“Melihat bencana yang terjadi, saya merasa bahwa orang-orang hendaknya lebih bersungguh-sungguh melindungi Bumi,” kata Doo Qiao En Murid.
“Hari ini, kita sangat bersyukur dapat menjangkau SMK Kangkar Pulai untuk menggalang hati dan cinta kasih. Saat setiap orang membangkitkan niat baik dan cinta kasih, kita dapat bersama-sama menyucikan hati manusia dan mewujudkan masyarakat yang harmonis,” kata Lim Chiew Teng penanggung jawab Kantor Cabang Tzu Chi Johor Bahru.
“Berbuatlah kebajikan setiap hari begitu ada kesempatan.”
“Dengan dana kecil, kita dapat menolong sesama agar semua orang di seluruh dunia hidup tenteram.”
Kita sering berdoa semoga cuaca bersahabat agar masyarakat tenteram dan negara damai. Berapa banyak negara yang ada di Bumi ini? Selama hampir 60 tahun ini, insan Tzu Chi telah menyalurkan bantuan bencana ke 136 negara dan wilayah. Selain kekurangan, ada pula orang yang jatuh sakit dan tidak mampu berobat. Karena itu, selain menyalurkan bantuan kepada korban bencana dan warga kurang mampu, kita juga memberikan pengobatan gratis dengan mengadakan baksos kesehatan.
Penyaluran bantuan bencana membutuhkan himpunan kekuatan para insan Tzu Chi. Saat ada negara yang dilanda bencana, saya akan mencari tahu adakah insan Tzu Chi di sekitar negara tersebut. Jika ada, mereka dapat menyalurkan bantuan lintas negara. Saat suatu negara dilanda bencana, saya akan bertanya adakah insan Tzu Chi di sana dan apakah semuanya selamat. Jika ada dan selamat, mereka dapat segera menyurvei kondisi bencana.
Setiap hari, baik berada di Hualien maupun melakukan perjalanan, saya selalu membaca berita internasional di malam hari. Sekelompok staf muda kita membentuk sebuah tim untuk mengumpulkan berita internasional. Saat terjadi bencana besar ataupun kecil, tim ini akan mengumpulkan informasi terkait bencana yang terjadi. Jadi, pada malam hari, saya selalu membaca informasi yang mereka kumpulkan.
Insan Tzu Chi luar negeri juga mengirimkan informasi dan saya selalu membacanya pada malam hari. Saya sungguh merasa bahwa bencana yang terjadi sangatlah banyak. Saat menerima informasi tentang bencana, saya selalu berpikir, “Untung ada Tzu Chi.” Di negara yang ada insan Tzu Chi, penyaluran bantuan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Jika tidak ada, kita akan menghubungi insan Tzu Chi di negara terdekat agar mereka dapat segera menyalurkan bantuan lintas negara.
Setiap hari, saya bersyukur ada begitu banyak orang yang berpegang pada semangat saya. Mereka menyerap ajaran saya ke dalam hati dan melakukan apa yang ingin saya lakukan. Mereka memiliki hati Buddha dan tekad guru. Buddha memiliki cinta kasih dan welas asih agung. Buddha mengajari kita untuk mempraktikkan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin. Dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin agung, kita bersumbangsih bagi dunia.
Dunia ini memang penuh dengan penderitaan. Di negara yang paling kaya, juga terdapat orang yang sangat miskin. Kita harus mengimbau orang-orang untuk bersumbangsih sedikit demi sedikit. Baik kaya maupun miskin, semua orang dapat membangkitkan cinta kasih dan berkesempatan untuk menciptakan berkah. Kita memiliki kesempatan untuk menciptakan berkah di kehidupan sekarang. Jika kita tidak menciptakan berkah di kehidupan sekarang, lalu kapan lagi?
