“Apa kabar, Master yang terkasih?” kata Visvananda Naidoo relawan Afrika Selatan.

Halo.

“Halo. Perjalanan saya dengan Tzu Chi dimulai ketika saya menyaksikan dampak mendalam dari komunitas cinta kasih di Tembisa. Saya melihat anggota komite Tzu Chi dari Taiwan membantu pasien strok di daerah tersebut. Pengalaman ini sangat mengesankan dan mengubah pemahaman saya tentang kerelawanan,” lanjut Visvananda Naidoo.

“Hal yang mengejutkan ialah pekerjaan yang sangat penting ini berlangsung di tempat saya tinggal, tetapi saya dan banyak orang tidak mengetahuinya. Hal ini menggerakkan hati saya untuk membuat lebih banyak orang memahami dan mengajak mereka menjadi relawan dalam misi mulia di Afrika Selatan,” pungkas Visvananda Naidoo.

“Sejak pertama kali mengenal Tzu Chi, pengaruh insan Tzu Chi di komunitas telah menyentuh hati saya. Mereka adalah sekelompok orang yang pemberani dan mengutamakan cinta kasih dalam hidup. Setiap hari, mereka menunjukkan kepada saya apa makna dari mewujudkan cinta kasih melalui Tindakan,” kata Mona Naidoo relawan Afrika Selatan.

“Dapat melayani sebagai relawan Tzu Chi Afrika Selatan dan menjadi bagian dari keluarga Tzu Chi seluruh dunia merupakan sebuah kehormatan bagi saya. Saya berikrar untuk mengemban misi bukan hanya di Afrika Selatan, melainkan di seluruh dunia. Terima kasih, Master,” pungkas Mona Naidoo.

Jalinan jodoh sungguh nyata. Saya merasa sangat bersyukur dan sangat senang. Saya berharap Tzu Chi dapat dikembangkan di sana. Kalian adalah benih Tzu Chi. Benih dimulai dari satu hingga menghasilkan jumlah yang tak terhingga, bagaikan sebuah pohon besar yang berbunga dan berbuah setiap tahun. Inilah harapan saya terhadap kalian.

Dengan adanya jalinan jodoh ini, kalian ingin menyatakan berlindung. Dengan berlindung, kalian memiliki keyakinan agama. Namun, saya selalu berkata bahwa Tzu Chi tidak membeda-bedakan agama. Namun, saya adalah umat Buddha.

Sering dikisahkan kepada mereka Setelah menyatakan perlindungan, hendaknya kalian lebih mengenal Tzu Chi. Ini tidak akan bertentangan dengan keyakinan lama kalian. Kita semua memiliki satu kesamaan, yaitu cinta kasih. Hendaknya kita mengembangkan cinta kasih yang tulus untuk mengasihi lebih banyak orang lagi di daerah kita. Inilah misi Tzu Chi.

Kini, kalian menyatakan perlindungan, yakni berlindung pada Buddha. Cita-cita Beliau ialah menyelamatkan semua makhluk di dunia. Ketika berlindung, kita harus memiliki kekuatan cinta kasih. Saya memiliki cinta kasih di dalam hati, begitu pun Anda memiliki cinta kasih di dalam hati. Ketika kita menyatukan hati bersama-sama, kita akan mencapai pencerahan dalam hidup.

Cinta kasih kita tidak membeda-bedakan tempat. Selama memiliki jalinan jodoh, kita dapat berinteraksi dengan siapa pun dan membawa kekuatan cinta kasih ke daerah mana pun yang membutuhkan. Kita sangat dipenuhi berkah. Semuanya adalah orang yang berbahagia.

Di dunia ini, begitu banyak orang yang menderita. Orang yang dapat membantu orang lain adalah yang paling beruntung. Orang yang memiliki uang tetapi tidak membantu orang lain dan orang yang memiliki kekuatan tetapi tidak menginspirasi orang lain, tergolong dalam orang yang miskin.

Kehidupan tidak dapat terlepas dari Dharma. Tidak peduli agama apa pun, semua memiliki ajarannya masing-masing. Sesungguhnya, ajaran setiap agama sama-sama membimbing kita ke sebuah arah hidup. Arah kehidupan tidak dapat lepas dari kebajikan dan cinta kasih. Inilah yang diajarkan agama kepada kita.

