“Merupakan suatu kehormatan bagi saya untuk mewakili Universitas Nasional Chung Yang menghadiahkan plakat Planet Minor Chengyen kepada Master Cheng Yen. Empat Misi Tzu Chi telah membawa manfaat bagi berbagai tempat dan menyalurkan bantuan di 136 negara dan wilayah. Kami berharap semangat cinta kasih, welas asih, kebijaksanaan, dan keteguhan Master dapat selamanya menyinari seluruh dunia,” kata Zhou Jing-yang Rektor Universitas Nasional Chung Yang.

“Kali ini, kita memberi nama pada planet minor ini dengan nama Master Cheng Yen dengan harapan di masa mendatang, semangat Tzu Chi dapat terus bersinar di seluruh alam semesta dan memotivasi orang-orang untuk lebih bekerja keras menyebarkan kekuatan cinta kasih dan kebajikan,” kata Jiang Wei-ning Mantan rektor Universitas Nasional Chung Yang.

Saudara sekalian, saya sangat bersyukur. Saya terus berpikir atas dasar apa saya menerima hadiah yang penuh kehormatan ini. Saya merasa bahwa ini pasti berkat para insan Tzu Chi. Dalam ajaran Buddha, kita mengenal hukum sebab akibat. Bagaikan alam semesta yang terlihat kosong, tetapi mengandung prinsip kebenaran yang sulit untuk dideskripsikan, insan Tzu Chi pun demikian. Setiap insan Tzu Chi selalu mendukung Tzu Chi dengan cinta kasih.

Belakangan ini, saya juga sering mengenang masa-masa kita menyisihkan 50 sen setiap hari. Hingga kini, sudah lebih dari 50 tahun berlalu. Kini, saya setiap hari menerima banyak informasi tentang insan Tzu Chi di seluruh dunia dan hal-hal yang mereka lakukan. Contohnya, Jepang. Kita memiliki sekelompok insan Tzu Chi di Jepang yang pernah menyalurkan bantuan di sana pascagempa. Kali ini, Jepang dilanda banjir dan tanah longsor. Insan Tzu Chi di sana pun segera bergerak untuk membantu melakukan pembersihan.

Para korban bencana sangat bersyukur kepada insan Tzu Chi yang muncul saat mereka membutuhkan. Yang mereka butuhkan bukanlah bantuan dana atau materi, melainkan penghiburan dan pendampingan. Banyak korban bencana yang merupakan warga lansia yang hidup sebatang kara. Mereka bisa merasakan perhatian insan Tzu Chi yang membantu membersihkan rumah mereka seperti keluarga sendiri.

Saya yakin bahwa para relawan kita mencurahkan perhatian dengan hati yang tulus. Para relawan kita tidak memiliki hubungan apa pun dengan para korban bencana. Meski jarak Tokyo dan daerah bencana sangatlah jauh, para relawan kita bersedia bolak-balik untuk memberikan bantuan berupa materi dan tenaga. Saya sering berkata bahwa insan Tzu Chi selalu bersumbangsih dalam keseharian. Kesulitan apa pun yang ditemui, mereka selalu bersumbangsih seperti biasa. Saya sungguh bersyukur. Ada banyak kisah seperti ini.

Hari ini, saya menerima hadiah yang penuh motivasi. Namun, saya sungguh merasa tidak enak hati karena ini berkat kontribusi para insan Tzu Chi. Tanpa para insan Tzu Chi, bagaimana Tzu Chi bisa berkontribusi bagi dunia? Berkat sumbangsih para insan Tzu Chi, barulah kita bisa mendapat dukungan seperti ini. Karena itulah, setiap kali menerima pujian, saya selalu berkata bahwa itu bukan berkat saya. Saya hanya menerima hadiah ini sebagai perwakilan dari seluruh insan Tzu Chi. Saya sangat bersyukur.

“Pada tanggal 1 Oktober 14 tahun lalu, saya dan Bapak Wing-huen Ip berkunjung ke Griya Jing Si untuk menghadiahkan plakat Planet Minor Tzu Chi. Saat itu, saya masih menjabat sebagai rektor. Kami menghadiahkan plakat Planet Minor Tzu Chi kepada Master. Hari ini, saya sangat gembira bisa berkunjung ke Griya Jing Si untuk bertemu dengan Master dan menghadiahkan plakat baru lagi. Saya mewakili semua rekan yang terlibat untuk mengungkapkan rasa hormat terdalam kami,” kata Jiang Wei-ning Mantan rektor Universitas Nasional Chung Yang.

Kalian semua sangat tulus dan berulang kali memotivasi saya. Saya sungguh sangat tersentuh. Semua insan Tzu Chi dapat merasakan ketulusan kalian. Kini, saat memberikan ceramah setiap hari, saya selalu memanfaatkan kemajuan teknologi. Tzu Chi berada pada zaman yang teknologinya telah berkembang pesat. Saat saya berbicara di sini, insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat melihat dan mendengar saya. Saya berharap semua insan Tzu Chi dapat mengetahui apa saja yang tengah dilakukan oleh Tzu Chi.

Saya sangat bersyukur semua orang dapat merasakan bahwa Tzu Chi telah memperoleh dukungan dan pengakuan. Saya sungguh sangat bersyukur. Hendaklah insan Tzu Chi lebih aktif bersumbangsih, bukan hanya di era sekarang, melainkan hingga selamanya. Segala sesuatu terakumulasi seiring berlalunya waktu. Kehidupan manusia sangat singkat dan penuh penderitaan.

Saya sering mengulas tentang kalpa yang berarti waktu yang sangat panjang. Namun, waktu yang kita miliki sangat terbatas. Satu hari hanya terdiri atas 24 jam. Sesungguhnya, tidak mudah untuk terlahir sebagai manusia. Kita mengenal berbagai jenis makhluk hidup, yakni manusia, hewan, dan tumbuhan. Jumlah hewan saja sudah tak terhitung.

Di alam semesta terdapat benda langit yang tak terhitung. Namun, alam semesta memiliki ujung. Yang terpenting bagi kita ialah memiliki tekad tanpa batas. Alam semesta berujung, tetapi ikrar kita tidak berujung. Asalkan membangun tekad dan ikrar untuk bersumbangsih bagi dunia, kita bisa melampaui segalanya. Bersumbangsih dengan hati penuh cinta kasih adalah hal yang terindah dan terbaik di seluruh alam semesta.

Saya sangat bersyukur Tzu Chi bisa mendapatkan perhatian dari semua orang. Hadiah yang saya terima hari ini sangat menakjubkan. Sebuah planet minor yang ditemukan diberi nama “Chengyen”. Ini merupakan suatu kehormatan bagi Tzu Chi. Saya sangat bersyukur kepada rektor dan tamu-tamu terhormat di sini.

Menyinari seluruh dunia dengan cinta kasih
Menolong orang-orang yang menderita dalam keseharian
Menerima hadiah yang menakjubkan berupa plakat Planet Minor Chengyen
Menyebarkan cinta kasih di dunia dengan ikrar tak berujung