“Kami terus memperluas pengaruh cinta kasih di komunitas. Kami menyaksikan bagaimana orang-orang membalas kebajikan dan cinta kasih. Sejak bulan Juli, kami mengajak semua lurah untuk bersama-sama mempraktikkan kebajikan. Kami bersyukur mereka bersedia pergi ke setiap toko bersama kami,” kata Lai Mei-ru, relawan Tzu Chi.
“Saya ingin membagikan satu kisah yang membuat saya dipenuhi sukacita dalam Dharma. Dari 60-an Toko Cinta Kasih yang saya galang, ada 1 toko yang selalu berdonasi dalam jumlah besar setiap bulan. Ternyata, pemilik toko tersebut berdonasi setiap hari karena terinspirasi oleh kebajikan dan cinta kasih Tzu Chi yang membuatnya merasa Bahagia,” lanjut Lai Mei-ru.
“Dia berkata bahwa saat ini banyak penipuan daring sehingga dia merasa lebih tenang ketika relawan datang secara langsung ke tokonya untuk mengumpulkan donasi. Dia juga berkata, ‘Bagaimana jika Anda memberikan 1 celengan lagi? Saya baru saja membuka cabang baru. Dengan begitu, makin banyak orang yang berkesempatan untuk menciptakan berkah.’ Hal ini meyakinkan saya bahwa jika sesuatu itu benar, kita harus melakukannya,” pungkas Lai Mei-ru.
Hendaknya kita menciptakan komunitas yang indah. Jika semua orang di komunitas dapat bersatu, keindahan akan tercipta. Di komunitas yang indah, semua orang dapat hidup harmonis. Hal ini memang tidak mudah, tetapi kalian telah mewujudkannya. Bukankah Tzu Chi juga berawal dari praktik kebajikan di pasar?
Saya sering berbicara tentang kisah 50 sen yang dimulai dari pasar. Kala itu, para ibu rumah tangga menjinjing keranjang sayur dan berkata, “Saya ingin menyisihkan 50 sen.” Penjual sayur bertanya, “Untuk apa 50 sen itu?” Mereka menjawab, “Untuk mendukung Master menolong orang-orang.” Penjual pun berkata, “Kalau begitu, saya juga ingin menyisihkan 50 sen.”
Para pembeli dan penjual sayur menghimpun kekuatan cinta kasih. Dari sanalah Tzu Chi berawal. Oleh karena itu, jika kita dapat menyatukan semua orang dan para lurah ikut mengajak warganya, dampaknya akan sangat terlihat. Ini bukan soal uang, melainkan hati. Tzu Chi berlandaskan kebajikan dan cinta kasih. Dengan adanya kedua hal itu, komunitas akan menjadi harmonis. Inilah yang disebut komunitas yang indah. Saya merasa sangat tersentuh. Terima kasih.
“Meski yang dimasukkan ke dalam celengan hanyalah uang kecil, tetapi di dalamnya terkandung niat baik. Tidak peduli berapa nilainya, ketika semua orang memasukkan uang sedikit demi sedikit ke dalam celengan, jumlahnya akan menjadi banyak dan dapat digunakan untuk membantu orang lain. Kami juga berharap dapat mempertahankan praktik kebajikan ini. Saya merasa bahwa Tzu Chi telah menjangkau seluruh dunia dan membuat dunia merasakan kehangatan. Terima kasih, semuanya,” kata Lü Tao-xiu, Pemilik Toko Cinta Kasih.
Kalian semua kaya akan cinta kasih. Inilah hal yang paling baik. Terima kasih. Lanjutkanlah praktik kebajikan kalian.
“Sejak berhasil menggalang satu Toko Cinta Kasih, saya membangun tekad dan ikrar untuk menggalang Toko Cinta Kasih yang lebih banyak lagi. Tentu saja, saya menghadapi banyak penolakan. Namun, itu bukanlah masalah. Jika belum berjodoh dengan 1 toko, saya akan berkunjung lagi saat jalinan jodoh matang. Saya membuat janji dengan pemilik toko untuk kembali berkunjung di lain waktu. Setiap hari, saya bertekad untuk tidak menyerah dan menginspirasi lebih banyak pemilik toko. Saat ini, saya sudah menggalang lebih dari 100 Toko Cinta Kasih,” kata Xu Yang Sui-zhao, relawan Tzu Chi.
“Dalam kelas pelatihan relawan, saya mendengar Kakak Mei-hui dari Caotun berbagi tentang program ‘Toko Cinta Kasih’. Ini menginspirasi saya untuk menggalang Toko Cinta Kasih di Toufen, Miaoli agar semua orang tahu bahwa dengan dana kecil, kita dapat melakukan kebajikan besar. Ketika program ini mulai dijalankan di Miaoli, saya segera mengunjungi toko-toko yang sering saya datangi dan mengajak para pemilik toko untuk bergabung. Banyak pemilik toko yang langsung setuju,” kata Liu Yi-fen, relawan Tzu Chi.
“Saya terus berpikir bahwa kita harus melakukan interaksi jangka panjang dengan para pemilik Toko Cinta Kasih agar mereka makin memahami misi dan informasi terkini tentang Tzu Chi. Oleh karena itu, saya sering mengunjungi toko-toko untuk berbagi informasi tentang kegiatan Tzu Chi, mengantarkan Buletin Tzu Chi, membagikan Kata Renungan Jing Si, bahkan mengajak orang-orang menjadi ‘Sahabat Da Ai’,” lanjut Liu Yi-fen.
“Setiap kali bertemu pemilik toko, saya selalu berkata, ‘Bukalah pintu menuju kebajikan. Bangkitkanlah satu niat baik setiap hari karena itulah awal dari kebahagiaan.’ Inilah yang selalu saya katakan pada mereka. Para pemilik toko pun dipenuhi sukacita dalam Dharma. Mereka juga mengajak para pelanggan untuk turut berbuat baik dan menciptakan berkah,” pungkas Liu Yi-fen.
Terima kasih atas ketekunan Anda. Anda berkunjung dari satu toko ke toko lainnya. Ini bukanlah hal yang mudah. Semua ini dilakukan demi cinta kasih. Oleh karena itu, kita menyebutnya “Toko Cinta Kasih”, bukan toko komersial pada umumnya. Baik. Terima kasih. Kita bukan sedang berbisnis dengan pemilik toko, tetapi menginspirasi mereka untuk bersumbangsih dengan cinta kasih.
“Lebih dari 2 tahun yang lalu, sebuah ketidakkekalan membuat saya memandang hidup dengan cara berbeda. Namun, karena sering mendengar Master berkata bahwa berkah dan kebijaksanaan harus dibina oleh diri sendiri, saya berhasil menghapus banyak rasa takut saya. Kemudian, saya pun melangkah maju dengan berkah di kaki kanan dan kebijaksanaan di kaki kiri. Saat itu, saya bisa berbicara tentang Tzu Chi dan saya merasa dipenuhi sukacita dalam Dharma. Dengan begitu, rasa sakit saya seakan-akan hilang,” kata Luo Xiu-man, relawan Tzu Chi.
Berkah dan kebijaksanaan hendaknya kita bina dengan berani, tekun, dan bersemangat. Meski sedang sakit, Anda tetap melangkah dengan berani. Apa yang kita tabur, itulah yang akan kita tuai. Saya mendoakan Anda. Jagalah kesehatan dengan baik. Saya merasakan bahwa Toko Cinta Kasih dapat mewujudkan masyarakat yang harmonis.
Lihatlah, toko-toko itu berada di persimpangan jalan yang dilalui banyak orang. Celengan bambu berisi tetes demi tetes cinta kasih dari banyak orang. Untuk terus menyalurkan bantuan, kita harus terus menghimpun tetes-tetes cinta kasih ini. Donasi yang terhimpun sedikit demi sedikit menunjukkan cinta kasih yang tak pernah berhenti. Ini sungguh tidak mudah. Jangan meremehkan uang kecil yang dikumpulkan. Ini bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Dibutuhkan kegigihan dan keberanian kalian serta kesediaan para pemilik toko. Inilah keharmonisan. Inilah cinta kasih dan belas kasih terhadap semua makhluk. Inilah Bodhisatwa.
