Lentera Kehidupan – 3 July 2014
人間歷練六度行 Rénjiān lìliàn liù dù xíng
Mempraktikkan Enam Paramita di DuniaDisiarkan di Stasiun Televisi Cnta Kasih DAAITV INDONESIA :
Senin-Minggu : Tayang Pertama: Setiap hari 19.00 WIB
Tayang Ulang: Setiap hari 22.30 WIB, 06.00 WIB, 14.30 WIB

人間歷練六度行 Rénjiān lìliàn liù dù xíng
Mempraktikkan Enam Paramita di Dunia

Sinopsis:
Kali ini, saat Master melakukan perjalanan ke Kaohsiung, kebetulan anggota Tzu Cheng tengah menjalani pelatihan di sana. Master berharap anggota Tzu Cheng bisa lebih sering melakukan kunjungan kasih dan berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi. Dengan berdedikasi secara nyata, kita akan merasa tersentuh dari lubuk hati. Setelah diri kita merasa tersentuh, baru kita dapat menyentuh hati orang lain.

Kadang kala, kita merasa tidak puas terhadap diri sendiri karena tak mendapatkan hal yang diinginkan. Nafsu keinginan yang sangat besar membuat kita tak tahu berpuas diri sehingga kita menjadi sering mengeluh. Ini semua terjadi karena kita belum melihat penderitaan di dunia dan belum merasakan betapa mengerikannya ketidakkekalan. Oleh karena itu, kita harus memahami segala kebenaran.

Master sering berkata bahwa hati, Buddha, dan semua makhluk pada dasarnya tiada perbedaan. Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Namun, hakikat kebuddhaan kita tertutupi oleh kegelapan dan noda batin yang sangat tebal. Karena itu, Buddha mengajarkan kepada kita untuk melenyapkan noda batin dan memahami kebenaran hidup. Setelah memahami kebenaran dan melenyapkan noda batin, Kita harus melatih diri dengan terjun ke tengah umat manusia yang diliputi oleh kegelapan batin dan tabiat buruk agar hati kita tidak lagi tercemar oleh noda batin.

Intisari LK tayang 3 Juli 2014

因緣殊勝常精進 Yīnyuán shūshèng cháng jīngjìn
Menggenggam jalinan jodoh istimewa dengan giat melatih diri

通達諸法少欲念 Tōngdá zhū fǎ shǎo yùniàn
Memahami segala kebenaran dan mengurangi nafsu keinginan

感恩尊重與大愛 Gǎn’ēn zūnzhòng yǔ dà ài
Memiliki rasa syukur, hormat, dan cinta kasih

人間歷練六度行 Rénjiān lìliàn liù dù xíng
Melatih diri di tengah umat manusia
dan berjalan di Jalan Bodhisattva