“Saya pernah terbaring di ranjang dan harus mengandalkan ibu saya atau perawat dalam segala hal. Namun, dengan menjalani rehabilitasi, kini saya bisa keluar dengan mendorong kursi roda,” kata Chen Bo-yuan, anggota Tzu Ching.

“Apakah Anda merasakan cinta kasih kami?” tanya Lin Zhi-feng, relawan Tzu Chi.

“Ya.”

“Bagus. Kita juga memiliki janji. Apakah Anda ingat?” tanya Lin Zhi-feng.

“Janji untuk berhenti merokok.”

“Ya, berhenti merokok. Beliau semula enggan berhenti merokok. Dari sepenuhnya menolak, mengurangi merokok, hingga bersedia berhenti merokok, proses ini sungguh tidak mudah baginya,” pungkas Lin Zhi-feng.

Setiap orang memiliki stupa Puncak Burung Nasar dalam batin sendiri. Stupa berarti menunjukkan keluhuran. Kita harus menunjukkan keluhuran kita. Dalam keseharian, kita harus membina keluhuran dan memupuk cinta kasih. Dengan terus mengasihi, melindungi, menjaga, dan membantu orang yang membutuhkan, berarti kita menunjukkan keluhuran.

Kita menolong orang yang menderita atau membutuhkan bantuan secara alami. Jika memiliki jalinan jodoh untuk melihat dan mendengar tentang orang yang membutuhkan, kita hendaknya bekerja sama untuk memberikan bantuan. Kesempatan untuk memberikan bantuan atau bersumbangsih tidak mudah diperoleh. Ini membutuhkan jalinan jodoh. Jika kita bersumbangsih hanya demi keinginan untuk memperoleh pahala, keinginan kita tidak akan terwujud.

Kita harus bersumbangsih dengan cinta kasih secara alami. Cinta kasih ini harus dibina. Dengan membina keluhuran, kita juga membina cinta kasih. Di Tzu Chi, yang paling saya harapkan ialah orang-orang baik dapat berhimpun. Dengan demikian, secara alami, kita dapat membimbing orang-orang yang tadinya bertabiat buruk untuk memperbaiki diri.

Lingkungan kita dapat memperbaiki kualitas diri mereka. Lama-kelamaan, mereka akan menunjukkan keluhuran Bodhisatwa. Inilah yang disebut stupa. Makin banyak orang baik yang bergabung, makin tinggi pula stupa yang kita bangun. Ini disebut menunjukkan keluhuran. Ini dapat membimbing semua orang dan menunjukkan bahwa setiap orang adalah Buddha.

Buddha berkata bahwa Beliau datang ke dunia ini demi satu tujuan utama. Apakah tujuan utama Buddha? Terjun ke tengah masyarakat untuk membimbing batin orang-orang ke arah yang bajik. Batin yang bajik ini hendaknya dipraktikkan secara nyata dengan langkah yang mantap. Kita hendaknya tak hanya melakukan kebajikan besar. Kita bisa memulainya dari kebajikan kecil dan terus memperluasnya.

Meski kini jangkauan kita sudah sangat luas, tetapi orang-orang yang menderita masih sangat banyak. Contohnya, Taiwan. Apakah di Taiwan masih ada warga kurang mampu? Ya, masih sangat banyak. Karena itu, insan Tzu Chi harus lebih bekerja keras. Saya sangat prihatin karena kondisi era sekarang sudah tidak seperti dahulu. Tekad saya sekarang masih sama seperti dahulu. Namun, kini tidak ada kesempatan untuk bersumbangsih seperti murid-murid saya dahulu.

Tekad murid-murid saya sekarang tetap sangat teguh, tetapi taraf kehidupan masyarakat sekarang sudah lebih baik dari dahulu. Karena itu, kini saya selalu berkata kepada ketua misi amal kita, “Di mana pun bencana terjadi, kita harus segera memberikan bantuan secara nyata. Kita harus memberikan bantuan yang benar-benar bermanfaat bagi yang membutuhkan.”

Jadi, mereka tidak perlu mengkhawatirkan, “Apakah kami masih memiliki makanan besok? Apakah bulan depan kami masih memiliki beras?” Mereka tidak perlu mengkhawatirkan hal seperti ini. Pertama-tama, kita harus memahami kondisi mereka. Jika mereka membutuhkan, kita bisa memasukkannya ke dalam daftar penerima bantuan jangka panjang kita.

“Di wilayah Beimen, Jiangjun, dan Xuejia, warga lansia sangatlah banyak. Selanjutnya, kami akan membantu hampir 180 keluarga yang merupakan warga lansia atau keluarga kurang mampu dan terus mencurahkan perhatian pada mereka,” kata Ye Ya-ling, Pekerja sosial Yayasan Tzu Chi.

Para relawan kita hendaknya terus mencari tahu tentang kondisi mereka, hubungan keluarga mereka, dan sebagainya. Hendaklah kita terus mencurahkan perhatian dan memberikan bantuan pada mereka. Saat penerima bantuan meninggal dunia, kita mungkin juga membantu mengurus pemakamannya. Semua ini dilakukan dengan ketulusan. Saya berharap Tzu Chi bisa berbuat seperti ini. Jadi, mari kita saling memotivasi untuk berbuat baik.

Sungguh, kita harus mencari kesempatan untuk berbuat baik. Jika ini bisa dilakukan selamanya, barulah dunia ini bisa menjadi tanah suci yang penuh dengan Bodhisatwa dan orang baik. Dengan demikian, Bumi ini tidak akan terus tercemar, pohon tidak akan terus ditebang, dan orang-orang akan hidup berkecukupan tanpa perlu merusak alam.

Sesungguhnya, kehidupan sangatlah sederhana. Karena nafsu keinginan, manusia merusak Bumi demi mengembangkan usaha. Makin besar usaha, makin banyak pula sumber daya alam yang dieksploitasi. Namun, eksploitasi yang berlebihan pasti akan merusak Bumi. Ini sudah pasti.

Kita hendaknya mengimbau orang-orang untuk menyucikan hati manusia. Saat orang baik bertambah, masyarakat akan harmonis dan usaha akan berkembang dengan sendirinya. Inilah siklus kebajikan. Mulai sekarang, mari kita berusaha untuk menciptakan siklus kebajikan ini dan mengajak orang-orang untuk melakukannya bersama.

Sesungguhnya, kini saya sangat khawatir karena banyak orang yang diliputi kegelapan batin. Jangan biarkan peperangan terjadi di negara mana pun. Jika terjadi peperangan, Bumi yang tidak besar ini akan terkena dampak yang sangat menakutkan. Inilah yang sangat saya khawatirkan. Yang saya khawatirkan bukan hanya Taiwan, melainkan seluruh dunia. Iklim mengalami perubahan, pikiran manusia pun bergejolak.

Saat ini, kita terlebih harus menenangkan pikiran. Jika kita tidak bisa mengendalikan pikiran kita, konsekuensinya akan sangat mengkhawatirkan. Dengan berbuat baik, barulah kita bisa menghalau bencana. Sejak tahun lalu hingga tahun ini, Taiwan telah diterjang topan dan diguncang gempa. Taiwan tidaklah luas. Sesungguhnya, saya sangat khawatir. Namun, insan Tzu Chi Taiwan tetap harus bersungguh hati mendorong orang-orang untuk berbuat baik.

Saya merasa bahwa yang saya lakukan belum cukup. Jika pikiran manusia tidak diselaraskan, pergolakan mungkin akan segera terjadi. Jadi, makin besar usaha, makin besar pula risikonya. Ini membuat saya makin khawatir. Intinya, kita tetap harus menggalakkan perbuatan baik dan kekuatan cinta kasih. Ini sangatlah penting.

Muncul untuk memberikan pertolongan di mana pun suara penderitaan terdengar
Melakukan survei dan memberikan bantuan dengan welas asih dan kebijaksanaan
Membina keluhuran dan membina batin ke arah yang bajik
Menciptakan tanah suci Bodhisatwa di dunia