“Saya sangat berterima kasih kepada seluruh relawan Tzu Chi di Dounan dan orang-orang yang menjalankan program Tzu Chi untuk menjaga keselamatan warga lansia di rumah. Yang paling menyentuh hati saya ialah banyak warga lansia yang datang untuk bersumbangsih. Mengapa mereka bisa bersumbangsih? Karena memiliki tubuh yang sehat,” kata Ye Yong-meng Lurah Jiushe, Dounan.

“Mereka dapat bersumbangsih bagi yang lebih tua atau yang tidak sesehat mereka. Inilah yang membuat saya sangat tersentuh. Tujuan utama dari program Tzu Chi ini ialah mencegah dan mengurangi terjadinya kecelakaan pada warga lansia. Jadi, terima kasih banyak,” pungkas Ye Yong-meng.

Kita bisa mendengar bahwa kini warga lansia yang hidup berdua atau sebatang kara sangat membutuhkan program kita ini. Agar keselamatan mereka terjaga dalam keseharian, alat bantu di rumah sangatlah penting. Karena itu, saya sangat bersyukur kepada insan Tzu Chi, termasuk anggota Tzu Cheng, yang sangat perhatian.

Saat mendapati keluarga yang membutuhkan, kita akan mencatatnya. Setelah menyurvei kebutuhan mereka, kita segera memasang alat bantu. Ini dapat meningkatkan rasa aman di dalam hati mereka dan menjaga keselamatan mereka secara nyata. Karena itu, saya sangat bersyukur.

“Kami mencurahkan perhatian kepada insan Tzu Chi senior. Di antaranya, ada Kakak Chen Yu-hua, orang kedua di Yunlin yang dilantik sebagai komite Tzu Chi dengan nomor komite 1455. Pada tahun 1996, tim Tzu Chi dibentuk di Yunlin. Dahulu, beliau mengemban tanggung jawab sebagai ketua tim aktivitas pertama,” kata Li Li-hua relawan Tzu Chi.

“Saat itu, berhubung tidak memiliki ladang pelatihan sendiri, saat hendak mengadakan bazar berskala besar, seminar, pendataan donor sumsum tulang, dan sebagainya, beliau selalu membantu untuk meminjam tempat, meja, dan kursi serta mengundang reporter untuk membantu melakukan promosi,” sambung Li Li-hua.

Li Li-hua melanjutkan “Dahulu, beliau telah membantu kita melewati masa-masa yang serbasulit di Yunlin. Setelah pensiun, beliau tetap tekun melakukan survei kasus. Beliau juga terjun ke jalan dengan mengendarai sepeda untuk mengumpulkan donasi dengan wajah penuh senyum. Kami selalu mengingat senyumannya.”

“Sejak beliau mengalami strok ringan pada 12 tahun lalu, kesehatannya tidak pernah pulih, bahkan terus memburuk. Kemudian, beliau melupakan semua orang dan hal. Meski demikian, kami tetap terus memberi pendampingan dan perhatian. Kami juga memperhatikan keselamatannya di rumah,” pungkas Li Li-hua.

Tzu Chi telah berdiri selama hampir 60 tahun. Berhubung Tzu Chi telah berdiri hampir 60 tahun, kini para Bodhisatwa senior kita telah lanjut usia. Populasi lansia sangatlah tinggi. Karena itu, pemasangan alat bantu sangat bermanfaat bagi mereka.

Bodhisatwa sekalian, saya berkata demikian karena berharap saat melakukan kunjungan kasih dan melihat ada yang membutuhkan, kalian dapat melaporkannya agar kita dapat memasang alat bantu untuk mereka ataupun mengupah orang untuk memasangnya demi menjaga keselamatan mereka di rumah. Saya merasa bahwa ini harus dilakukan.

Mendengar kisah yang kalian bagikan hari ini, saya menyadari bahwa kalian telah menjalankan program untuk menjaga keselamatan warga lansia di rumah. Program ini sangat dibutuhkan. Saya juga berharap kalian dapat menyosialisasikan vegetarisme.

