“Di Aula Jing Si Dali, para relawan setiap hari berjaga dari pukul 6 pagi hingga pukul 10 malam. Semuanya merawat Aula Jing Si ini dengan sepenuh hati. Para relawan wanita di Pusat Pendidikan dan Kebudayaan Zhixuan telah menginspirasi banyak orang. Saya sangat berterima kasih kepada Kakak Lin Yong-tang yang selalu menjaga Aula Jing Si sejak peletakan batu pertama. Baik masalah kecil maupun besar, asalkan kita bertanya padanya, dia dapat menyelesaikan semuanya,” kata Zeng Deng-zhang relawan Tzu Chi.

“Kami selalu menggalang Bodhisatwa di Aula Jing Si Dali. Pusat Pendidikan dan Kebudayaan Zhixuan sungguh-sungguh merupakan jembatan kami dalam menggalang Bodhisatwa. Di tahun 2021, kami memiliki 400 siswa. Kini, kami memiliki lebih dari 5.500 siswa,” kata Zhuang Xiu-mei relawan Tzu Chi.

Mendengar hal ini, saya merasa sangat bahagia. Semuanya sangat tekun dan bersemangat. Semuanya telah menjadikan ladang pelatihan ini sebagai rumah sendiri sehingga kalian menjaganya serta tekun dan bersemangat melatih diri. Ini membuat saya merasa senang dan tenang. Saya juga mendengar tentang TIMA di Miaoli. Saya berterima kasih kepada Dokter Ji yang telah memimpin dengan baik untuk menjaga kesehatan dan kehidupan banyak orang dengan cinta kasih melalui kunjungan berkala ke daerah pegunungan.

“Miaoli memiliki banyak gunung sehingga akses transportasi di sana kurang memadai. Oleh karena itu, warga sulit mendapatkan pelayanan medis yang baik. Setelah melihat hal ini, TIMA bekerja sama dengan relawan Tzu Chi untuk pergi ke pegunungan dan melayani para lansia. Ini telah dilakukan selama 22 tahun,” kata Chen Rong-jian relawan Tzu Chi.

“Pada hari Minggu ke-3 setiap bulannya, kami akan pergi ke gunung. Dalam baksos kesehatan ini, saya merasa bahwa pendampingan adalah hal yang utama. Awalnya, saya kurang setuju karena relawan yang dikerahkan sekitar 100 orang, sedangkan yang memperoleh manfaat hanya 40-an hingga 50-an orang. Saat itu, yang pertama muncul dalam benak saya ialah organisasi ini sungguh tidak memperhitungkan biaya. Namun, seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa bukan demikian karena setiap kali kunjungan merupakan ladang pelatihan bagi para dokter. Kemudian, dalam hati saya menyebutnya sebagai ‘ladang pelatihan bergerak’,” kata Zhang Dong-xiang Dokter TIMA.

Saya telah melihat bagaimana antarmanusia saling memperhatikan serta mengasihi dan melindungi dengan tulus. Saya merasa sangat senang.

“Pada bulan Mei 2011, TIMA Taiwan Tengah pertama kali mengunjungi Genesis Social Welfare Foundation Miaoli untuk memberikan pelayanan pembersihan gigi. Hingga saat ini, telah 13 tahun berlalu. Pelayanan pembersihan gigi ini diadakan secara rutin bagi penghuni lantai 5 dan 6. Setiap kali, ada sekitar 60 hingga 65 penghuni yang menjalani pembersihan gigi, sedangkan relawan dan tenaga medis yang bergerak sekitar 40 orang. Anggota TIMA dan relawan Tzu Chi selalu menjaga kaum kurang mampu,” kata Lin Mei-zhi relawan Tzu Chi.

“Setiap kali mendengar kebutuhan kami, TIMA akan selalu memikirkan cara untuk membantu kami. Dengan berbagai metode, mereka telah memberikan pelayanan pembersihan gigi selama 13 tahun di sini. Ini bukanlah hal yang mudah. Ketika kebersihan mulut para penghuni terjaga, barulah orang lain bersedia dekat dengan mereka. Tanpa bau mulut, barulah tubuh mereka dapat sehat. Kami sangat menghargai dan berterima kasih atas bantuan kalian. Terima kasih untuk semua yang ada di sini,” kata Chen Lü-rong Ketua GSWF Miaoli.

