“Kami sangat membutuhkan Master. Kami juga akan menjadi sandaran Master. Kami akan membuat Master tenang dan menjadi murid yang dekat di hati Master,” kata Ma Qing-hua, wakil ketua Tzu Chi Singapura.

“Ada kami di Tzu Chi Singapura, Master dapat merasa tenang. Kami akan terus mendedikasikan diri untuk menjalankan Tzu Chi di Singapura,” kata Lin Xing-chun, relawan Tzu Chi Singapura.

“Di Singapura, saya merasa bahwa sesama relawan bagaikan kakak sendiri. Kami bersama-sama mengemban misi dan menjaga generasi yang lebih tua dan generasi yang lebih muda. Jadi, mohon Master tenang. Kami akan terus mengemban tanggung jawab. Master tidak perlu khawatir,” kata Mo Shu-hui, relawan Tzu Chi Singapura.

“Master terus menguras energi demi menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kami. Kami sangat menyayangi Master. Kami akan makin tekun, bersemangat, dan harmonis untuk memberi persembahan kepada Master. Mohon Master jangan khawatir,” kata Liu Rui-shi, Ketua Tzu Chi Singapura.

Saya sangat tersentuh. Saya selalu berpikir bahwa yang paling berharga di dunia ini ialah cinta kasih. Buddha datang ke dunia demi satu tujuan utama, yaitu membimbing semua makhluk. Namun, di Dunia Saha, kehidupan tidaklah kekal. Lihatlah, usia kehidupan Buddha di alam manusia pun hanya 80 tahun.

Memikirkan kehidupan diri sendiri, saya sungguh merasa bersalah karena belum sepenuhnya menjalankan ajaran Buddha. Saya masih harus menempuh jarak yang sangat jauh. Terlebih di era sekarang, ajaran Buddha sangat dibutuhkan. Namun, saya merasa bahwa ada banyak hal yang belum dilakukan sehingga merasa bersalah di dalam hati. Meski demikian, saya telah berikrar. Suatu hari nanti, saat waktu saya tiba, saya akan memusatkan pikiran dan kembali dengan cepat.

Saya berharap Da Ai TV dapat menyebarkan Dharma. Namun, apakah setiap orang menyaksikan program Da Ai TV sesuai jadwal tayangnya? Ada program yang tayang berulang kali setiap hari. Saya juga sering mendengar ceramah saya sendiri. Saat mendengar dan menontonnya, saya selalu sangat tersentuh. Saat mendengar kata-kata sendiri, terkadang saya juga tersentuh hingga beranjali. Sungguh, inilah yang harus kita lakukan.

Saat masih muda, saya membangkitkan sebersit niat untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk. Guru saya hanya memberikan enam kata ini pada saya dan saya selalu menjalankannya. Meski masih kurang puas dengan pencapaian sendiri, saya melihat banyak orang menyerap ajaran saya ke dalam hati. Semua orang membangun tekad dan ikrar untuk berjuang demi ajaran Buddha dan semua makhluk serta berkata, “Saya bersedia.”

Saya yakin saat semua orang mengulurkan tangan, kekuatan yang terhimpun akan sangat besar. Saat kalian menyerukan “saya bersedia”, tubuh kalian bergerak, hati kalian membangkitkan ketulusan, dan otak kalian memikirkan kata-kata itu. Jadi, kata-kata ini terukir dalam pikiran dan perbuatan kalian. Ini membuat saya sangat tersentuh. Kalian telah menunjukkan esensi dari Sutra Makna Tanpa Batas. Ini disebut pewarisan Dharma.

Kalian bukan hanya mewarisi Dharma dari saya, tetapi juga bekerja sama untuk mewariskan Dharma. Kalian juga harus mewariskan cinta kasih dalam keluarga. Kalian pasti bisa melakukannya. Selain mewariskannya kepada keluarga sendiri, kalian juga harus mewariskannya kepada komunitas dan masyarakat. Saya yakin bahwa orang-orang di negara kalian pasti dapat mendengar dan melihatnya.

Dalam ajaran Buddha, Bodhisatwa benar-benar membawa manfaat bagi semua makhluk. Yang saya sampaikan ini tulus dari lubuk hati saya. Asalkan bersungguh hati, kalian dapat menyebarkan cinta kasih agung Tzu Chi ke seluruh Singapura. Kalian selalu bersumbangsih secara nyata.

Selama lebih dari 20 tahun ini, kalian juga bersumbangsih di komunitas dan menjalankan misi kesehatan. Di pusat cuci darah, kalian juga menyebarkan Dharma dengan mengajak para pasien menyaksikan Da Ai TV dan mendengar Dharma. Yang lebih penting, kalian memandang setara semua makhluk. Meski mereka tidak memiliki uang, saya yakin bahwa kalian tetap mengasihi dan memperlakukan mereka dengan setara. Memikirkan hal ini, saya sangat tersentuh.

Kalian telah mewujudkan semua yang ingin saya lakukan. Kalian juga melakukannya dengan sungguh-sungguh dan harmonis. Kalian benar-benar bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Karena itu, saya sangat bersyukur. Kita harus menggenggam waktu yang ada.

Saya sering teringat bahwa Buddha hanya hidup 80 tahun dan membandingkannya dengan usia saya sekarang. Banyak orang yang usia kehidupannya hanya 40-an, 50-an, 60-an, 70-an, atau 80-an tahun. Usia saya telah lebih dari 80 tahun. Ini bukanlah sesuatu yang langka. Yang terpenting, saya telah melakukan hal yang benar, yaitu menjalankan Tzu Chi.

Berkat Tzu Chi, saya merasa bahwa kehidupan saya bernilai. Kalian juga hendaknya merasa demikian karena kalian telah menjalankan Tzu Chi dengan kesungguhan hati dan ketulusan. Saya berharap kalian senantiasa mengingat hal ini.

Tadi, saat mendengar kalian berikrar, saya berharap kalian juga dapat berikrar untuk menapaki Jalan Bodhisatwa bersama dari kehidupan ke kehidupan. Setelah pergi, saya akan kembali lagi. Kalian pun hendaknya demikian. Kita akan melakukannya dari kehidupan ke kehidupan.

Namun, kita harus menggenggam saat ini dan cinta kasih Bodhisatwa di kehidupan sekarang. Setelah pulang, kalian harus lebih bersungguh hati menyebarkan cinta kasih Tzu Chi dan Bodhisatwa. Dengan demikian, saya akan selamanya bersama kalian.

Berikrar untuk memusatkan pikiran dan kembali lagi
Semua orang bergerak untuk mewariskan Dharma
Bekerja sama dengan tulus untuk menolong warga kurang mampu
Mewariskan cinta kasih dalam keluarga dan mempertahankannya hingga selamanya