“Tahun ini, saya berusia 74 tahun. Saya sangat suka dan sungguh-sungguh menjalankan Tzu Chi. Saya menjalankan Tzu Chi hampir 24 jam dalam sehari. Dahulu, saya merasa bahwa Tzu Chi membutuhkan saya. Dalam beberapa tahun belakangan ini, saya menyadari bahwa sayalah yang membutuhkan Tzu Chi. Sungguh, saya sangat berterima kasih kepada Master yang telah membangun Tzu Chi. Saya berharap dapat terus menjalankan Tzu Chi hingga napas terakhir saya. Terima kasih, Master,” kata Lin Rui-yun relawan Tzu Chi dengan nomor komite 385.

Ikrar yang sangat baik. Kita masih memiliki kekuatan. Jangan merasa tua.

“Saya bergabung dengan Tzu Chi pada tahun 1984. Saat pertama kali bertemu Master, saya langsung menjadi anggota komite Tzu Chi. Meski saya kurang pandai dalam berbicara, apa pun yang bisa saya lakukan, saya akan melakukannya. Saya pernah menjadi relawan ladang berkah di kantor lama kita selama 16 tahun. Saat ini, saya berada di Songshan. Apa pun yang dapat dilakukan, saya akan melakukannya,” kata Lin Jing Xun relawan Tzu Chi dengan nomor komite 387.

Saya telah mendengarkan pengalaman anggota komite senior dengan nomor komite di bawah 500. Semuanya telah lanjut usia. Mereka telah mengikuti saya di Tzu Chi sejak masa-masa awal, mungkin sudah 30 hingga 40 tahun. Saya melihat bahwa para murid saya ini memiliki pikiran yang masih sangat jernih. Ketika insan Tzu Chi menjalankan misi Tzu Chi, yang ada di pikiran mereka hanyalah membawa manfaat bagi semua makhluk.

Di mana pun ada penderitaan, mereka akan pergi ke sana tanpa takut bekerja keras, bahkan jika harus mendaki gunung. Mereka menjangkau semua tempat yang membutuhkan tanpa takut akan jarak yang jauh. Bahkan, dalam bersumbangsih pun, mereka sering kali mengeluarkan dana pribadi. Selain itu, hendaknya kita menggunakan kedua tangan yang bertepuk untuk melakukan daur ulang. Sudah lebih dari 30 tahun sejak saya menyerukan untuk memulai daur ulang dengan kedua tangan yang bertepuk. Saat ini, kita dapat melihat bahwa manfaat dari kegiatan daur ulang ialah memberikan arah kehidupan bagi warga lansia.

Setiap pagi, sebelum langit terang, mereka akan pergi ke depo daur ulang. Di sana, semuanya berkumpul untuk melakukan daur ulang sambil berbincang-bincang dengan bahagia. Mereka membahas tentang ajaran saya, termasuk tidak perlu perhitungan ketika menghadapi suatu hal. Begitulah insan Tzu Chi melatih diri dengan ajaran Tzu Chi sehingga dapat mewujudkan keharmonisan di dalam keluarga dan masyarakat. Semua ini kita mulai dari hal yang kecil.

Hal terpenting ialah semua orang harus bersatu hati. Di mana pun kita berada, ketika semua orang bersatu, kita dapat membawa manfaat bagi dunia. Terutama dalam misi kesehatan. Saat itu, memulai misi kesehatan sangatlah sulit. Untuk membangun gedung rumah sakit pada era itu, kita harus mempraktikkan keyakinan, kesungguhan, ketulusan, dan kebenaran agar semua orang dapat percaya bahwa kita melakukan ini dengan sungguh-sungguh dan tulus. Karena itulah, semua orang percaya bahwa apa yang dilakukan oleh Tzu Chi ialah hal yang bermanfaat bagi dunia.

Orang-orang membangkitkan cinta kasih dan mengumpulkan donasi sehingga kita dapat merampungkan pembanguan RS. Tentu saja, kita juga memerlukan sekelompok komite yang ahli dalam pembangunan. Mereka memperhatikan setiap bagian secara detail, dari semen hingga batu bata, semuanya diperiksa dengan cermat.

