“Dengan melakukan daur ulang, saya memiliki tubuh yang sehat dan tidak ada kerisauan,” kata Cheng Liao-mai relawan pelestarian lingkungan.
“Mengapa Anda suka melakukan daur ulang?”
“Makin sering melakukannya, saya makin ingin lagi,” jawab Cheng Liao-mai.
“Anda melakukannya untuk kesehatan atau bagaimana?”
“Karena saya makin ingin melakukannya dan mendapatkan sukacita saat melakukannya. Saya pergi dan mengumpulkan lebih banyak lagi. Saya melakukannya agar Tzu Chi dapat menyelamatkan orang lain. Ini juga termasuk berbuat baik,” jawab Cheng Liao-mai.
Lihatlah relawan pelestarian lingkungan itu. Dengan melakukan daur ulang setiap hari, relawan lansia jauh dari kerisauan dan memiliki tubuh yang sehat. Inilah slogan mereka. Mereka selalu saling menyemangati. Para lansia merasa kesepian di rumah saat anak dan cucu mereka meninggalkan rumah di pagi hari. Jika hanya duduk di rumah seharian, mereka akan merasa bosan.
Berkat adanya depo daur ulang, mereka dapat berkumpul di sana. Mereka dapat memiliki teman dan mendengarkan orang-orang saling berbagi cerita atau mendengarkan permasalahan setiap keluarga mereka. Setelah mendengarnya, relawan lain dengan pengalaman serupa akan berbagi bagaimana mereka telah memecahkan masalah mereka. Mereka saling membimbing melalui pengalaman.
Setiap relawan lansia memiliki pengalaman hidup yang kaya. Mereka adalah pembimbing terbaik. Mereka berkumpul dan saling peduli dengan berbagi pengalaman mereka.

“Selamat datang Master di Depo Daur Ulang Tzu Chi Huwei. Perkenalkan beberapa relawan lansia kita,” kata seluruh relawan pelestarian lingkungan Yunlin-Hualien.
Relawan kita di Banqiao, Yunlin, dan Nantou telah berbagi pengalaman mereka dengan kita. Berkat kemajuan teknologi, hanya dengan duduk di sini, saya dapat berbicara dan berbagi dengan relawan di berbagai daerah. Mereka akan membawa saya berjalan dan melihat depo daur ulang di sana. Mereka terasa sangat dekat dengan saya.
Saya telah melihat bagaimana para murid saya sungguh berbakti dan mendengarkan kata-kata saya. Ketika saya berkata bahwa mereka harus melakukan daur ulang, mereka sungguh-sungguh mengulurkan kedua tangan, merendahkan hati, dan melepaskan kenikmatan duniawi untuk mendedikasikan diri dalam pelestarian lingkungan. Bawah pohon atau tempat sederhana dapat mereka ubah menjadi depo daur ulang. Mereka bekerja tanpa lelah untuk mengumpulkan dan mengangkut barang daur ulang di bawah terik matahari. Saya sungguh tersentuh.

Lihatlah, para relawan menggunakan pisau untuk memotong kabel listrik yang keras dan kusut. Relawan pelestarian lingkungan harus dengan sabar menguraikan dan meluruskannya. Ketika melihat mereka memotongnya, saya bertanya mengapa mereka memotong kabel tersebut. Relawan lansia menjelaskan kepada saya, “Master, kita harus memisahkan kabel ini. Ketika dipotong, lihatlah, ada beberapa kabel tembaga di dalamnya. Lapisan terluar terbuat dari plastik dan ada juga lapisan karet di dalamnya.”
Bagaimana lapisan plastik dibuat? Bagaimana kabel tembaga diproduksi? Lingkungan kita telah dirusak oleh industri yang tak terhitung jumlahnya. Makin berkembangnya perdagangan, makin banyak pula sumber daya yang dihabiskan. Pencemaran tercipta dari orang-orang yang ingin menikmati kehidupan. Saat ini, sampah terus menumpuk. Jika tidak ada orang yang mengurusi sampah, sampah akan dibakar dan menciptakan polusi udara. Seiring waktu, udara akan menjadi sangat tercemar. Udara akan berbau tidak sedap dan akan ada sampah sejauh mata memandang. Dengan adanya ketamakan, manusia secara tidak sadar telah menciptakan tumpukan sampah.

Saya juga berbagi dengan mereka apa yang saya temukan saat pagi hari dan bagaimana perasaan saya tentang sampah yang beterbangan di mana-mana. Jadi, sejak 32 tahun yang lalu, saya telah menyerukan daur ulang. Saat ini, saya berterima kasih kepada relawan pelestarian lingkungan karena mereka telah bersedia mendedikasikan diri dengan sukacita. Kita telah mendorong pelestarian lingkungan di 19 negara dan wilayah. Pelestarian lingkungan membutuhkan tekad orang-orang. Kita tidak hanya melakukan dan memperlihatkan kepada orang lain, melainkan juga harus membimbing dan menginspirasi orang lain untuk turut melakukannya. Inilah yang disebut menjadi teladan bagi dunia.
Setiap kali saya melihat relawan Tzu Chi, hati saya selalu merasa bersyukur dengan adanya Tzu Chi dan orang-orang yang bergabung dengan Tzu Chi. Saya berharap semua orang dapat bergabung menjadi insan Tzu Chi dan menciptakan dunia Tzu Chi. Saya berharap kita semua memiliki hati yang lapang, pikiran yang murni, dan menciptakan kesatuan hati di dunia.