“Menyebarkan Dharma, membawa manfaat bagi semua makhluk, dan bersama-sama berbuat baik dengan cinta kasih.” Saya sungguh bersyukur. Semuanya memiliki usaha masing-masing dan berjalan dengan baik. Mereka telah melakukan banyak upaya untuk mengubah sumber daya yang bisa didaur ulang menjadi barang berguna. Saya sungguh berterima kasih kepada semuanya.
Lihatlah, cuaca belakangan ini sangat dingin sehingga saya selalu membawa syal dan selimut. Satu helai selimut saja tidak cukup hangat. Jika ditambah dengan selimut dari DA.AI Technology, tubuh akan terasa sangat hangat. Setiap pagi hingga malam hari, saya selalu mengenakan selimut ini. Saya selalu berpikir bahwa inilah sumber daya daur ulang yang menghangatkan hati dan tubuh semua orang. Saya sungguh berterima kasih.
Saya juga berterima kasih kepada relawan pelestarian lingkungan Tzu Chi. Meski telah berusia lanjut, mereka tidak pernah absen untuk melakukan daur ulang ketika cuaca buruk sekalipun. Mereka melakukan daur ulang dengan hati yang gembira dan penuh syukur. Inilah yang disebut ketulusan hati yang sesungguhnya. Mereka semua adalah relawan. Tidak peduli angin ataupun hujan, jika tidak pergi melakukan daur ulang, mereka akan merasa tidak tenang. Jadi, cuaca buruk tidak dapat menghalangi mereka.
Mereka selalu dipenuhi rasa syukur dan sering berkata kepada saya, “Terima kasih, Master. Master, jika tidak ada depo daur ulang, saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan.” Jika tidak ada kegiatan daur ulang, para lansia tidak tahu harus berbuat apa dan kita tidak tahu apa yang harus kita lakukan terhadap sampah plastik. Jadi, DA.AI Technology hendaknya selalu mengingatkan kita untuk bersyukur. Inilah alasan mengapa saya menamai perusahaan ini dengan sebutan “Cinta Kasih dan Rasa Syukur”.
Berkat kemajuan teknologi saat ini, kita dapat menerima pesan dengan sangat cepat. Setelah melihat banyak laporan yang dikirimkan relawan, saya merasa sungguh bersyukur dengan adanya DA.AI Technology. Hendaklah kita memperhatikan setiap sumber daya dan mendaurulangnya dengan sepenuh hati.
Janganlah kita meremehkan sumber daya sekecil apa pun. Kita harus sangat memperhatikan setiap sumber daya. Lihatlah semut kecil yang selalu berada di depan saya. Ini mengingatkan saya bahwa seekor semut kecil memiliki tekad yang besar. Mereka selalu berlomba dengan waktu untuk mendaki ke atas. Semut kecil dapat mendaki Gunung Sumeru. Hendaklah kita memiliki ikrar dan tekad yang besar. Sekecil apa pun suatu hal, kita harus memperhatikannya.
Berbicara mengenai teknologi, teknologi saat ini sangat maju, tetapi juga berdampak buruk pada alam dengan mencemari udara. Inilah karma buruk kolektif semua makhluk. Saat ini, hendaklah kita segera memotivasi semua orang untuk memahami daur ulang. Hendaklah kita memiliki pengetahuan dan pemahaman.
Setiap hari, saya selalu melihat informasi mengenai kehancuran Bumi di masa depan dari berbagai laporan dan bukti-bukti yang ditunjukkan oleh para ilmuwan. Hitung mundur menuju kehancuran ini sedang berlangsung. Jam Iklim yang ada di sebuah bangunan di New York menjadi peringatan bagi kita. Berapa banyak waktu yang tersisa? Enam tahun dan 100 hari lebih. Waktu yang kita miliki makin singkat. Kita harus sungguh-sungguh berpacu dengan waktu untuk mendaur ulang setiap sumber daya yang ada, bukan mengambil sumber daya baru dari Bumi.
Saat ini, hendaklah kita segera mengimbau orang lain untuk melakukan hal yang sama. Kita harus aktif melakukan hal ini. Apa yang harus kita lakukan secara aktif? Daur ulang sumber daya.
Kita harus sepenuh hati memikirkan apa lagi hal yang dapat kita lakukan. Selain selimut dan bolpoin ramah lingkungan, DA.AI Technology juga membuat kursi, meja, ember, dan produk ramah lingkungan lainnya.
Hendaklah kita menggabungkannya dan menelitinya dengan baik. Saya juga berharap kita dapat menggali setiap kebenaran duniawi. Jika kalian dapat mengintegrasikan ajaran Buddha ke dalam pengetahuan, kalian akan merasakan nilai dalam kehidupan.
Nilai kehidupan terletak pada kemampuan kita untuk mengembangkan potensi kita yang dapat membawa manfaat bagi dunia. Inilah yang disebut dengan nilai kehidupan. Inilah cara kita berkontribusi bagi dunia dan Bumi. Jika tidak, kita akan melewati hidup dengan sia-sia. Terlebih lagi, kita telah menghabiskan sumber daya alam. Jadi, kita harus mengembangkan potensi kita untuk mengubah sumber daya alam menjadi barang yang berguna bagi dunia.
Janganlah kita tidak peduli terhadap apa pun dan hanya mengejar kenikmatan. Jika demikian, kita hanya menciptakan karma buruk kolektif. Karma buruk apa yang kita ciptakan? Kita menciptakan lebih banyak kerusakan di Bumi dan memperburuk pencemaran udara. Hendaklah kita menyucikan dan melindungi Bumi. Ini harus dilakukan oleh semua orang.