Saya sering kali membahas tentang “kelompok”. Kita harus memiliki hati, ikrar, dan kekuatan, barulah dapat benar-benar membuahkan hasil dan jalinan jodoh dapat terjaga. Jika orangnya sedikit, benihnya juga sedikit. Ketika kita menabur benih di tanah, barulah tunas muda bisa tumbuh. Tunas ini perlu dirawat oleh tukang kebun.

Tzu Chi berperan sebagai tukang kebun yang terus memberikan dorongan dan bertanya, “Apakah masih ada yang perlu dilakukan? Kita dapat mengadakan program bantuan lewat pemberian upah.” Saat tidak memiliki relawan Tzu Chi di suatu tempat, begitulah kita menggunakan cinta kasih untuk mengairi tempat itu.

“Di Jepang, tidak ada konsep seperti ini. Relawan adalah relawan dan mereka sama sekali tidak menerima uang. Namun, memang ada kebutuhan di masyarakat. Jadi, kami berharap dapat membentuk tim yang dapat membantu satu sama lain, tetapi tetap mendapatkan bantuan dana,” kata Xie Jing-gui relawan Tzu Chi.

“Bagi saya, dana bantuan ini bukanlah masalah besar atau kecilnya jumlah uang. Hal yang terpenting ialah semuanya saling membantu dan terhubung. Semua orang memiliki niat yang sama,” kata Toyoaki Sushi korban bencana.

Di setiap tempat, selalu ada orang-orang yang penuh cinta kasih. Selama ada yang menginspirasi, dari satu orang, dua orang, hingga tiga orang atau lebih, akan terbentuk sebuah kelompok untuk bersumbangsih bersama-sama. Ketika orang lain mendengar dan melihat dengan mata dan telinga mereka, mereka akan melihat sumbangsih yang tulus dari kita. Inilah sebabnya saya selalu berbicara tentang sumbangsih yang tulus.

Selama kita memiliki kesungguhan hati untuk terus mencari benih kebajikan, kita akan melihat benih yang sangat kecil beterbangan di udara mengikuti angin dan hujan. Ketika benih itu jatuh ke tanah dan disirami air hujan, secara alami benih itu akan tumbuh. Oleh karena itu, saya selalu berkata, “Kejar dan carilah benih kebajikan di daerah setempat tanpa harus diminta.” Kekuatan cinta kasih juga membutuhkan tekad yang kuat. Jadi, saya selalu berkata bahwa kita harus bersungguh hati.

Ketika semuanya dekat dengan hati saya dan memahami hati saya, kalian akan memiliki benih. Namun, jika benih yang saya miliki telah usang dan menua, meski jatuh ke tanah, ia akan sulit untuk berakar. Oleh karena itu, kita membutuhkan gelombang demi gelombang benih baru yang segar sehingga memiliki energi kehidupan dan kekuatan. Energi kehidupan ini ada di dalam hati manusia. Ketika orang yang memiliki jalinan jodoh dengan kita datang dan mendekat, cinta kasih dalam hati mereka akan terbangkitkan.

Selain itu, kita juga harus menyatukan hati semua orang. Jika hanya 1 orang yang memiliki hati penuh cinta kasih, orang itu akan kesepian karena kekuatannya tidak cukup sehingga sulit untuk mengungkapkan cinta kasih tersebut. Dengan demikian, kelompok tak akan terbentuk. Ketika Anda memiliki cinta kasih untuk diungkapkan dan saya memiliki hati untuk menginspirasi, inilah yang disebut dengan bekerja sama mewujudkan misi.

Berkat kemajuan teknologi, kita bisa duduk di sini dan mengumpulkan semua informasi yang kita butuhkan. Saat ini, kita memiliki sumber daya manusia. Kita hanya perlu membuat seruan. Jika kita membentuk citra yang baik dan menginspirasi orang lain, benih-benih akan matang dan menyebar ke seluruh dunia. Di daerah tertentu, ketika ada tekad dan interaksi antarmanusia, kita dapat menyebarkan benih. Semua ini tergantung dari hati kita. Inilah yang sangat saya harapkan dari kalian semua.

Saat ini, saya masih ingin menyerukan agar semua orang membangkitkan hati untuk membangun tekad dan ikrar. Seluruh dunia membutuhkan Anda, saya, dan semua orang. Kita harus menyatukan kekuatan untuk mewujudkan misi. Setelah pergi, saya akan segera kembali. Dalam 10 hingga 20 tahun, akan ada orang yang meneruskan semangat ini.

Saat ini, kita dapat melihat banyak anak kecil yang menerapkan pola makan vegetaris. Mereka sangat menghargai kehidupan semua makhluk. Saya berharap bahwa siapa pun yang telah mendengar ajaran saya, dapat menyelaminya dengan baik. Bagi yang terinspirasi, hendaknya mulai untuk membangun tekad, membina diri sendiri, dan mendukung satu sama lain. Inilah yang dapat kita lakukan saat ini.

Saya selalu berharap kita semua memiliki kesatuan hati untuk memahami apa yang saya katakan. Dengan demikian, nilai dan semangat Tzu Chi dapat diteruskan. Meski saya terus berbicara, terkadang sulit untuk mengungkapkannya dengan kata-kata. Detik demi detik terus berlalu. Tidak mudah bagi saya untuk menyampaikan apa yang saya maksud untuk kalian pahami sehingga saya harus mengulang kata-kata yang sama. Jadi, hendaknya kita semua bersungguh hati.

Kita dapat menjadi saksi atas apa yang telah terjadi. Meski saya tidak ada, masih ada para bhiksuni yang menjalani kehidupan bersama saya dan kalian yang telah menyaksikan dan turut serta dalam menjalankan Tzu Chi, baik dari dalam maupun luar negeri. Oleh karena itu, kalian harus menjadi saksi atas apa yang telah saya lakukan puluhan tahun ini, termasuk bagaimana saya tergerak, bagaimana saya memulai, dan apa yang telah saya lakukan bagi dunia.

Bagi yang pernah terlibat dalam misi Tzu Chi, kalian harus memberikan kesaksian. Semua ini nyata dan bukan suatu khayalan. Itu semua terjadi pada masa sekarang. Ketika kita menggenggam jalinan jodoh saat ini, barulah kita dapat meneruskan kehidupan dan jiwa kebijaksanaan kita hingga masa depan.

Bodhisatwa sekalian yang ada di hadapan saya saat ini harus menjadi saksi dan meneruskan jiwa kebijaksanaan ini. Kalian bagaikan Ananda dan Mahakasyapa. Sebenarnya, saya tidak berani mengatakan ini, tetapi ambillah ini sebagai sebuah perumpamaan. Saya merasa bahwa saya memiliki hakikat kebuddhaan. Saya ingin mengembangkan semangat Buddha dan lebih banyak menyerukan hal ini.

Saya ingin menyampaikan ajaran yang saya pahami. Meski terasa sangat kecil dan lemah, saya akan menyemangati diri saya sendiri. Selama masih bernapas, saya bersedia untuk terus mengerahkan usaha untuk menyampaikan ajaran. Bodhisatwa sekalian, kalian harus dekat dengan hati saya sehingga dapat memahami apa yang saya katakan serta kesungguhan dan ketulusan di balik kata-kata itu.

Bekerja sama mewujudkan misi dan menghimpun kekuatan bajik
Bersumbangsih dengan tulus dan menghimpun jalinan jodoh baik
Menjadi saksi dan meneruskan jiwa kebijaksanaan
Memahami hati Buddha dan meneruskannya selamanya