“Saat ini, lebih dari 200 saudara se-Dharma hadir untuk merayakan ulang tahun Tzu Chi AS ke-35 tahun. Kami sangat berterima kasih atas welas asih Master yang memungkinkan kami memiliki rupang Yang Maha Sadar Di Alam Semesta setinggi 180 sentimeter. Semua keluarga Bodhisatwa di Kantor Tzu Chi AS juga dapat duduk di kursi teratai terbaru. Kami sangat berterima kasih atas welas asih Master. Saat ini, mari kita kita menggenggam jalinan jodoh dan melambaikan tangan ke Master. Di sini ada banyak anggota Tzu Ching. Semuanya sangat senang dapat melihat Master,” kata Zeng Ci Hui Ketua Tzu Chi AS.
Halo, semuanya.
“Halo, Master.”
Bodhisatwa sekalian, semuanya berhimpun dengan penuh sukacita. Saya yang melihatnya pun merasa sukacita. Tzu Chi telah melayani di AS selama 35 tahun. Jika usia 30 tahun dianggap telah mandiri, apalagi usia 35 tahun. Dalam kehidupan seseorang, ini adalah masa yang paling penuh dengan pengalaman, bahkan kemampuan dan potensinya mencapai tingkat tertinggi.
Oleh karena itu, di dunia ini, ketika kita memulai perjalanan dengan ikrar dan tekad, awalnya mungkin terasa seperti meraba-raba, tetapi secara perlahan, pengalaman dan pengetahuan kita akan berkembang. Bagaimana kita menjalankan Tzu Chi di dunia? Bagaimana menjaga keharmonisan antarmanusia? Seiring waktu, kita harus terus mengakumulasi pengalaman seperti ini di tengah masyarakat.
Di Amerika Serikat, Tzu Chi telah berusia 35 tahun. Selama 35 tahun ini, saya yakin bahwa kalian selalu tekun dan bersemangat tanpa mundur. Ini menunjukkan bahwa arah kalian sangat stabil. Namun, saya berharap kalian dapat menghimpun dan mengerahkan lebih banyak kekuatan. Dengan demikian, Tzu Chi di Amerika Serikat akan menjadi lebih kokoh dan memberikan dampak yang lebih besar.
Amerika Serikat adalah negara yang besar dengan wilayah yang luas. Namun, jumlah relawan Tzu Chi di sana sedikit. Saya berharap semuanya dapat bersungguh hati memberikan upaya yang terbaik. Membimbing orang lain bukanlah sesuatu yang harus dilakukan dengan sengaja. Selama Anda memiliki niat, kepedulian, dan kesediaan, Anda dapat melakukannya.
Setiap kali berbicara, tambahkanlah satu kalimat tentang apa yang Tzu Chi lakukan. Setiap tetes curahan perhatian kita akan membentuk kekuatan besar. Hal yang paling dikhawatirkan ialah seseorang telah bergabung dengan Tzu Chi, tetapi memiliki pemikiran bahwa Tzu Chi tidak ada hubungan dengan dirinya. Pemikiran seperti inilah yang paling menakutkan. Saya yakin bahwa kalian semua telah memahami Tzu Chi dengan jelas.
Kita semua telah bersumbangsih tanpa pamrih dengan harapan semua orang dapat hidup dalam kesatuan dan keharmonisan. Inilah jalan pelatihan diri. Dalam ajaran Buddha, inilah cara untuk melatih diri. Jika kita tidak menunaikan tanggung jawab di dunia hari ini dengan baik, bagaimana mungkin kita bisa mencapai kebuddhaan?
Jadi, untuk menjadi Bodhisatwa dan mencapai kebuddhaan, kita harus benar-benar mengikuti arah yang benar di dunia. Saya yakin bahwa para Bodhisatwa di Amerika Serikat selalu tekun dan bersemangat dalam mendengarkan ceramah saya setiap hari. Ketika membuka dan mendengarkan ceramah, kalian seharusnya mengerti apa yang saya katakan.
Di California, terlihat rupang Yang Maha Sadar Di Alam Semesta. Saat kain merah ditarik turun, terlihat rupang yang sangat agung. Tangan-Nya menyentuh Bumi seakan-akan memberikan penghiburan. Bumi adalah tempat tinggal manusia. Bumi memerlukan daya hidup dan itu hanya dapat terjadi jika manusia menjaganya dengan penuh cinta kasih. Dengan demikian, kehidupan di dunia akan damai. Kita harus memiliki keyakinan. Kita mendoakan semua agama. Namun, kita terlebih harus menghargai agama kita.
Buddha adalah Yang Maha Sadar di dunia ini. Sebagai umat Buddha, kita harus berusaha untuk membuat dunia ini lebih baik. Baru saja, saya melihat rupang Buddha yang sangat bersih dan murni tergantung di dinding. Saya merasa sangat senang. Terlebih lagi, kursi teratai telah disiapkan untuk memberi penghormatan kepada Buddha. Tempatnya tidak luas, tetapi terlihat penuh makna dan rapi.
Dalam bayangan saya, ketika semua orang melatih diri dengan tekun, suasana pelatihan di sana pasti sangat agung. Berhubung memiliki ladang pelatihan yang agung, kita terlebih perlu memiliki hati yang tulus untuk memuja Buddha. Meski memuja Buddha hanyalah sebuah bentuk penghormatan, tetapi mengandung makna ketulusan yang mendalam. Oleh karena itu, hendaknya kita menunjukkan citra Yang Maha Sadar Di Alam Semesta melalui nilai dan semangat ajaran Buddha.
Buddha berkata bahwa semua orang memiliki hakikat kebuddhaan. Semua orang pada dasarnya adalah Buddha. Namun, kita sering terjebak dalam kemelekatan yang menimbulkan noda batin. Noda batin ini muncul akibat kita tidak membuka hati. Jika ingin meneladan Buddha, kita harus menghilangkan stereotipe kita terhadap semua orang.
Saya sering berkata bahwa seumur hidup, saya tak pernah bertikai dengan orang lain dalam segala hal di dunia ini. Ketika merampungkan hal yang membawa manfaat bagi dunia, saya selalu mengucap syukur. Siapa pun yang dapat membantu untuk membawa bermanfaat bagi dunia, saya berterima kasih dari lubuk hati terdalam.
Saya telah melihat bagaimana Bodhisatwa AS sepenuh hati dalam melayani. Semua relawan di setiap negara bagian di AS telah membangun tekad dan ikrar. Saya berharap semuanya dapat saling berbagi dan membawa semangat Tzu Chi ke daerah masing-masing. Dengan demikian, kita juga dapat menggalang donatur. Kita menggalang donatur bukan demi uang, melainkan untuk berbagi kepada semua orang tentang arah kehidupan yang benar. Inilah makna dari membimbing orang lain.
Orang-orang semula memiliki noda dan kegelapan batin. Tzu Chi terjun ke tengah masyarakat untuk membantu orang-orang mentransformasi noda dan kegelapan batin. Dengan demikian, orang-orang dapat membuka hati dan memperluas kekuatan cinta kasih mereka. Inilah yang disebut membina cinta kasih berkesadaran dan memperluas cinta kasih agung. Ini adalah hal yang sangat penting.
Menghimpun kekuatan dengan kesatuan yang kokoh
Membangun ikrar untuk mempraktikkan Dharma dengan tekun dan bersemangat
Menghormati Buddha di ladang pelatihan yang agung
Menggalang cinta kasih dan membimbing semua makhluk dengan cinta kasih berkesadaran