Di seluruh dunia, kita bersumbangsih dengan tulus. Hampir 60 tahun yang lalu, Tzu Chi didirikan. Kalian semua tahu bahwa Tzu Chi berawal dari praktik celengan bambu. Saat itu, orang-orang menyisihkan 50 sen setiap hari. Lalu, ada orang yang berkata, “Master, bagaimana jika saya mendonasikan 15 dolar NT per bulan?” Saya menolaknya dan berkata, “Saya ingin Anda menyisihkan 50 sen setiap hari.”

Dia berkata, “Master, 50 sen per hari sama dengan 15 dolar NT per bulan.” Saya lalu berkata padanya, “Saya tahu. Namun, saya ingin kalian membangkitkan cinta kasih setiap hari. Cinta kasih adalah berkah. Setiap hari, kalian hendaknya membangkitkan niat untuk menolong sesama. Niat seperti ini dapat mendatangkan berkah.” Saya berharap saat hendak pergi berbelanja, setiap orang dapat menyisihkan 50 sen terlebih dahulu. Jadi, sebelum keluar rumah, setiap orang menyisihkan 50 sen terlebih dahulu.

Akumulasi 50 sen yang disisihkan setiap hari akan membentuk jumlah yang berarti. Jadi, saat menjinjing keranjang sayur, orang-orang tahu bahwa mereka harus menyisihkan 50 sen. Dengan menyisihkan 50 sen setiap hari, dalam sebulan akan terkumpul 15 dolar NT. Ini tidak akan memengaruhi jumlah sayur yang dibeli. Namun, dengan akumulasi 50 sen dari 30-an orang selama sebulan, akan ada satu hingga dua keluarga yang tertolong.

Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Semangat ini tidak boleh pudar. Saya berharap setiap orang dapat memiliki semangat seperti ini. Praktik celengan bambu terus dijalankan hingga kini. Kini, Tzu Chi telah memberikan bantuan kemanusiaan ke 136 negara dan wilayah. Berkat akumulasi dana kecil dari banyak orang, selama puluhan tahun ini, kita telah membantu banyak orang yang membutuhkan.

Lihatlah pergolakan yang terjadi di seluruh dunia. Ini sungguh mengkhawatirkan. Akan tetapi, apa gunanya merasa khawatir? Setiap hari, saya berkali-kali berkata pada diri sendiri, “Apa gunanya merasa khawatir?” Lebih baik saya berusaha untuk menjalankan niat baik saya dengan tekun, bersemangat, dan tulus. Saya memikirkan cara untuk menyebarkan kebajikan dengan tekun, bersemangat, dan sepenuh hati. Kini, saya telah lanjut usia dan fungsi tubuh saya telah menurun. Namun, saya berpegang pada tekad saya dan terus menguras energi untuk memberikan ceramah. Kita harus menggenggam waktu yang ada.

Di era kemunduran Dharma, Dharma sejati akan makin pudar. Selagi Dharma sejati masih ada, kita hendaknya lebih bekerja keras agar Dharma sejati dapat bertahan lebih lama. Ini tergantung apakah semua makhluk memiliki pengetahuan benar, pandangan benar, dan perbuatan benar. Ini disebut perbuatan benar. Saat semua orang melakukan perbuatan benar, secara alami Dharma sejati akan bertahan lebih lama. Jadi, kita harus menggenggam jalinan jodoh untuk memahat rupang Buddha dalam hati kita. Demikianlah kita melatih hati dan pikiran serta meluruskan perilaku kita.

Kita harus melatih hati dan meluruskan perilaku. Untuk melatih hati dan pikiran, kita hendaknya senantiasa membina pikiran benar dan jangan membiarkannya menyimpang sedikit pun. Kalian mungkin sulit untuk menyadari perbedaan dari kedua gerakan saya ini. Begini berarti lurus ke depan dan begini berarti menyimpang. Tanpa kita sadari, menyimpang sedikit saja bisa membuat kita jauh tersesat. Yang ingin saya sampaikan sangatlah banyak.

Tujuan kita sama dengan tujuan Buddha datang ke dunia ini, yakni terjun ke tengah masyarakat untuk melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan agar semua makhluk senantiasa diliputi rasa sukacita tanpa kemelekatan terhadap untung dan rugi. Kita merasa sukacita dan bebas dari ketamakan. Saat kita memberi dan orang lain memperoleh bantuan, kita merasa tenang dan sukacita, sedangkan orang yang menerima bantuan bersyukur.

Bahan pangan yang kita bagikan cukup untuk tiga bulan. Jika ingin anak-anak mereka makan agak kenyang, bahan pangan itu pun cukup untuk lebih dari dua bulan. Bayangkanlah penderitaan mereka. Kita termasuk sangat beruntung. Kita yang lebih beruntung dapat menciptakan berkah setiap hari tanpa memengaruhi kehidupan kita.

Pada era saya menggalakkan praktik celengan bambu, saya juga memberi tahu orang-orang bahwa menyisihkan 50 sen setiap hari tidak akan mengurangi makanan di atas meja mereka. Namun, dengan menyisihkan 50 sen per hari selama sebulan, mereka dapat membeli beras untuk menolong orang yang membutuhkan. Inilah prinsip yang saya bagikan pada orang-orang. Di tengah kondisi seperti ini, Tzu Chi terus menghimpun kekuatan cinta kasih.

Kini, Tzu Chi telah menjangkau seluruh dunia. Kita selalu berusaha mengerahkan kekuatan untuk bersumbangsih. Kini, sebagian besar donatur kita mendonasikan 100 dolar NT (Rp50 ribu) per bulan. Perlu diketahui bahwa dengan donasi setiap orang, kita bukan hanya dapat menolong orang-orang yang kekurangan di seluruh dunia, tetapi juga dapat menyalurkan bantuan darurat.

Saudara sekalian, kekuatan cinta kasih harus diakumulasi sedikit demi sedikit. Tanpa praktik celengan bambu pada masa-masa awal, bagaimana bisa kita menyalurkan bantuan internasional sekarang? Waktu berlalu dengan sangat cepat. Waktu dapat mendukung segala pencapaian. Kita sungguh harus senantiasa bersungguh hati. Hendaklah kita senantiasa membangkitkan niat untuk menciptakan berkah dan benar-benar menjalankannya. Mari kita bersungguh hati untuk menciptakan berkah bagi dunia.

Membangkitkan niat baik dan mendonasikan uang sedikit demi sedikit
Menolong yang miskin dan membangkitkan kekayaan batin mereka dengan tulus
Melatih hati dan pikiran agar memiliki pengetahuan dan pandangan benar
Menghimpun jalinan jodoh berkah dengan melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan