“Setiap hari, rekan-rekan lini kedua mengoperasikan alat medis yang sangat canggih dan presisi. Mereka harus menjaga kualitas yang tinggi dan memiliki semangat inovasi. Hal terpenting ialah ketika memeriksa pasien, mereka berhadapan langsung dengan penderitaan yang dialami pasien. Selain menguasai penggunaan peralatan medis, yang terpenting ialah membangkitkan cinta kasih untuk merasakan penderitaan pasien,” kata dr. Lai Ning-sheng. Kepala RS Tzu Chi Dalin.
Bersyukur, teknologi saat ini sangat luar biasa. Dari sini, saya merasa seolah-olah berada di Dalin. Setiap tahun, saat melakukan perjalanan, Dalin selalu menjadi tempat yang paling saya sukai. Setiap pagi di sana terasa seperti berada di rumah sendiri. Lingkungan rumah sakit kita seperti sebuah keluarga besar yang hangat dengan adanya anak-anak yang bersiap ke sekolah dan para dokter berpakaian rapi yang bersiap memulai tugas di rumah sakit. Semuanya terasa sangat hangat.
Saya selalu teringat bahwa tanah ini dulunya hanyalah ladang tebu. Oleh karena itu, setiap kembali ke Dalin, saya tidak pernah lupa bahwa rumah sakit ini dibangun di tengah ladang yang sangat sederhana.
“Sebagai tenaga medis, kami merawat banyak pasien. Kami merasa bahwa jika hidup kita dapat bermanfaat bagi orang lain, itu berarti kita memiliki kemampuan lebih untuk bersumbangsih. Menurut saya, inilah kehidupan yang paling bahagia. Di masa mendatang, tentu masih akan ada pasien dengan berbagai jenis kanker. Saya berharap melalui dukungan dari dokter, radiografer, dan perawat, kami dapat memberikan perhatian secara fisik dan mental. Dengan begitu, pasien dapat lebih berani menghadapi setiap proses pengobatan,” kata Huang Shu-mei, Perawat Radiologi.
“Ini adalah kisah tentang seorang radiografer, Xu You-qing. Suatu hari, ada seorang pasien rujukan yang sedang menunggu pemeriksaan pencitraan. Tiba-tiba, keluarganya menyadari bahwa ayah mereka telah buang air besar hingga berantakan di lantai. Mereka pun bingung harus bagaimana. Melihat hal itu, Xu You-qing pun khawatir pasien dan keluarganya akan merasa malu dan tidak nyaman, apalagi pasien tersebut menderita demensia ringan. Dia pun membawa pasien untuk mandi dan membersihkannya. Setelah itu, dia mendampingi pasien kembali untuk menjalani pemeriksaan,” kata dr. Chuang Zi-ling, Kepala Departemen Kedokteran Nuklir.
Begitulah tim medis melindungi kehidupan dan kesehatan para pasien. Ini semua terjadi karena para dokter dan perawat memiliki ketulusan hati untuk melindungi kehidupan dengan cinta kasih. Dengan demikian, pasien maupun keluarga yang menemani dapat merasa tenang. Setiap kali memasuki rumah sakit, saya merasakan sesuatu yang istimewa. Saya teringat bagaimana bentuk tanah ini dulunya dan kini ia telah berubah menjadi tempat yang sangat cerah.
Saya berterima kasih kepada para dokter, perawat, dan semua pekerja yang ada di rumah sakit. Hendaknya kita berterima kasih kepada mereka. Tanpa adanya mereka, RS Tzu Chi tidak akan secerah ini. Setiap kali kepala rumah sakit dan dokter kembali ke sini, saya selalu menitipkan salam untuk semua orang di sana, terutama para pekerja kebersihan dan pemeliharaan. Hendaknya kita berterima kasih kepada mereka.
Memang benar, RS Tzu Chi dipenuhi dengan cinta kasih dan kehangatan. Kita harus benar-benar bersyukur. Penderitaan terbesar dalam kehidupan ialah penyakit. Sesungguhnya, penderitaan bukan hanya terletak pada penyakitnya, melainkan juga tekanan yang menyertai. Kehidupan memiliki fase lahir, tua, sakit, dan mati. Ketika usia lanjut, menghadapi penyakit sering menimbulkan ketakutan. Oleh karena itu, keberadaan kita di Dalin sangatlah bernilai.
Saya mendengar ada banyak dokter yang memilih untuk menetap dan membangun keluarga di sana. Anak-anak mereka pun tumbuh besar di sana. Saya melihat mereka sebelum mereka menikah, lalu menikah, kemudian melihat istri mereka mengandung, hingga akhirnya menggendong bayi. Ketika saya kembali lagi ke sana, anak mereka sudah bisa berjalan dan istri mereka sudah mengandung lagi. Keluarga mereka pun terus berkembang.
Dalin adalah tempat yang penuh energi kehidupan. Begitu banyak kisah menyentuh di sana. Namun, tak semuanya bisa diungkapkan dengan kata-kata. Sekarang, melihat kembali beberapa rekaman, berapa tahun sudah berlalu? Anak-anak kecil yang dahulu digendong, kini telah menjadi dokter. Waktu terus berlalu dan anak-anak terus bertumbuh. Berkat dedikasi selama lebih dari 20 tahun, barulah kita dapat meraih pencapaian besar ini. Ini semua berkat kesatuan hati semua orang.
Kalian juga sangat harmonis dan saling mengasihi sehingga menciptakan kekuatan. Jika 3 aksara Tionghoa “kekuatan” ditambah dengan satu aksara “hati”, akan membentuk aksara “gotong royong”. Inilah semangat kesatuan, keharmonisan, saling mengasihi, dan gotong royong yang diwujudkan dalam badan misi kesehatan kita. Hendaknya kita memiliki keyakinan diri dan bukan kesombongan. Oleh karena itu, hendaknya semua orang bersatu bagaikan jari-jari tangan dan kedua ibu jari yang disatukan seperti ini.
Saat ini, meski saya tidak bisa keluar, saya melihat semua orang datang ke sini. Tidak hanya datang secara fisik, tetapi juga melalui layar di depan saya. Semuanya telah duduk rapi dan menemani saya selama beberapa jam. Melihat semua orang begitu rapi, saya sungguh memuji kalian. Melihat ini, saya merasakan kedekatan hati yang begitu nyata. Bagaimana mungkin saya tidak mengasihi kalian?
Para tenaga medis dan semua staf begitu ramah. Suasana yang sangat cerah ini mencerminkan kualitas tinggi dari layanan medis kita. Namun, seperti yang saya katakan, janganlah sombong. Terlalu arogan justru bisa menghalangi pandangan orang lain terhadap kita. Kita harus rendah hati dan menciptakan keindahan. Kita juga harus hidup dalam keharmonisan dan cinta kasih sehingga disenangi oleh semua orang. Inilah nilai kita. Ini disebut dengan kualitas.
Tanpa perlu mendengar penjelasan, cukup dengan memasuki rumah sakit kita, pasien bisa langsung merasakan suasananya. Setiap orang di rumah sakit memancarkan kelembutan, kesatuan, dan keharmonisan. Inilah lingkungan yang indah.
Dari awal pembangunan rumah sakit hingga sekarang, hampir 30 tahun telah berlalu. Belasan ribu hari telah kita lalui. Detik demi detik dan menit demi menit telah terakumulasi menjadi hari dan bulan. Hingga saat ini, hampir 30 tahun, semuanya mempertahankan tekad dan ikrar yang sama. Semuanya sudah sangat senior. Inilah bukti bahwa rumah sakit ini adalah rumah kita. Kita telah menjaga rumah ini, mempertahankan misi, dan merawat keluarga besar ini dengan penuh kehangatan.
Menciptakan kehangatan dengan keterampilan medis
Melenyapkan penderitaan dengan ketulusan yang mendalam
Bersatu hati dan bergotong royong untuk meraih pencapaian
Melangkah bersama dengan rendah hati dan tekad yang kuat