Zaman sekarang, kondisi iklim tidak selaras. Saya sering berkata bahwa kondisi iklim dipengaruhi oleh energi manusia. Kita mengenal energi langit, energi bumi, energi manusia. Agar bumi tenteram, iklim harus bersahabat. Agar iklim bersahabat dan bumi tenteram, yang terpenting ialah setiap orang membina cinta kasih.

Setiap orang hendaknya hidup bersahaja, saling mengasihi, menaati aturan, dan tidak boros. Saat orang-orang tidak boros, akan tersedia sumber daya yang cukup bagi semua orang dan tidak akan ada orang yang mengalami kemiskinan hingga dilanda kelaparan. Yang terpenting, hati manusia harus damai. Jika bisa demikian, alam dengan sendirinya akan menyediakan tanaman pangan yang cukup.

Jika orang-orang tidak dapat berinteraksi dengan harmonis, peperangan akan terjadi. Saat perang terjadi, semuanya akan hancur. Selain itu, begitu perang terjadi, sektor perdagangan, pertanian, dan perindustrian tidak dapat berjalan normal. Jadi, peperangan membawa kerusakan terbesar bagi dunia.

Populasi dunia telah menembus 8 miliar orang. Ini adalah angka yang sangat besar. Di seluruh dunia, ada banyak negara yang warganya mengalami penderitaan, baik karena kemiskinan maupun kekacauan yang membuat mereka tidak tenang.

Setiap malam, saya menonton berita internasional untuk memahami kondisi di seluruh dunia. Saya menontonnya setiap hari dan sungguh merasa sedih. Mengapa? Mengapa orang-orang tidak dapat hidup rukun? Jika orang-orang bisa hidup rukun, bumi akan dapat menopang kehidupan semua orang dan menyediakan tanaman pangan yang lebih dari cukup. Apa lagi yang kita harapkan?

Kita berharap semua orang dapat saling mengasihi, saling mengenal, dan saling bersyukur. Saat semua orang saling bersyukur, saling mengasihi, dan saling mendoakan, betapa indahnya dunia ini. Karena itu, kita berharap dapat menyebarkan kedamaian di dunia ini. Kita saling mendoakan tanpa membeda-bedakan agama. Bersama-sama, kita menyebarkan kata-kata yang bermanfaat bagi dunia. Dalam agama Kristen Protestan dan Katolik, ini disebut menyebarkan injil.

Untuk menciptakan berkah bagi dunia, mari kita bersama-sama bertutur kata baik, berbuat baik, dan menapaki jalan yang baik. Mari kita memperluas jalan kebaikan untuk menyebarkan kebenaran. Kita harus membentangkan jalan yang rata dan lapang. Saat semua orang menapaki jalan yang rata dan lapang ini, dunia ini akan menjadi dunia yang damai.

Jika hati manusia tidak damai dan orang-orang terlibat konflik, ini akan merusak sumber daya alam yang indah dan bahan pangan yang merupakan kebutuhan manusia. Semuanya akan rusak dan hancur. Akibatnya, orang-orang mengalami penderitaan karena tidak dapat hidup tenteram dan damai. Jadi, kedamaian sangatlah penting.

Singkat kata, mari kita bersama-sama menyebarkan semangat dan cinta kasih Tzu Chi tanpa memandang perbedaan agama. Saya yakin bahwa setiap agama mengajarkan hal yang sama, yaitu cinta kasih. Welas asih, rahmat, dan kasih adalah nilai kemanusiaan. Setiap orang hendaknya mengerahkan cinta kasih untuk mengasihi dan melindungi dunia.

Setiap agama mengajari umatnya untuk berdoa. Agama Kristen Protestan dan Katolik mengajarkan untuk berdoa. Agama Islam juga mengajarkan untuk berdoa dan tulus. Agama Buddha juga mengajarkan untuk berdoa dan tulus. Jadi, semua agama mengajarkan untuk tulus dan berdoa. Semua orang berdoa demi ketenteraman. Inilah cinta kasih. Kita semua berharap dunia damai dan tenteram. Jadi, kita memiliki pikiran yang sama.

Hari ini, kita berhimpun di sini dengan cinta kasih agung. Kita semua tengah belajar. Kita mempelajari semangat Allah, semangat Tuhan, semangat Yesus, dan semangat Buddha. Mereka semua telah tercerahkan. Kita yang berada di belakang Mereka hendaknya meneladan Mereka. Mereka datang ke dunia untuk membimbing orang-orang. Dengan meneladan Mereka, sesungguhnya kita menapaki jalan yang sama. Jalan ini adalah jalan cinta kasih. Cinta kasih Buddha, cinta kasih Allah, cinta kasih Yesus, dan cinta kasih Tuhan sesungguhnya menunjuk pada jalan yang sama. Jadi, sesungguhnya kita berada di jalan yang sama.

Kita tahu bahwa kita harus menapaki jalan ini, baru bisa mencapai tempat tujuan. Setelah mengetahui jalan, kita harus melangkah, baru bisa mencapai tempat tujuan. Tidak peduli agama apa yang kita anut, kita telah berada di jalan yang baik. Kita memiliki hati yang baik, kesehatan yang baik, dan jalan yang baik. Jalan ini harus kita tapaki. Jadi, kita harus bertutur kata baik, berbuat baik.

Membangkitkan ikrar yang baik, menyucikan hati manusia, mewujudkan masyarakat yang harmonis, dan membebaskan dunia dari bencana. Bukankah ini adalah dunia yang damai? Saat dunia damai dan orang-orang hidup tenteram, secara alami berbagai sektor akan berjalan lancar. Betapa indahnya dunia seperti ini. Orang-orang dapat makan kenyang dan menikmati sumber daya alam yang berlimpah. Kita bisa mewujudkan kehidupan seperti ini.

Menyelaraskan pikiran untuk melindungi alam
Menghargai berkah dengan mengasihi barang
Mendoakan ketenteraman dunia dengan ketulusan dan cinta kasih agung
Mempelajari dan mempraktikkan Dharma