Lihatlah, di seluruh dunia, cuaca tidak bersahabat akibat perubahan iklim yang ekstrem dan ketidakselarasan empat unsur alam. Tiba-tiba, tanpa peringatan, arus banjir menerjang hingga mobil pun hanyut. Arus banjir yang deras telah menghanyutkan banyak mobil dari tempat yang jauh. Pemandangan yang terlihat sungguh menakutkan. Inilah akibat dari perubahan iklim dan ketidakselarasan empat unsur alam.

Kekuatan alam sungguh sangat besar. Karena itu, di dalam hati, kita harus sungguh-sungguh berintrospeksi. Di seluruh dunia, mengapa terjadi begitu banyak bencana alam dan bencana akibat ulah manusia? Bencana alam sangat menakutkan dan bencana akibat ulah manusia entah kapan baru bisa berhenti.

Setiap hari, lewat berita internasional, saya bisa melihat banyak bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Karena itu, saya sangat khawatir. Satu-satunya harapan saya ialah setiap orang dapat berdoa dengan tulus. Kekuatan doa satu orang tidaklah cukup. Dibutuhkan doa dari banyak orang. Alangkah baiknya jika setiap orang dapat tulus berdoa dengan kekuatan cinta kasih.

Mari kita bertobat dengan hati yang tulus. Ada banyak orang yang pikirannya telah bergejolak, diliputi ketamakan, dan melakukan berbagai kejahatan hingga membuat alam murka. Jadi, kekuatan doa satu orang saja tidaklah cukup. Kita harus mengimbau setiap orang untuk mawas diri dan berhati tulus.

Setiap hari, kita hendaknya senantiasa mawas diri dan mengintrospeksi diri. Setiap orang pernah membangkitkan pikiran yang tidak benar ataupun pikiran yang melanggar aturan. Meski tidak benar-benar melakukannya, kita tetap tidak boleh membangkitkan pikiran seperti ini. Jika tidak menjaga pikiran untuk menaati aturan, kita mungkin akan melakukan kesalahan. Dari sini bisa diketahui bahwa keselarasan alam, perubahan iklim, dan pergolakan di dunia ini, seperti yang Buddha katakan, dipengaruhi oleh karma kolektif semua makhluk.

Kita semua, baik yang menganut agama Buddha maupun agama lainnya … Di Tzu Chi, para relawan kita menganut agama yang berbeda-beda. Tidak semua insan Tzu Chi adalah umat Buddha. Namun, setiap orang memiliki cinta kasih dan niat baik. Karena itu, saya selalu berkata bahwa apa pun agama yang dianut, kita harus taat.

Umat Katolik yakin terhadap Tuhan. Umat Islam yakin terhadap Allah. Sebagai umat Buddha, kita menaati aturan dan yakin terhadap ajaran Buddha. Setiap orang menaati aturan. Kita semua berdoa demi ketenteraman dunia. Lihatlah, pastor setempat bukan hanya meminjamkan gereja pada kita, tetapi juga mengakui Tzu Chi.

“Saya merasa bahwa ini sangat baik. Saya yakin, makin kita bekerja sama dan bersahabat, dunia akan makin damai. Antaragama tidak perlu ada konflik. Kita hendaknya menghormati kebebasan beragama dan memahami satu sama lain,” kata Cristobal, Pastor.

Jadi, niat baik tidak memandang perbedaan agama. Dengan kekuatan cinta kasih yang sama, kita saling membantu dan mendukung. Meski menganut agama yang berbeda-beda, semua orang memiliki arah yang sama. Semua orang saling bersyukur dan menghormati. Saya sangat bersyukur melihatnya. Saya sangat bersyukur dan tersentuh. Di berbagai negara, inilah yang kita lakukan.

Jika ada biarawati, gereja mereka juga akan memberikan dukungan pada kita. Tentu saja, insan Tzu Chi juga selalu menaati aturan. Saat umat agama lain berdoa, kita juga berdoa bersama mereka. Meski berbeda metode, ketulusan doa semua orang sama. Kita menunjukkan ketulusan dengan bersujud, beranjali, dan membungkukkan badan.

Ketulusan semua orang sama. Inilah keindahan dan kebajikan dari agama. Saya sungguh sangat sukacita dan bersyukur. Singkat kata, di setiap negara yang kita jangkau untuk menyalurkan bantuan bencana, selalu ada warga setempat yang berinteraksi dengan kita, mendukung upaya penyaluran bantuan bencana, dan bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Karena itulah, kita memiliki makin banyak insan Tzu Chi di seluruh dunia.

Hendaklah kita menjalankan Tzu Chi dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Tzu Chi telah berdiri hampir 60 tahun. Hendaklah kita menghargai Tzu Chi yang bermula dari Taiwan. Hal yang patut disyukuri tak habis untuk dibagikan.

Saat ini, dunia penuh dengan bencana. Dengan memiliki makin banyak relawan, wawasan kita akan menjadi lebih luas. Makin luas wawasan kita, makin banyak hal yang kita ketahui, makin banyak hal yang bisa kita lakukan, dan makin banyak orang yang bisa kita tolong. Mari kita bersumbangsih bagi dunia dengan kesungguhan hati dan cinta kasih.

Bencana alam dan bencana akibat ulah manusia mengingatkan orang untuk waspada
Menjaga pikiran agar murni, tulus, dan selaras
Semua agama mengajarkan kebenaran
Menyebarkan aliran kebajikan dengan cinta kasih agung tanpa batas