Sinopsis:
Hati yang tulus bukan hanya dipertahankan sesaat, melainkan setiap hari dan setiap malam, juga bukan sekali setahun menjelang Tahun Baru. Dalam 365 hari setahun, ketulusan ini harus selalu kita pertahankan. Dalam 86.400 detik sehari, setiap niat pikiran kita juga harus tulus. Ketulusan ini bukan dibangkitkan semata-mata demi memohon berkah bagi diri sendiri,
melainkan berdoa semoga dunia tenteram dan iklim bersahabat. Asalkan dunia tenteram dan iklim bersahabat, tentu kita juga mendapatkan manfaatnya karena kita juga merupakan bagian dari dunia ini.
Mozambik dilanda banyak bencana. Baru-baru ini bencana yang parah kembali terjadi. Tzu Chi juga kembali memulai penyaluran bantuan. Kini di sana sudah ada relawan. Mereka sudah bisa mengatur kegiatan sendiri. Sekelompok relawan setempat telah merencanakan penyaluran bantuan di daerah tertentu. Untuk tiba di sana, mereka harus melewati genangan air. Di jalan mereka melihat seorang anak kecil berusia 13 tahun. Dia adalah anak sulung dalam keluarganya. Rumahnya sudah rusak akibat diterjang badai dan banjir. Anak ini harus memperbaiki rumahnya seorang diri. Sekelompok relawan muda tadi lalu berinisiatif untuk membantunya. Mereka membantu memperbaiki atap rumah anak itu. Mereka memang terlihat menderita, tetapi sesungguhnya batin mereka bebas dari nafsu. Mereka tidak memiliki nafsu keinginan. Mereka hanya bersumbangsih bagi semua makhluk.