Semua orang merasakan kekuatan cinta kasih Tzu Chi. Semua lapisan masyarakat memiliki hubungan yang erat dengan Tzu Chi dan memuji Tzu Chi. Tidak peduli orang-orang bergabung dengan Tzu Chi atau tidak, insan Tzu Chi akan tetap pergi untuk mencurahkan perhatian dan bersumbangsih. Oleh karena itu, Tzu Chi mendapat pujian dari berbagai kalangan. Mendengar hal ini, saya merasa sangat tersentuh.

Kita telah berjuang demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Tzu Chi dan ajaran Buddha tidak dapat dipisahkan. Kita tidak pernah membujuk orang beralih ke agama Buddha, tetapi semua orang tahu bahwa Tzu Chi adalah organisasi Buddhis. Didirikan sebagai organisasi Buddhis, Tzu Chi terjun ke tengah masyarakat untuk bersumbangsih dan semua orang merespons dengan saling mengasihi dan saling menjaga. Saya merasa bahwa dengan demikian, makin banyak orang yang akan terinspirasi.

Ada pula relawan pelestarian lingkungan yang mendedikasikan diri dalam kegiatan daur ulang. Meski botol dan kaleng yang akan didaur ulang sangat kotor, mereka tetap melakukannya dengan senang. Selama ada orang yang peduli pada pelestarian lingkungan, lingkungan sekitar akan tetap bersih. Yang lebih penting, ini menginspirasi orang-orang untuk lebih memandang penting daur ulang sumber daya. Ini juga merupakan pendidikan dalam masyarakat.

Insan Tzu Chi telah menjalankan banyak hal dan bersumbangsih dengan ketulusan dan kesungguhan hati. Saya sangat tersentuh dan berterima kasih. Beberapa relawan di Taichung telah membuat kerajinan tangan yang sangat indah. Mereka telah berusia 70, 80, atau 90 tahun. Tanpa tim relawan Tzu Chi dan ladang pelatihan yang luas ini, apa yang dapat dilakukan oleh para lansia ini di rumah?

Hari itu, ketika saya berjalan masuk ke sini, ada sekelompok Bodhisatwa lansia yang berbaris dengan tertib. Melihat saya berjalan di hadapan mereka, mereka merasa sangat senang. Mereka telah membuat kerajinan tangan yang sangat indah. Saya juga telah lansia, tetapi saya tidak dapat membuatnya. Asalkan termotivasi, mereka dapat membuat kerajinan tangan dengan gembira. Saya berterima kasih kepada Bodhisatwa sekalian.

Baik kalian berada di Miaoli, Sanyi, Taichung, Dali, Fengyuan, maupun daerah lainnya yang tidak dapat saya kunjungi, hendaklah kalian memanfaatkan waktu dan jalinan jodoh untuk bertemu dengan saya. Sesungguhnya, saya sangat bersyukur kalian memahami hati saya. Hendaklah kalian menjaga ladang pelatihan ini dengan baik dan terus menyebarkan Dharma ketika bertemu orang lain. Ketika bertemu dengan orang lain, hendaknya kita bertutur kata baik, menyebarkan Dharma, dan membagikan kisah Tzu Chi di dunia.

Kita harus berdiri mantap di bumi ini dengan ketulusan dan mempraktikkan kebajikan untuk membawa manfaat bagi semua makhluk. Menciptakan berkah akan mendatangkan energi berkah yang membawa ketenteraman. Hendaklah kita menghimpun semua orang untuk menciptakan berkah. Energi manusia yang penuh kebaikan akan mendatangkan ketenteraman bagi bumi. Hendaklah kita terus tekun dan bersemangat dalam menyerukan kepada semua orang untuk berbuat baik. Inilah tujuan Buddha datang ke dunia.

Dharma mengajari semua orang untuk menjadi manusia yang benar dan berbuat baik demi membawa manfaat bagi dunia. Inilah Dharma sejati. Saya berharap semuanya menjadi orang yang baik dan dapat terus berbuat baik. Ini disebut dengan menapaki Jalan Bodhisatwa. Semuanya harus ingat bahwa ladang pelatihan kita adalah tempat kita mempelajari praktik Bodhisatwa. Inilah rumah kita. Hendaklah kita menjaga rumah ini dengan baik, menggalang lebih banyak Bodhisatwa dunia, dan mengundang mereka kembali ke ladang pelatihan ini untuk berbagi pengalaman.

Tekun dan bersemangat di ladang pelatihan di dunia
Menghubungkan jalinan cinta kasih dan melindungi semua orang
Warga lansia melakukan daur ulang untuk memperpanjang usia barang
Mempraktikkan tiga kebajikan dan memupuk jalinan jodoh berkah