“Sejak tahun 1993 hingga sekarang, klinik kami utamanya melayani masyarakat berpenghasilan rendah. Semua staf kami bekerja keras, sementara klinik kami terus mengalami kenaikan angka pasien. Tujuan kami ialah membuat pasien menjadi donatur dan relawan Tzu Chi. Kami juga sudah menjalankan pemberian perhatian kepada saudara se-Dharma untuk menjaga kesehatan setiap dari mereka. Kami sangat bersyukur karena Master telah memberi kesempatan bagi Amerika Serikat untuk mengembangkan misi Kesehatan,” kata salah seorang relawan Tzu Chi Los Angeles, Amerika Serikat.

“Hingga 91 persen anggota komite Tzu Chi di Chicago menjadi penggalang dana aktif. Ini berarti setiap anggota komite berusaha maksimal untuk menggalang cinta kasih. Karena itulah, kebanyakan dari donatur kami rutin berdonasi setiap bulan. Kebanyakan dari kami yang berasal dari Chicago ataupun AS Barat Tengah adalah dari keluarga yang sederhana, tetapi cinta kasih kami tidak kalah dari yang lain,” kata Xie Ji Jie, Ketua Tzu Chi Chicago.

“Ada sekelompok relawan muda yang sekarang sedang menjalani proses pelatihan. Kami percaya bahwa mereka segera bisa menggantikan posisi anggota komite yang sudah tidak lagi ada di sini. Inilah harapan kami bagi wilayah Chicago dan AS Barat Tengah,” pungkas Xie Ji Jie.

Bodhisatwa sekalian, kalian berada di Amerika Serikat, tempat yang jauh dari saya. Kini, berkat kemajuan teknologi, kita bisa seperti sangat dekat dan berhadapan. Kalian bisa mendengar dan melihat saya secara jelas. Namun, zaman terus berubah, terutama jika berbicara tentang iklim yang ekstrem. Jadi, seharusnya kita sekarang memahami kondisi lingkungan hidup kita.

“Pembagian sayur dan buah yang kita adakan dua kali sebulan tidak hanya menjadi kegiatan rutin di Tzu Chi Texas, angka warga yang dilayani juga meningkat dari hari ke hari. Setelah bencana Badai Beryl yang menerpa pada awal Juli lalu, pembagian sayur dan buah terlebih menjadi seperti hujan yang turun tepat waktu, menyediakan barang kebutuhan bagi warga kurang mampu sehingga riak-riak kebajikan terus meluas,” kata salah seorang relawan Tzu Chi Texas, Amerika Serikat.

“Beberapa relawan dari rumpun bahasa Spanyol dan bahasa Arab bergabung dalam pekerjaan penerjemahan serta membantu menemukan beberapa calon penerima bantuan kasus amal. Di antara penerima bantuan buah dan sayur ini, ada yang akhirnya menjadi relawan dan bersumbangsih dengan cara membantu proses pembagian kali ini,” pungkasnya.

“Relawan di California Utara sekalian, tidak peduli dalam bantuan bencana, misi amal, ataupun survei kasus, kami berharap selalu ada jejak kalian yang meringankan penderitaan mereka. Cinta kasih Tzu Chi selalu ada. Kita dapat menggunakan ketulusan untuk meringankan penderitaan dan menerapkan ajaran kebaikan untuk menumbuhkan rasa syukur,” kata salah seorang relawan Tzu Chi California Utara, Amerika Serikat.

“Inilah yang sedang kami upayakan dalam jangka menengah dan panjang, termasuk dalam Camp Fire yang terjadi paling lama 6 tahunan yang lalu, bencana kebakaran akibat petir di pegunungan yang terjadi 4 tahunan yang lalu, Kebakaran Bootleg di Oregon yang berlangsung 3 tahunan yang lalu, dan bencana Banjir Pajaro hampir 2 tahun yang lalu. Kita terus mendampingi para korban hingga sekarang,” pungkasnya.

Tzu Chi adalah Jalan Bodhisatwa di dunia. Lewat kesamaan hati dan ikrar yang dimiliki, kita tidak hanya membawa manfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi dunia. Namun, dengan kita membawa manfaat bagi dunia, dunia juga akan menjadi tempat yang nyaman sehingga kita dapat hidup damai, berhati tenang, dan menjalani hari dengan bahagia. Inilah yang disebut ketenteraman. Inilah kesepakatan yang harus ada di antara sesama manusia.

Jadi, Buddha datang ke dunia untuk membimbing semua makhluk dengan membuat setiap orang bisa jelas memahami arah hati mereka. Jangan sampai kita kehilangan arah. Kita hendaknya memiliki kesadaran penuh akan ini. Jadi, semua orang harus punya tujuan untuk melatih diri. Pada intinya, dengan bertumpu pada ajaran Buddha, kita terjun melayani masyarakat.

Waktu berjalan dengan sangat cepat. Tzu Chi sudah ada di Amerika Serikat selama 35 tahun. Jika membahas penyebaran Tzu Chi ke seluruh dunia, Amerika Serikat termasuk yang paling awal. Bermula dari sosok Nenek Ci Fan, Tzu Chi terus berkembang dari California Utara hingga California Selatan.

Saya juga berterima kasih pada Stephen Huang atas kesungguhan hatinya dalam berkeliling Amerika Serikat dan memperkenalkan Tzu Chi pada banyak orang. Jadi, selama kita mempertahankan tekad awal, mencapai kebuddhaan menjadi sangat memungkinkan dan tidak sulit. Sayangnya, satu langkah maju kita selalu diikuti dua langkah mundur. Manusia selalu seperti ini.

Berhubung dalam interaksi antarmanusia di dunia ini setiap orang memiliki tabiat masing-masing, kadang komunikasi tak bisa berjalan baik dan akhirnya memantik konflik antara satu sama lain. Saya sangat sadar bahwa usia saya sekarang sudah tua. Saya merasa sangat khawatir akan hal itu. Namun, saya bersyukur atas apa yang terjadi di masa lalu, juga bersyukur atas masa sekarang. Akan tetapi, kekhawatiran saya sekarang justru bertambah. Saya mengkhawatirkan berapa banyak sisa waktu saya untuk bisa melihat bagaimana relawan Tzu Chi di dunia sungguh-sungguh membangun hubungan harmonis satu sama lain dan mempraktikkan Jalan Bodhisatwa di dunia.

Tzu Chi Amerika Serikat adalah titik awal Tzu Chi di luar Taiwan. Semuanya harus mencintai dan melindungi ladang pelatihan ini dan memotivasi satu sama lain. Selain itu, kita juga menjalankan misi pendidikan kita di sana. Lihatlah bagaimana para relawan membimbing anak-anak dengan penuh kehangatan. Sedari kecil, anak-anak tentu harus mengenyam pendidikan menyeluruh dengan arah yang benar. Hanya dengan begitu, Amerika Serikat punya harapan.

Sejak dahulu, kita juga menjalankan misi kesehatan yang terwujud dalam bentuk klinik pengobatan gratis dan klinik berjalan. Klinik ini menyediakan layanan dokter gigi dan dokter mata yang sangat mumpuni. Terkadang, para relawan harus melintasi negara bagian untuk menjangkau tempat-tempat yang sangat jauh, seperti pedesaan, dan melayani dengan sangat baik.

Saya juga telah melihat misi pendidikan di Dallas dijalankan dengan sangat baik. Beberapa sekolah juga membawa murid mereka berkunjung ke Tzu Chi di Taiwan. Guru-guru di sana pun tampak sangat bersungguh-sungguh. Beberapa di antara guru-guru itu menjadi murid saya. Jadi, dengan kesatuan hati, keharmonisan, sikap saling mengasihi, dan gotong royong, misi Tzu Chi di Chicago dapat dijalankan dengan sangat baik. Terlebih lagi, Amy Hsieh dan Ji Jie sangat mampu membimbing relawan. Mereka telah menciptakan suasana kekeluargaan di tengah-tengah relawan. Ini sangat menghangatkan.

Misi Tzu Chi di California Utara juga berjalan baik, bermula dari para relawan senior, seperti Nenek Ci Fan, Wei Zong, dll. Di Hawaii, relawan kita, Ci Guang dan Ji Rong juga memulai misi Tzu Chi. Dalam penerjemahan Dharma yang saya sampaikan, Ci Guang mengerjakannya dengan sangat baik. Relawan di New York, seperti Ji Yi, sangat bersungguh hati dalam menjalankan Tzu Chi. Ada pula relawan-relawan di New Jersey dan banyak tempat lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu-satu. Saya selalu menaruh harapan pada semuanya.

Bisa terlahir sebagai manusia merupakan hal yang langka. Namun, hal yang lebih berharga ialah bisa bergabung dengan keluarga besar Tzu Chi. Semua orang telah membangun tekad dan ikrar untuk membawa manfaat bagi dunia serta membimbing orang-orang untuk menyelami ajaran Buddha. Arah yang benar sesuai ajaran Buddha telah meresap ke dalam tindakan dan pikiran tiap individu. Ini sangat tidak mudah, tetapi kalian melakukannya dengan sangat baik. Semua orang memiliki niat baik yang teguh untuk terus melanjutkan misi Tzu Chi kapan pun dan di mana pun. Kita bersama-sama membawa manfaat bagi dunia dan membimbing semua makhluk.

Mencintai dan melindungi semua makhluk dengan ikrar welas asih yang abadi
Mengubah tabiat lama dan membina masa depan agar terhindar dari bencana
Mempraktikkan Dharma dan membentangkan jalan untuk mewariskan silsilah Dharma
Menyatukan hati dan bersama-sama melayani masyarakat