Lentera Kehidupan – 19 Desember 2014
Disiarkan di Stasiun Televisi Cnta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Hari 19.00 wib, Tayang Ulang: 22.30 wib; 06.00 wib; 14.30 wib

積聚福慧當及時
Memanfaatkan Waktu untuk Menghimpun Berkah dan Kebijaksanaan

Sinopsis:
Ada dua hal yang selalu ada dalam pikiran Master. Yang pertama adalah Master selalu merasa tiada waktu lagi. Yang kedua adalah rasa syukur. Meski seiring berjalannya waktu, usia kehidupan Master juga semakin berkurang, tetapi Master selalu bersyukur karena dapat melewati hari-hari dengan selamat. Setiap orang hendaknya selalu bersyukur atas hari-hari yang telah dilewati dan menggunakan hati dan pikiran yang tulus untuk menyambut hari-hari yang akan datang.

Dalam kunjungan mendadak ke Gangshan, Master mengetahui bahwa pada hari-hari biasa, Kompleks Tzu Chi juga memiliki kegiatan. Berhubung Master meminta para relawan daur ulang untuk hanya mengumpulkan barang daur ulang yang telah dibersihkan warga, posko daur ulang menjadi sangat bersih dan tidak ada lalat dan nyamuk. Di Aula Jing Si Kaohsiung, Master juga melihat lebih dari 500 buku catatan insan Tzu Chi setelah menghirup keharuman Dharma. Melihat ini semua, Master sangat tersentuh.

Saat Master melakukan perjalanan keliling Taiwan, insan Tzu Chi dari Amerika Serikat telah tiba di Haiti untuk menjangkau orang-orang yang menderita. Mereka mengikuti petunjuk Master dan mulai mengadakan pembagian bantuan di sana. Insan Tzu Chi Amerika Serikat menanggung semua pengeluaran dalam penyaluran bantuan di Haiti. Mereka sungguh telah mewujudkan misi memikul bakul beras bagi dunia dengan menyalurkan bantuan di Haiti. Setiap orang hendaknya dapat dengan bijak bersumbangsih bagi dunia untuk menciptakan berkah dan membina kebijaksanaan.

Intisari Lentera Kehidupan_tayang 19 Desember 2014:

積聚福慧當及時
Memanfaatkan waktu untuk menghimpun berkah dan kebijaksanaan

環保展示法入心
Mengadakan pameran daur ulang dan menyerap Dharma ke dalam hati

挑起米籮濟貧苦
Memikul bakul beras bagi dunia dengan membantu orang yang membutuhkan

佛心師志齊力行
Mempraktikkan hati Buddha dan tekad Guru