“Semua yang hadir di sini adalah direktur perusahaan dan pernah menjabat di beberapa perusahaan. Dalam dunia industri, mereka memperoleh pengakuan yang tinggi dan meraih banyak penghargaan. Beberapa di antaranya menuntut ilmu ke luar negeri hingga meraih gelar doktor, kemudian kembali ke Taiwan untuk membuka usaha. Ada yang bergerak di industri optoelektronik, semikonduktor, dan bioteknologi,” kata Yan Bo-wen, Ketua badan misi amal Tzu Chi.
Saya merasa sangat bersyukur dan terhormat karena begitu banyak tokoh masyarakat berprestasi hadir di sini. Taiwan sungguh memiliki banyak insan berbakat yang penuh pencapaian. Bahkan, ketika berkembang ke kancah internasional, semuanya juga sangat sukses. Oleh karena itu, saya selalu mengatakan bahwa Taiwan adalah tanah yang sangat indah, yang telah melahirkan begitu banyak orang bijaksana dan berprestasi. Saya merasa sangat bahagia.
Tahun ini, Tzu Chi berusia 59 tahun dan tahun depan berusia 60 tahun. Tzu Chi bermula dari donasi 50 sen. Belakangan ini, ketika melihat uang 50 sen, saya merasakan ikatan emosi yang begitu dalam. Dari donasi 50 sen, saya dapat membangun Tzu Chi yang kini memiliki empat misi besar, yaitu misi amal, misi kesehatan, misi pendidikan, dan misi budaya humanis. Misi amal Tzu Chi pun sudah menjangkau dunia internasional.
Kini, insan Tzu Chi sudah tersebar di banyak negara. Di mana pun mereka berada, dengan hati yang bajik, mereka selalu berpegang pada semangat Tzu Chi. Ketika ada yang kesulitan dan membutuhkan bantuan, mereka akan segera berhimpun untuk bersumbangsih dengan kesatuan tekad dan mendirikan kantor perwakilan ataupun kantor cabang Tzu Chi. Saat ini, Tzu Chi telah memiliki puluhan kantor di berbagai negara.
Saya sering berkata bahwa kita tidak boleh meremehkan sumbangsih kecil. Donasi 50 sen yang terus terakumulasi hingga sekarang pun telah mematangkan jalinan jodoh baik yang melibatkan banyak orang. Saya merasa sangat bersyukur. Terutama di Taiwan, jika berbicara tentang misi amal dan kita mau benar-benar menghitungnya, berapa banyak hal yang sudah dilakukan oleh Tzu Chi?
Sangat sulit untuk dihitung karena sudah berlangsung 50 hingga 60 tahun. Namun, saya merasa sangat tenang dan bersyukur. Banyak orang dengan penuh cinta kasih selalu berusaha memahami dan bersama-sama bergandengan tangan. Oleh karena itu, kita bisa menjalankan misi amal dari Taiwan hingga meluas ke kancah internasional. Dari misi amal, kita kemudian membangun misi kesehatan. Saat ini, Tzu Chi memiliki 9 fasilitas kesehatan di Taiwan yang terdiri atas 4 rumah sakit besar, 4 rumah sakit kecil, dan 1 klinik.
Di daerah yang kekurangan dan membutuhkan, para dokter melayani dengan penuh cinta kasih. Mereka secara rutin melakukan baksos kesehatan di daerah pegunungan dan pedesaan. Ada begitu banyak insan penuh cinta kasih yang bersedia membantu mereka yang menderita. Ketika ada yang tidak bisa keluar mencari pengobatan, staf medis kita akan menjangkau mereka. Saya sering mendengar kisah para tenaga medis melakukan baksos kesehatan. Saya merasa sangat bersyukur.
Mengenai misi pendidikan, kita memiliki harapan besar. Terutama di Hualien, puluhan tahun yang lalu, memang sulit bagi orang untuk mengenyam pendidikan. Saat rumah sakit sudah berdiri, kita mendapati bahwa sulit untuk mendapatkan dokter dan perawat. Oleh karena itu, kita mendirikan sekolah kedokteran dan keperawatan. Langkah demi langkah kita lalui hingga saat ini.
Saya sangat bersyukur sekolah dan rumah sakit Tzu Chi memiliki hubungan yang erat dengan sistem Universitas Nasional Taiwan. Dari kepala RS pertama, dr. Tu Shih-mien, hingga dr. Tseng Wen-ping dan dr. Yang Sze-piao, semuanya berasal dari Universitas Nasional Taiwan. Mereka semua mulai membantu saya untuk mengelola sekolah dan rumah sakit hingga berjalan sampai sekarang.
Saya juga berterima kasih kepada ketua badan misi amal Tzu Chi, Yan Bo-wen, yang rela meninggalkan kariernya yang sangat sukses di wilayah barat Taiwan dan sepenuhnya mendedikasikan diri di Tzu Chi. Beliau membantu saya dalam misi amal di berbagai negara dengan sepenuh hati hingga membuat saya merasa tenang.
Dalam misi pendidikan, beberapa rektor yang memimpin hingga kini semuanya sangat sepenuh hati dan semuanya berasal dari Universitas Nasional Taiwan. Jadi, semua ini adalah jalinan jodoh. Saya pun merasa sangat dipenuhi berkah. Karena berkah inilah, saya bisa dipertemukan dengan banyak orang baik yang memiliki kesatuan hati dan tekad. Mereka memahami kekurangan di wilayah timur Taiwan sehingga bersedia ikut terlibat.
Kini, Tzu Chi sudah hampir berusia 60 tahun. Waktu berlalu begitu cepat. Enam puluh tahun di dunia tidak terhitung panjang. Misi kita hendaknya dijalankan hingga selamanya. Saya sangat berharap agar pendidikan penuh cinta kasih bisa terus berlanjut tanpa henti. Oleh karena itu, sangat dibutuhkan dukungan masyarakat untuk benar-benar memahami apa yang sedang dilakukan oleh Tzu Chi, baik dalam misi amal, misi pendidikan, misi budaya humanis, maupun misi kesehatan. Semua ini membutuhkan cinta kasih agung.
Misi amal tidak dapat dipisahkan dari misi kesehatan. Melalui misi amal, kita menemukan banyak orang kurang mampu yang tidak memiliki akses untuk berobat. Karena itulah, kita mulai membangun rumah sakit. Setelah rumah sakit berdiri, ia juga tidak bisa dipisahkan dari “sekolah” karena kita perlu membina dokter, perawat, dan berbagai tenaga medis lainnya. Semua ini sangat dibutuhkan.
Kini, kita telah memiliki sebuah universitas yang lengkap. Membina insan berbakat sangatlah penting. Beruntung, kita telah membina insan berbakat sehingga dapat menjalankan misi kesehatan dan pendidikan dengan baik. Misi kesehatan dan pendidikan kita sudah sangat menyeluruh. Saya sungguh-sungguh bersyukur. Saya berharap pendidikan dapat melahirkan generasi unggul di masyarakat karena inilah harapan dunia.
Saya juga berharap pendidikan Tzu Chi dapat terus meningkatkan kualitas. Kualitas ini sangatlah penting, bukan hanya untuk Taiwan, melainkan juga untuk seluruh umat manusia. Semoga pendidikan Tzu Chi dapat menjadi teladan bagi dunia. Semua ini bisa terwujud dengan cinta kasih.
Berdiri kokoh di Taiwan dan menjadi teladan
Mengabdikan ilmu untuk membina insan berbakat
Menghimpun kekuatan banyak orang untuk memperoleh pencapaian
Menjalankan misi hingga selamanya dengan cinta kasih tanpa henti