“Yang paling menyentuh hati saya ialah insan Tzu Chi berkata bahwa mereka akan selalu ada. Mereka dengan tulus menyatakan bahwa mereka akan selalu ada bersama kami dan ini membuat saya sangat tergugah,” kata Chen Yi-hua, Kepala Desa Sheng’an, Ji’an.

“Lewat kegiatan ini, kami dapat benar-benar memahami bagaimana Tzu Chi bersumbangsih bagi masyarakat, memperhatikan kaum kurang mampu, dan meningkatkan kekuatan positif di tengah masyarakat,” kata Weng Tai-yuan, Pejabat Balai Distrik Zhongzheng, Taipei.

“Tahun ini, kami menambahkan pementasan “Dharma bagaikan Air”. Buddha berkata bahwa air dapat membersihkan noda, tetapi hanya air Dharma yang dapat membersihkan noda dan kegelapan batin semua makhluk,” kata Lü Ci Rang, relawan Tzu Chi.

“Di sini, saya dapat mengenal orang-orang yang seumur dengan saya atau yang masih muda dan bersama-sama mewujudkan banyak hal,” kata Shi Xin-yi, relawan Tzu Chi.

“Ibu dari kakak angkat saya adalah seorang relawan Tzu Chi. Sejak kecil, kami selalu mengikuti kegiatan Tzu Chi,” kata Lin Zhi-yu, warga.

“Saya berharap saat memiliki waktu luang, saya dapat mengikuti kegiatan Tzu Chi dan bergabung menjadi relawan Tzu Chi,” kata Chen Pin-yu, warga.

Insan Tzu Chi melatih diri di tengah masyarakat. Kita dapat berbagi dengan orang-orang tentang apa yang Tzu Chi lakukan dan ke mana arah tujuan kita. Kita harus membangun ladang pelatihan di tengah masyarakat. Kita harus terjun ke tengah masyarakat untuk membawa manfaat bagi orang banyak. Jadi, kita harus mempraktikkan Dharma di tengah masyarakat untuk membimbing dan menyucikan hati mereka. Inilah tujuan utama kita terjun ke tengah masyarakat.

Tentu saja, Tzu Chi bukan mengejar keuntungan. Kita sungguh ingin membawa manfaat bagi semua makhluk. Kita menyebarkan Dharma untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Yang harus kita sebarkan ialah Dharma yang benar. Buddha datang ke dunia demi membabarkan Dharma. Beliau melihat bahwa di dunia ini, orang kaya diliputi kegelapan batin, noda batin, dan ketamakan yang tebal.

Jadi, orang kaya diliputi banyak noda batin, kegelapan batin, dan ketamakan. Di sisi lain, orang miskin sangat menderita. Mereka bahkan tidak memiliki tempat untuk berpijak. Bahkan, saat berjalan atau berdiri di suatu tempat, mereka mungkin diusir. Tidak ada tempat berpijak untuk mereka. Demikianlah kondisi di dunia ini. Yang kaya menderita, yang miskin pun menderita.

Buddha terjun ke tengah masyarakat untuk mengajarkan bahwa segala sesuatu pada hakikatnya kosong. Namun, di balik kekosongan sejati ini, terdapat eksistensi menakjubkan. Orang yang kaya, tidak peduli betapa banyak harta kekayaan yang dimiliki, tetap akan meninggal dunia ketika waktunya tiba. Karena itu, kita hendaknya menggenggam waktu yang ada.

Saat empat unsur tubuh kita selaras, tubuh kita sangat sehat. Tentu saja, kita hidup sesuai hukum alam. Begitu lahir, bayi langsung menangis. Ini menunjukkan bahwa kehidupan tak luput dari penderitaan. Terdapat berbagai jenis penderitaan di dunia ini. Orang sekaya apa pun tetap akan mengalami penderitaan. Jadi, baik miskin maupun kaya, semuanya menderita.

Jika mengenal Dharma, kita hendaknya mempraktikkan Jalan Tengah. Meski hidup kekurangan, kita tetap bisa merasa bahagia. Dengan sedikit makanan yang mengisi perut saja, kita sudah bisa merasa sangat kaya dan bahagia. Kita hendaknya membebaskan diri dari ketamakan. Dengan demikian, kita akan sangat bahagia.

Jika bisa mengenal rasa puas, saat memperoleh sedikit kehangatan saja, kita akan sangat bersyukur. Karena itulah, saya selalu mengingatkan orang-orang untuk mengenal rasa puas, bersikap penuh pengertian, berlapang hati, dan bersyukur. Bukankah ini yang disebut Empat Sup Tzu Chi? Selain itu, kita juga harus bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Kita harus mengerti bahwa kita sudah memiliki segala sesuatu yang kita butuhkan.

Kini, kita seharusnya mengembangkan nilai kehidupan. Di dunia ini, berkah dan keluhuran sangatlah penting. Memiliki jalinan jodoh untuk menciptakan berkah dan membina keluhuran, ini sangatlah berharga. Namun, ini tidak bisa diwujudkan sendiri, butuh partisipasi banyak orang. Dengan adanya sekelompok orang yang berhimpun dan menyatukan hati, secara alami akan terbentuk kekuatan.

Setelah bergabung dengan Tzu Chi, kita hendaknya mewujudkan kesatuan hati dan keharmonisan bagi keluarga dan komunitas kita. Bagaimana cara mewujudkan keharmonisan di komunitas? Kita bisa menyapa tetangga kita dan berkata, “Saya adalah relawan Tzu Chi. Apakah Anda ingin menjadi donatur Tzu Chi?” Bagikanlah hal-hal yang dilakukan oleh Tzu Chi. Ini termasuk menyebarkan kebenaran.

Mari kita bekerja sama dengan harmonis untuk menyebarkan ajaran. Baik agama Kristen Protestan, Katolik, maupun Buddha, semuanya menyebarkan ajaran. Yang kita sebarkan ialah semangat dan filosofi ajaran Buddha. Terlebih, sebagai anggota komite dan Tzu Cheng, kalian hendaknya berbagi dengan orang-orang tentang apa yang kalian lakukan sehari-hari. Ini bukan pamer, melainkan menyebarkan kebenaran.

Kita harus memberi tahu orang-orang bahwa kita semua dipenuhi berkah dan hendaknya kembali menciptakan berkah. Terjunlah ke tengah masyarakat untuk membimbing semua makhluk. Buddha datang ke dunia demi satu tujuan utama, yaitu membimbing semua makhluk. Dalam pelatihan diri kita, kita juga memberikan pelayanan medis untuk menjaga atau melindungi kesehatan dengan cinta kasih.

Belakangan ini, saya sering mengulas hal ini. Aksara Tionghoa “menjaga” mengandung aksara “inci” yang bisa membentuk kata “batas”. Memiliki batas berarti menaati aturan atau berpegang pada sila. Dengan menaati aturan di tengah masyarakat, kita dapat membimbing orang-orang. Jadi, untuk membimbing orang-orang, kita harus menyebarkan dan mempraktikkan kebenaran. Jadi, kita memberikan edukasi demi membimbing orang-orang.

Dalam ajaran Buddha juga dikatakan bahwa sebelum mencapai kebuddhaan, kita semua meneladan Buddha. Dalam meneladan Buddha, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa yang hanya ada di tengah masyarakat. Jadi, kita harus terjun ke tengah masyarakat untuk membimbing semua makhluk. Sungguh, Dharma harus dipraktikkan di tengah masyarakat. Saat ini, kita memiliki jalinan jodoh untuk berhimpun di sini. Mari kita bersungguh-sungguh menyebarkan semangat Tzu Chi di tengah masyarakat.

Menyebarkan Dharma yang benar untuk membawa manfaat bagi semua makhluk
Mengenal rasa puas dan mengikis kegelapan batin
Berpegang pada sila untuk melindungi umat manusia
Mewujudkan keharmonisan di komunitas dan menciptakan berkah