Menciptakan berkah mendatangkan kebahagiaan terbesar. Kita sering mendengar orang berkata bahwa bersumbangsih mendatangkan kebahagiaan terbesar. Inilah yang disebut Bodhisatwa. Kita tidak tega melihat makhluk lain menderita. Jika hanya seorang diri, meski memiliki banyak uang, tetesan air kita tetap tidak dapat memenuhi guci. Hal yang bisa dilakukan oleh satu orang terbatas. Tidak peduli berapa besar nilai donasi setiap orang, asalkan disatukan, ia akan membentuk jumlah yang berarti.
Di mana pun bencana terjadi, kita dapat pergi ke sana untuk membantu. Seperti yang saya katakan, segenggam beras juga dapat menolong sesama. Orang yang sangat kekurangan juga dapat menyisihkan beberapa butir beras untuk menolong sesama. Ini memberi kita kesempatan untuk menciptakan berkah. Dengan demikian, tanpa memengaruhi kehidupan kita, kita dapat menolong sesama. Kita bukan hanya menjalin jodoh dengan orang di dekat kita, melainkan semua orang di seluruh dunia. Dengan menolong orang yang menderita, kita merasa tenang dan bahagia. Menolong sesama adalah sumber kebahagiaan.
Bodhisatwa sekalian, kini insan Tzu Chi telah tersebar di seluruh dunia. Setiap hari, jumlah insan Tzu Chi terus bertambah. Setiap hari, kita menyalurkan bantuan di berbagai negara yang dilanda bencana alam atau bencana akibat ulah manusia. Karena itu, kita hendaknya mempertahankan tekad dan ikrar hingga selamanya. Ikrar Buddha bertahan dari kehidupan ke kehidupan. Bagaimana dengan ikrar Bodhisatwa?
Meski telah mencapai kebuddhaan, seperti Bodhisatwa Avalokitesvara Beliau bukanlah Bodhisatwa. Di masa lampau, Beliau adalah Tathagata Pengetahuan Dharma Sejati. Beliau telah mencapai kebuddhaan. Namun, demi membimbing semua makhluk di Dunia Saha ini, Dharma harus tersebar luas di dunia. Karena itulah, Beliau bermanifestasi menjadi Bodhisatwa Avalokitesvara.
Bodhisatwa ini muncul di mana pun orang membutuhkan. Dengan pergi ke berbagai tempat untuk membantu, kita bagaikan Bodhisatwa Avalokitesvara yang penuh cinta kasih dan welas asih agung. Saat mengalami kesulitan, orang-orang berdoa untuk memohon perlindungan Bodhisatwa Avalokitesvara. Jika tulus, kita akan dapat memiliki cinta kasih dan welas asih Bodhisatwa Avalokitesvara.
Buddha telah memberi tahu kita bahwa setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Setiap orang dapat menjadi Bodhisatwa Avalokitesvara. Setiap orang dapat menjadi Bodhisatwa Ksitigarbha. Selain membimbing manusia, Beliau juga berjaga di pintu neraka untuk mencegah semua makhluk masuk ke sana. Beliau berikrar untuk membimbing semua makhluk, baru mencapai pencerahan. Inilah Bodhisatwa Ksitigarbha. Beliau tidak ingin mencapai kebuddhaan sebelum membimbing semua makhluk. Jadi, Beliau berikrar untuk tidak mencapai kebuddhaan sebelum neraka kosong.
Bodhisatwa sekalian, kita harus membangkitkan ikrar Bodhisatwa Ksitigarbha serta cinta kasih dan welas asih agung Bodhisatwa Avalokitesvara. Beliau menjangkau semua makhluk bagai ibu yang penuh kasih sayang. Kita semua telah bersumbangsih bagai Bodhisatwa Avalokitesvara dan membangkitkan ikrar Bodhisatwa Ksitigarbha. Karena itu, saya bersyukur pada kalian semua.
Menolong semua makhluk dan mendoakan kedamaian dunia
Bersumbangsih bagai Bodhisatwa Avalokitesvara
Membangkitkan ikrar agung dengan hati Buddha dan tekad Guru
Menciptakan berkah dan mempraktikkan kebajikan menuju pencerahan