Di dunia ini, setiap orang memiliki pemikiran yang berbeda-beda. Setiap orang juga memiliki nafsu keinginan yang berbeda yang dapat menimbulkan konflik sehingga masyarakat dan negara tidak bisa damai. Jadi, saya berharap bahwa semua orang dapat mengenal Dharma. Ini tidak hanya berbicara tentang ajaran Buddha. Dalam agama apa pun, selama memiliki keyakinan yang tulus, kita dapat menyelami prinsip kebenarannya.

Sesungguhnya, semua prinsip kebenaran adalah sama. Hanya saja, bahasa dan budaya yang berbeda membentuk agama yang berbeda-beda pula. Namun, dalam agama Buddha, semuanya dipandang sama selama kita memiliki hati yang lapang. Sesungguhnya, Sutra Teratai mengandung prinsip kebenaran alam semesta yang mendalam. Hendaknya kita mendalaminya. Ini sungguh bernilai. Oleh karena itu, saya sangat memperhatikan Sutra ini, terutama sejarahnya.

“Sutra Buddha memiliki berbagai versi. Versi terjemahan Sutra Teratai diwariskan oleh Kumarajiva. Figur terbesar yang ada di paling kanan adalah Buddha. Saya memahami bahwa Sutra Teratai sering dibabarkan kepada mereka yang telah mencapai kearhatan. Orang yang mendengarkan Sutra Teratai adalah individu yang telah mencapai hasil dari pelatihan diri. Hal ini mengilustrasikan bahwa semua orang setara dan dapat menjadi Buddha,” kata Prof. Xu Mei-wen Ahli Restorasi Perpustakaan Nasional Taiwan.

“Di sisi paling kiri, terdapat Skanda, pelindung Dharma yang bertugas melindungi Sutra. Setiap volume dari Sutra Teratai memiliki ilustrasi masing-masing. Gambar-gambar ini tidak selalu sama. Namun, kita dapat mendokumentasikan setiap gambar untuk membuat perbandingan lebih lanjut, karena perbedaan dapat terjadi tergantung orang yang mencetaknya dan waktu pencetakannya,” lanjut Prof. Xu Mei-wen.

“Antara tahun 1864 dan 1874, versi cetakan volume pertama mungkin memiliki ilustrasi yang berbeda dengan volume kelima. Oleh karena itu, pelestarian gambar dan seni menjadi bagian penting dalam upaya menjaga warisan budaya,” pungkas Prof. Xu Mei-wen.

Baru saja saya mendengar tentang cetakan Sutra dari bertahun-tahun lalu hingga saat ini. Saya sangat suka mengetahui asal-usul dari sebuah benda. Tidak peduli benda apa pun, saya suka menelitinya. Apa sesungguhnya sumber dari benda tersebut? Saya harus mengetahuinya secara mendalam, termasuk kapan benda itu terbentuk.

Sepanjang hidup ini, saya selalu memiliki minat besar terhadap prinsip kebenaran suatu benda. Ketika melihat sesuatu, saya terdorong untuk menyelidikinya lebih dalam. Ini berasal dari zaman apa? Bagaimana kualitasnya? Oleh karena itu, saya sangat berharap Sutra ini dapat direstorasi. Bagi saya, Sutra ini sangatlah penting karena ini adalah jiwa kebijaksanaan.

Dengan merestorasi Sutra, kita dapat memperpanjang usianya. Jika memungkinkan, segala yang perlu diperbaiki harus diperbaiki sepenuhnya. Ini adalah pahala yang tak terbatas. Dengan demikian, saya dapat mewariskannya ke generasi mendatang dengan tenang. Ini adalah hal yang sangat penting. Salah satu bagian dari Trilogi Sutra Teratai ialah Sutra Makna Tanpa Batas yang merupakan pembuka dari Sutra Teratai. Sutra ini terasa sangat berkaitan dengan dunia dan kehidupan sehari-hari.

Saat ini, kita kembali ke kampung halaman Buddha. Relawan Malaysia dan Singapura selalu pergi ke sana untuk menyebarkan Sutra Makna Tanpa Batas. Ketika melihat Thrangu Tara Abbey di Nepal, saya merasakan kehangatan. Setiap hari, mereka membaca Sutra Makna Tanpa Batas dengan tekun dan bersemangat. Intinya, saya sangat menantikan bagaimana ajaran Buddha yang telah ada di Taiwan dapat membawa kembali Jalan Bodhisatwa ke tempat asalnya. Inilah hal yang sangat menggembirakan.

Mengembangkan jalinan jodoh bajik yang tak terhingga
Semua agama bersatu hati untuk menghimpun cinta kasih
Membimbing ke arah yang benar untuk melenyapkan perselisihan
Membentangkan jalan dan mewariskan Sutra Teratai