Bodhisatwa sekalian, saya sangat sukacita dan bersyukur. Pada hari pelatihan ini, saya berharap semua orang dapat bersungguh hati mendengar ceramah saya dan menyerapnya ke dalam hati. Inilah yang harus kita usahakan bersama. Kalian harus berusaha untuk menyerap Dharma ke dalam hati dan pikiran kalian. Saya juga harus menguras energi untuk memberikan ceramah. Sesungguhnya, Bodhisatwa sekalian, ceramah saya selama puluhan tahun ini tak luput dari hal-hal yang terjadi di dunia ini. Hal-hal ini sangatlah penting.

Buddha datang ke dunia ini demi satu tujuan utama. Beliau datang ke dunia demi memperkenalkan semangat mencapai pencerahan pada orang-orang. Dunia ini adalah dunia makhluk awam. Jika orang-orang di dunia ini mempraktikkan Sepuluh Kebajikan, mereka akan terlahir di alam surga. Jika menciptakan karma buruk, mereka akan tersesat dan tidak memahami kebenaran. Tanpa memahami kebenaran, mereka tidak akan tahu untuk berbakti dan berbuat baik. Jadi, mereka tersesat.

Tanpa ajaran kebajikan, mereka akan kehilangan arah. Menyimpang sedikit saja, seseorang bisa jauh tersesat. Menyimpang sedikit saja ke arah yang salah, mereka bisa tersesat ke jalan yang buruk. Jadi, menyimpang sedikit saja, akibatnya bisa sangat fatal. Kalian sering mendengar saya berkata bahwa terdapat banyak kerumitan di dunia ini. Bagaimana kita mengubah kerumitan menjadi kesederhanaan? Saat menghadapi hal yang rumit, kita harus menyatukan hati dan menghimpun niat baik. Inilah yang disebut bersatu. Selain bersatu, kita juga harus membina keharmonisan.

Semua orang hendaknya menghimpun niat baik dan menuju arah yang sama, yaitu menapaki Jalan Bodhisatwa. Bodhisatwa adalah makhluk berkesadaran. Kalian pasti sering mendengar saya berkata demikian. Beberapa kalimat ini begitu sederhana. Mengapa saya berulang kali mengatakannya selama puluhan tahun ini? Saya harus terus mengatakannya karena semua itu adalah Dharma. Tanpa Dharma, saya tidak bisa membimbing orang-orang.

Jika tidak mengimbau orang untuk menghimpun kebajikan, apa lagi yang bisa saya katakan? Jadi, semua orang harus memiliki niat yang sama, yaitu mempraktikkan ajaran Buddha dan jalan kebajikan. Kita juga menyebutnya Jalan Bodhisatwa. Bagaimana cara mempraktikkan Dharma? Kita harus mempelajari Dharma dengan pikiran yang murni. Jangan hanya berkata bahwa kita sudah pernah mendengarnya. Meski sudah pernah mendengarnya, sudahkah kita mempraktikkannya? Belum. Karena itu, kita harus mempelajarinya kembali dan terus mendengar Dharma.

Kita dapat mendengar Dharma bersama, baik dua, tiga, maupun lima orang. Dalam tiga atau lima kali mendengar Dharma, mungkin ajarannya berbeda setiap kalinya. Namun, semua ajaran itu tak luput dari baik dan buruk. Dari sini bisa diketahui betapa rumitnya dunia ini. Di dunia ini, kita harus memberikan ajaran sesuai kapasitas orang-orang. Orang yang berbeda membutuhkan ajaran yang berbeda. Untuk orang yang berbeda, kita menjelaskan kejahatan dan kebajikan dengan cara yang berbeda pula. Jadi, ajaran harus diberikan sesuai kapasitas pendengarnya.

Kini, populasi dunia telah melebihi 8 miliar orang. Karena itu, dunia ini menjadi sangat rumit. Dahulu, kehidupan manusia sangat sederhana. Bagaimana dengan sekarang? Manusia makin pandai serta menciptakan dan mengembangkan banyak produk. Orang-orang merusak bumi, menebang pohon, dan terus merusak konservasi air dan tanah. Ditambah dengan meningkatnya populasi manusia, nafsu keinginan manusia terhadap materi pun makin besar. Kita dapat membayangkan hal ini. Kini, nafsu keinginan orang-orang sangatlah tinggi. Sungguh, merusak bumi sangatlah mudah. Renungkanlah hal ini baik-baik.

Dalam hubungan antarmanusia dan negara, senjata untuk melukai satu sama lain makin lama makin canggih. Dahulu, saat membabarkan Syair Pertobatan Air Samadhi, saya pernah berkata bahwa saat orang yang berpengaruh membangkitkan niat baik, mereka dapat berbuat baik dan membawa manfaat bagi dunia. Ada pula orang yang juga berpengaruh, tetapi diliputi ketamakan dan nafsu keinginan sehingga setiap pikiran dan perbuatan mereka melukai orang-orang dan merusak bumi. Kalian hendaknya lebih bersungguh hati merenungkannya.

Kini, yang terpenting ialah menyucikan hati manusia. Menyucikan hati manusia hendaknya tak hanya dilakukan sesekali, melainkan setiap detik, setiap menit, dan setiap hari. Di dunia yang luas dan penuh dengan banyak makhluk hidup ini, kita harus lebih sering menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Dalam waktu yang singkat, semua orang mendengar ajaran yang sederhana ini dan mengingatnya di dalam hati. Jadi, makin banyak orang yang mendengar dan menyebarkan Dharma, dunia dan hati orang-orang akan makin murni.

Bekerja sama dengan harmonis, tekun, dan bersemangat menuju arah yang benar
Mendengar ajaran kebajikan dengan hati yang murni
Memberikan ajaran sesuai kapasitas pendengar dan menghapus ketamakan
Menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk dengan praktik Bodhisatwa