“Orang tua saya adalah insan Tzu Chi sekaligus pemilik sebuah perusahaan. Selain mengadakan kegiatan yang positif, sejak bulan September 2022, perusahaan kami juga mengubah penyediaan makan siang vegetaris dari satu kali dalam seminggu menjadi lima kali dalam seminggu. Jika mengonsumsi 15 kali makanan vegetaris setara dengan menanam sebatang pohon, berarti setiap orang di perusahaan kami telah menanam 44 batang pohon,” kata Yang Yu-xuan relawan Tzu Chi.

“Saya pernah bertanya pada ayah saya, ‘Mengapa kita mengadakan sosialisasi relawan baru dan pemandian rupang Buddha di pabrik kita? Apakah ini baik?’ Lalu, ayah saya berkata, ‘Jika ingin membawa pengaruh bagi orang lain, kita tentu harus membawa pengaruh baik. Meski kini terlihat seperti tidak ada perubahan apa pun, tetapi ada sebutir benih yang telah ditanam di dalam hati setiap orang. Suatu hari nanti, benih ini akan bertunas’,” pungkas Yang Yu-xuan.

Sungguh, di tengah masyarakat, kita harus lebih sering mempromosikan Tzu Chi. Dengan bertambahnya insan Tzu Chi dan keluarga Tzu Chi, seluruh masyarakat dan komunitas akan harmonis. Orang-orang di Yunlin, Chiayi, dan Tainan sungguh membuat saya bersyukur dan tersentuh. Semua orang di sini sangat polos. Karena itu, kita hendaknya menghargai komunitas dan saudara se-Dharma kita.

Saudara se-Dharma harus saling memperhatikan. Kita semua adalah Bodhisatwa. Kita semua memiliki jalinan jodoh baik untuk memahami dan mempraktikkan ajaran Buddha serta menapaki Jalan Bodhisatwa. Di Jalan Bodhisatwa, kita memperhatikan orang-orang.

Saat mengunjungi penerima bantuan dan merasa tidak sampai hati melihat kondisi mereka, kalian akan memandikan mereka, mengganti pakaian mereka, dan membantu membersihkan rumah mereka. Kalian telah melakukan semua itu.

Apa yang dilakukan oleh insan Tzu Chi di Taiwan juga menginspirasi insan Tzu Chi di seluruh dunia untuk melakukan hal yang sama. Mereka juga menjaga dan memperhatikan warga lansia dengan mengunjungi mereka dan membantu membersihkan rumah mereka.

Bodhisatwa sekalian, kita harus bersumbangsih secara nyata di Jalan Bodhisatwa. Setiap tempat yang kita jangkau akan menjadi tempat yang penuh berkah. Tempat penuh berkah ditempati orang yang penuh berkah. Karena itulah, Tzu Chi bisa berkembang dengan baik di sini. Saat berkunjung ke sini, saya selalu merasa sangat damai.

Manusia terus menua dari tahun ke tahun. Kita tidak bisa menyangkal bahwa kita telah tua. Namun, saya ingin memberi tahu kalian bahwa janganlah kita menyerah pada usia tua. Jika menyerah pada usia tua, kita akan cepat menua. Meski panjang umur, janganlah kita menyerah pada usia tua.

Orang yang panjang umur juga harus sehat dan bisa menjaga keharmonisan masyarakat. Kalian harus bersungguh hati. Inilah ajaran saya selama puluhan tahun ini. Jika tekun melatih diri, kalian akan menyerap ajaran saya ke dalam hati karena saya sering mengulangi ajaran saya.

Saya mengulanginya bukan karena tiada yang bisa saya katakan lagi, melainkan agar semua orang dapat mengingatnya. Selain mengingatnya, kalian juga harus mempraktikkannya. Dengan demikian, barulah ajaran saya berguna. Ada sebuah jalan yang hendaknya kita praktikkan untuk meneladan Buddha dan melihat kebenaran. Ini jugalah yang berulang kali saya katakan. Jadi, mari kita senantiasa lebih bersungguh hati.

Menjaga keselamatan warga lansia sebatang kara di rumah
Menghimpun kebajikan dan berkah untuk mewujudkan keharmonisan
Turut merasakan penderitaan orang lain dan bersumbangsih tanpa kenal lelah
Menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata