Dalam perjalanan kali ini, banyak sekali perasaan yang muncul. Setiap menit dan detik, saya merasakan tubuh ini mengikuti hukum alam yang berjalan begitu cepat. Namun, saya selalu merasa bahwa zaman terus berubah. Saat ini, kita hidup di era yang penuh berkah. Pendidikan kini sudah sangat merata. Hendaknya kita sungguh-sungguh menghargai berkah ini.
Kita telah mendapatkan sumber daya dari masyarakat, lalu bagaimana kita bisa membawa manfaat bagi dunia? Sebagian orang mungkin berpikir, “Ini adalah hidup saya yang dicapai dengan usaha sendiri.” Benar, setiap orang memang harus berusaha keras agar dapat meraih kesuksesan. Namun, tanpa adanya lingkungan sosial yang mendukung, bagaimana mungkin kita bisa berusaha?
Bagaimanapun keadaannya, saya selalu menekankan bahwa kita semua harus memiliki hati yang penuh rasa syukur. Orang yang memiliki rasa syukur akan merasa puas. Kehidupan yang mengenal rasa puas akan membawa kebahagiaan dan ketenangan. Jika kita terus mengejar hal yang tidak ada habisnya, itu hanya akan membuat hidup terasa melelahkan. Hendaknya kita bersumbangsih karena kebahagiaan bersumber dari membantu sesama.
“Kami mulai dari mengunjungi rumah tahanan dan lembaga pemasyarakatan di Tainan. Kini, setiap bulan kami mengunjungi pusat pembinaan remaja untuk membantu mereka memangkas rambut. Dalam kesempatan tersebut, para relawan memanfaatkan waktu untuk berinteraksi dengan anak-anak ini dan memberikan bimbingan tentang kehidupan,” kata Wang Huang Yin-xiu, relawan Tzu Chi.
“Sejak tahun 2018 hingga kini, setiap kali Upacara Pemandian Rupang Buddha, Bulan Tujuh Penuh Berkah, dan Pemberkahan Akhir Tahun, kami selalu membawa ajaran dan doa dari Master untuk mendoakan mereka agar dapat segera kembali ke tengah keluarga mereka,” pungkas Wang Huang Yin-xiu.
“Ketika masuk ke rumah tahanan dan berinteraksi dengan anak-anak muda, kami menyadari bahwa cara pandang mereka telah menyimpang. Tanpa adanya Dharma, mungkin sulit untuk mengubah pemikiran mereka. Oleh karena itu, kami harus lebih bersungguh hati mengembangkan diri dengan mendengarkan Dharma. Hanya dengan membawa ajaran Master, kami memiliki kesempatan membantu mengubah pola pikir mereka,” kata Wu Ying-li relawan Tzu Chi.
Berbicara tentang pendidikan, para relawan datang ke lembaga pemasyarakatan untuk memberikan edukasi. Setelah para narapidana keluar, perhatian tetap diberikan, termasuk mendampingi keluarga mereka dan memperbaiki kondisi keluarga mereka. Bagaimana para guru memberikan pendidikan? Dengan berbagai metode.
Ilmu pengetahuan sangatlah mendalam. Namun, bukan hanya soal pengetahuan, kita juga membimbing dengan Dharma. Yang tidak mengerti akan diajarkan hingga mengerti; yang belum paham akan diajarkan hingga paham. Ketika Dharma meresap ke dalam hati mereka, mereka akan mampu memberikan kontribusi bagi masyarakat.
Tanpa adanya pemahaman, walau mereka merasa sudah mendengarkan, mengetahui, dan menyampaikannya kepada orang lain, tanpa metode yang tepat, mereka tidak akan dapat menginspirasi orang lain. Dengan metode yang benar, Dharma akan masuk ke dalam hati dan dapat menginspirasi orang lain. Begitulah insan Tzu Chi. Saya sangat bersyukur atas jalinan jodoh Anda dan saya.
Saya telah membabarkan Dharma selama puluhan tahun dan kita memiliki banyak kelompok, seperti Asosiasi Guru Tzu Chi, Tzu Ching, dan berbagai kelompok lainnya. Setiap kelompok bekerja dengan tekun dan tulus. Semuanya terjun ke tengah masyarakat untuk memberikan edukasi. Semuanya sangat sepenuh hati. Oleh karena waktu terus berlalu, saya berharap agar kita tidak melupakan apa yang telah dilakukan.
Ketika usia sudah tua, seseorang dapat berpikir, “Saya sudah tua, sudah pensiun dari sekolah sehingga saya juga harus pensiun dari kehidupan sosial. Bahkan, saya juga keluar dari semua kegiatan untuk beristirahat.” Namun, benarkah kita sudah berhenti dari kehidupan sosial? (Tidak.) Kita tidak boleh berhenti.
Setiap hari, setiap menit, dan setiap detik, kita masih menikmati anugerah dari alam semesta. Seperti sekarang, saat kita duduk di sini, kita sedang menikmati berkah. Tempat ini begitu nyaman, tenang, pencahayaannya begitu sesuai, dan suara terdengar sangat jelas.
Saya merasa bahwa saya sedang menikmati sesuatu yang lebih besar karena apa yang disampaikan selalu memiliki hubungan dengan saya. Ini karena kita memiliki jalinan jodoh guru dan murid. Mendengarkan hal ini, memberikan manfaat mendalam bagi jiwa saya. Rasanya sangat hangat dan menyentuh hati.
Namun, di dunia ini, jalinan jodoh dari masa lalu tidak boleh dibiarkan hilang begitu saja. Namun, waktu terus berlalu dan kita harus mengikuti hukum alam. Belakangan ini, ketika melakukan perjalanan, saya melihat murid-murid saya. Rambut mereka mulai dihiasi oleh uban. Sebelumnya, rambut mereka hanya sedikit memutih, tetapi kali ini sudah seluruhnya putih. Oleh karena itu, saya menyadari bahwa waktu berlalu tanpa terasa.
Meski saya tidak ingin mengaku tua, hukum alam tidak dapat disangkal. Meski demikian, saya tetap tidak rela menyerah begitu saja. Saya tetap akan memanfaatkan proses penuaan ini dan meninggalkan sejarah. Proses waktu yang telah berlalu merupakan sejarah. Jika saya melakukan sesuatu, itu akan menjadi sejarah berharga yang dapat dibagikan. Jika tidak melakukan apa-apa, waktu yang berlalu hanyalah kekosongan tanpa makna dan sejarah. Itulah yang disebut waktu yang terbuang sia-sia.
Di dunia ini, untuk menciptakan berkah, diperlukan manusia. Dengan keberadaan manusia, muncullah kekuatan. Dengan adanya kekuatan, kita mampu untuk menciptakan berkah bagi dunia. Inilah pesan yang ingin saya sampaikan dalam perjalanan kali ini.
Dharma mengingatkan semuanya untuk mengintrospeksi diri dan mengingat hukum alam. Hendaknya semua orang memperhatikan hal ini. Dengan menyadari hukum alam, kita akan mengingat banyak hal yang telah terjadi. Jika kita tidak mengenangnya, hidup akan terasa hampa. Selama kita masih mengingatnya, segeralah mencatatnya. Itu akan menjadi sejarah kehidupan kita. Inilah yang disebut dengan nilai kehidupan.
Menghargai berkah mendalam dari alam semesta
Membawa manfaat bagi masyarakat dengan membantu sesama
Menjalankan misi amal dan pendidikan dengan Dharma
Membawa manfaat bagi semua makhluk dengan sepenuh jiwa dan raga