Berbagai bencana terjadi di dunia yang begitu luas ini. Selama ada relawan Tzu Chi di suatu tempat, mereka akan memberikan perhatian dan menyalurkan bantuan. Jika di suatu negara tidak ada relawan Tzu Chi, mereka yang berada di dekat negara tersebut akan pergi melintasi batas untuk memberikan bantuan. Seperti inilah Tzu Chi kita.
Tzu Chi adalah milik kita bersama. Kita semua menemukan kebahagiaan dalam membantu sesama. Barang-barang yang diberikan oleh relawan Tzu Chi sangat menghangatkan dan berguna. Selain bantuan berupa barang yang dapat dipakai, kita juga menyediakan bantuan jangka menengah agar orang-orang dapat bertahan hidup. Saya bertanya pada CEO badan misi amal kita. Katanya, bantuan ini dapat membantu korban selama sekitar 3 bulan. Dilihat dari jumlah anggota keluarga, bantuan kita dapat mencukupi 3 bulan biaya hidup mereka.
Dalam situasi darurat seperti ini, mereka tidak dapat membawa barang apa pun ke luar. Jadi, kita perlu memberikan bantuan uang yang memang dapat mereka gunakan, bukan sekadar barang yang bersifat simbolis. Jika ingin melakukan sesuatu, kita perlu sungguh-sungguh dalam melakukannya agar orang yang menerima bantuan dapat merasakan bahwa bantuan yang mereka peroleh sungguh berguna. Seperti inilah cara Tzu Chi bekerja.
Saya sangat sering berpesan pada kalian semua untuk menyampaikan kepada para donatur bahwa Tzu Chi bisa berdiri hingga hari ini berkat tekad yang dibangun oleh semua orang. Cinta kasih berupa tetes-tetes donasi setiap bulannya tidak akan terlalu memengaruhi kehidupan kita. Saya paling senang dengan kebiasaan orang yang menyisihkan uang setiap harinya.
Dahulu, donasi dimulai dari 50 sen. Sekarang, jika kita bisa berdonasi sebesar 5 dolar NT, setiap bulannya akan terkumpul 150 dolar. Jika kita berdonasi sebesar 100 dolar setiap bulan, uang yang dikeluarkan per harinya hanya 3,3 dolar. Nominal itu tak akan berpengaruh besar bagi hidup kita. Namun, karena bantuan bencana kita telah menjangkau dunia internasional, kita menjadi bisa merajut jalinan jodoh berkah yang besar dan menciptakan ladang berkah yang sangat luas. Jadi, seiring mengakumulasi cinta kasih agung, kita juga telah menggarap ladang berkah yang besar. Apa yang kita lakukan sungguh patut dilakukan karena kita hanya perlu berhemat sedikit saja.
Guru saya berpesan kepada saya untuk bekerja demi ajaran Buddha dan demi semua makhluk. Saya pun meyakini, menerima, dan mengamalkan ajarannya. Jadi, saya terus menapaki jalan ini. Sejak dimulainya Tzu Chi, pekerjaan kita telah dijalankan selangkah demi selangkah. Dari himpunan tetes-tetes cinta kasih yang dimiliki, kini kita pun dapat membantu banyak orang. Banyak relawan yang bersumbangsih dengan sukacita. Mereka pun dipenuhi dengan sukacita dalam Dharma karena melihat bantuan mereka diterima dengan baik dan mampu mengatasi kesulitan orang-orang. Bantuan Tzu Chi sangat berharga.
Belakangan ini, saya terus mengingatkan kalian untuk menginventarisasi nilai-nilai kehidupan kita. Jika berbicara tentang diri saya, sejak memulai kehidupan monastik, saya berpikir berapa banyak yang telah saya lakukan. Saya merasa kehidupan saya sangat berharga. Tekad untuk mendirikan Tzu Chi memberikan nilai tersendiri bagi hidup saya.