Bodhisatwa bersumbangsih di tengah masyarakat. Inilah tujuan utama Buddha datang ke dunia. Melihat bagaimana relawan bertindak, saya merasa sangat bersyukur. Saya bisa melihat bagaimana semuanya mendengarkan saya, percaya, dan bersumbangsih. Kalian telah menunjukkan bahwa keyakinan adalah ibu dari segala pahala. Ingatlah untuk menumbuhkan segala akar kebajikan.
Hendaknya kita menjaga akar kebajikan kita dalam jangka panjang agar dari kehidupan ke kehidupan, kita dapat menginspirasi semua orang di dunia. Para pemilik Toko Cinta Kasih terinspirasi oleh kalian dan mereka juga menginspirasi orang lain. Oleh karena itu, ajaklah para pemilik toko untuk berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Chi agar memahami Tzu Chi lebih dalam. Ini sangatlah penting. Ini adalah cara yang baik untuk menyucikan hati manusia dan menggalang Bodhisatwa dunia secara luas. Terima kasih.
“Kami selalu mendampingi pemilik Toko Cinta Kasih bagaikan donatur Tzu Chi. Inilah kewajiban kami sebagai relawan Tzu Chi. Meski di Caotun sudah ada lebih dari seribu Toko Cinta Kasih, kami tetap melanjutkan upaya untuk mengajak lebih banyak toko lagi untuk bergabung. Toko Cinta Kasih adalah tempat untuk menggalang Bodhisatwa dunia. Selain itu, Toko Cinta Kasih membentuk jaringan kebajikan yang luas dan erat,” kata Chen Mei-hui, relawan Tzu Chi.
“Para pemilik toko sering memberi tahu kami tentang siapa yang membutuhkan bantuan dan siapa yang sedang mengalami kesulitan sehingga insan Tzu Chi dapat langsung berkunjung dan mencurahkan perhatian. Dengan begitu, kita dapat melakukan lebih banyak kebaikan. Jadi, menurut saya, Toko Cinta Kasih juga berperan sebagai pusat informasi darurat,” pungkas Chen Mei-hui.
Saya sangat bahagia mendengar kisah kalian. Jika lurah bisa menjadi teladan, warga komunitas pun akan memiliki hati yang penuh cinta kasih. Oleh karena itu, saya sering memberi tahu semuanya untuk menciptakan komunitas yang indah. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Jika kita ingin Taiwan harmonis, itu harus dimulai dari lingkungan dan komunitas. Setiap warga komunitas hendaknya bersatu hati dan mengerahkan cinta kasih.
Para relawan kita menggalang Toko Cinta Kasih untuk membangkitkan kekayaan batin orang-orang. Dengan celengan bambu di toko-toko, para pelanggan juga bisa mencurahkan cinta kasih dan berbuat baik. Semua orang dapat mendonasikan uang sesuai kerelaan masing-masing, baik 50 sen maupun 10 dolar NT. Dengan dana yang terhimpun, kita dapat menciptakan berkah bagi dunia. Ini bukan untuk Taiwan. Taiwan telah dipenuhi berkah dan kita ingin menyebarkannya ke seluruh dunia.
Lihatlah, dunia dipenuhi oleh bencana alam dan bencana akibat ulah manusia. Saat ini, Taiwan sangatlah tenang dan damai. Orang yang dapat menolong orang lain adalah orang yang dipenuhi berkah. Taiwan dipenuhi berkah. Meski kecil, Taiwan dapat menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia. Di mana pun ada bencana, insan Tzu Chi akan langsung ke sana membawa bantuan. Jika dapat memahami ini, hendaknya para lurah turut mendukung dan berpartisipasi. Terima kasih atas kehadiran kalian hari ini. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.
Menumbuhkan akar kebajikan dan menginspirasi semua orang di dunia
Menghimpun kebajikan dan mengakumulasi berkah dengan semangat celengan bambu
Mewujudkan komunitas yang harmonis dan kaya akan cinta kasih
Melenyapkan penderitaan dan melindungi Bumi