Banyaknya dukungan yang saya terima beserta jalinan jodoh baik yang ada memungkinkan saya untuk membantu orang-orang di seluruh dunia. Di mana pun bantuan itu diperlukan, Tzu Chi akan datang memberikannya. Inilah salah satu bentuk inventarisasi nilai kehidupan yang saya lakukan. Jadi, saya terus merasa bahwa setiap dari kita perlu menginventarisasi kehidupan kita. Dengan melakukan inventarisasi ini, kita mewariskan semangat dan nilai Tzu Chi.
Alasan saya terus menginventarisasi ialah supaya generasi penerus saya dapat memahami silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi. Dengan membuka mazhab Tzu Chi, kita membimbing sesama untuk menjadi Bodhisatwa. Dengan menjadi Bodhisatwa di dunia, kita dapat menjalin jodoh baik dengan semua orang di dunia. Untuk sungguh-sungguh bekerja demi ajaran Buddha, hal terpenting yang perlu dilakukan terlebih dahulu ialah bekerja demi seluruh makhluk. Dalam kehidupan ini, beginilah cara saya membentangkan jalan selangkah demi selangkah.
Saya bersyukur kepada guru saya, tetapi alangkah bersyukurnya saya karena ada kalian yang mendukung dan menyukseskan apa yang ingin saya lakukan. Tanpa adanya relawan Tzu Chi, saya tidak akan mampu melakukan apa pun untuk ajaran Buddha. Saya mungkin hanya akan melatih diri sendirian. Lebih dari 50 tahun yang lalu, karena satu niat dalam benak saya, selangkah demi selangkah, kita mulai terjun ke tengah masyarakat, dan memperluas jangkauan misi kita hingga meluas ke dunia internasional.
Saudara sekalian, kita benar-benar harus bersungguh hati. Dengan kondisi kehidupan manusia yang tidak kekal dan penuh ketidakpastian, kita perlu menggenggam waktu yang ada saat ini. Jika sekarang kita ingin melakukan sesuatu, tetapi merasa tak mampu melakukannya seorang diri, kita hendaknya mengajak lebih banyak orang. Jadi, saya berharap kalian dapat lebih bersungguh hati untuk menyelami dunia Tzu Chi. Inilah harapan saya terhadap kalian.
Dengan membangun tekad dan ikrar, pahala pun turut bertambah. Dengan adanya ikrar, akan ada kekuatan. Dengan adanya mempunyai kekuatan, kita bersedia untuk bersumbangsih. Dengan bersumbangsih, kita justru akan mendapat lebih banyak. Siapa yang berbuat, dialah yang akan menuai hasilnya. Apa yang kita lakukan, hasilnya akan kita tuai sendiri. Dengan menciptakan berkah bagi masyarakat, kita juga akan memperoleh berkah dari masyarakat.
Kita hendaknya terus mempertahankan tekad kita dan bersemangat dalam setiap langkah. Tempat ini adalah salah satu contoh ladang pelatihan yang baik bagi kita. Ladang pelatihan ini terwujud juga berkat tekad seseorang. Beliau memiliki jalinan jodoh dengan kita sehingga kita dapat menggunakan lahan ini sebagai tempat pelatihan yang mematangkan jalinan jodoh banyak orang. Jadi, rangkaian jalinan jodoh ini sangat banyak dan tak terbayangkan.
Saya berharap kalian yang tahu cerita di balik jalinan jodoh ini hendaknya dapat menyebarkannya kepada orang-orang. Waktu berjalan sangat cepat. Saya mendoakan kalian semua dengan hati yang paling tulus. Semoga setiap orang dan keluarga damai sentosa, dipenuhi kebaikan setiap harinya, dan terus berlatih dengan tekun dan bersemangat selangkah demi selangkah.
Menginventarisasi kehidupan dan tidak menyia-nyiakan waktu
Menghimpun cinta kasih untuk menggarap ladang berkah
Meyakini, menerima, mengamalkan, dan mewariskan Dharma
Membangun ikrar untuk terus bersemangat memupuk kebaikan