“Saya bergabung dengan Tzu Chi pada tahun 1983. Saat saya bergabung, kebetulan pembangunan RS Tzu Chi Hualien baru dimulai. Saya terus mengikuti Master dalam pembangunan rumah sakit, sekolah, sekolah kedokteran, dan lain-lain. Saya berpartisipasi hampir dalam semua pembangunan. Pada tanggal 10 Juni 2000, pembangunan RS Tzu Chi Taipei dimulai,” kata Wang Ming-de Komite Pembangunan Tzu Chi.

“Ketika kami mulai membangun fondasi, gempa bumi sering terjadi. Saat gempa terjadi, jika operasi sedang berlangsung, apa yang harus kita lakukan? Saat itu, Master menghentikan pembangunan sementara. Master ingin membangun gedung rumah sakit yang dilengkapi teknologi tahan gempa. Ketika bangunan mencapai lantai satu, Master menginstruksikan untuk menambah balkon. Balkon dirancang untuk proses evakuasi sehingga tempat tidur pasien dapat dipindahkan dengan mudah dan cepat,” lanjut Wang Ming-de.

“Master memikirkan segala hal dengan cermat. Di bangsal perawatan paliatif, kami membangun teras agar pasien dapat melihat langit dan berjemur. Selain itu, di setiap lantai tersedia ruang doa untuk menenangkan hati setiap pasien. Master telah mencurahkan pikiran dan tenaga dalam pembangunan gedung rumah sakit ini, mulai dari segi keamanan, kualitas, anggaran, kemajuan, hingga kelestarian lingkungan,” pungkas Wang Ming-de.

Berhubung kita sangat menjaga kualitas, gedung rumah sakit kita sangat kokoh. Kita menjaga kualitas bukan demi mengambil keuntungan, melainkan demi melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Setelah memiliki bangunan yang aman, kini kita perlu fokus pada manajemen sumber daya manusia.

Setiap orang harus memiliki kesatuan hati dan arah yang sama, yaitu cinta kasih. Cinta kasih yang sejati adalah cinta kasih yang tidak membeda-bedakan. Kita bukan hanya mengasihi orang tertentu saja. Bukan demikian. Kita mengasihi semua makhluk dan segala isi alam ini. Inilah cinta kasih sejati.

Saya sering mengatakan bahwa kita harus menjaga vitalitas Bumi. Vitalitas Bumi berkaitan dengan pencemaran bumi dan udara. Kita harus mendalami bagaimana pencemaran memicu perubahan iklim. Ketidakselarasan unsur angin telah memicu peningkatan temperatur Bumi. Aktivitas manusia telah mengganggu keselarasan alam dan menyebabkan perubahan iklim.

Saya juga sering mengulas tentang energi langit, energi bumi, dan energi manusia. Semua energi ini harus selaras. Jika hubungan antarmanusia tidak harmonis, energi langit dan bumi pun tidak akan selaras. Kuncinya terletak pada manusia. Pola makan manusia sangatlah penting. Oleh karena itu, saya selalu menggalakkan vegetarisme. Apa hubungan antara pola makan vegetaris dan iklim? Pelajaran yang terkandung di dalamnya sangatlah dalam dan luas.

Hendaknya kita menganalisisnya dengan sepenuh hati. Energi positif hendaknya terus diwariskan dalam pendidikan keluarga dan disebarkan di tengah masyarakat. Kita harus terus membimbing orang-orang ke arah yang bajik. Di dalam sel-sel otak kita, terdapat bagian yang berkaitan dengan welas asih yang merupakan sifat hakiki manusia.

Saat ini, kita perlu menginspirasi setiap orang dengan cinta kasih Bodhisattva. Kita hendaknya selalu berbagi tentang apa yang dahulu Tzu Chi lakukan, bagaimana Tzu Chi berdiri, dan apa yang Tzu Chi lakukan sekarang. Ada banyak hal baik yang tak habis untuk dibicarakan. Semua itu merupakan memori yang indah. Inilah yang disebut kesungguhan. Hendaknya kita meneruskan siklus kebajikan ini dengan mendidik setiap orang melalui tindakan. Kita harus menjadi orang baik untuk mendidik orang lain. Jadi, kebajikan ini harus terus diwariskan.

Berdedikasi tanpa lelah bagi semua makhluk
Bersatu hati dalam keyakinan, kesungguhan, ketulusan, dan kebenaran
Menghimpun cinta kasih untuk mengasihi dan menghargai alam semesta
Meneruskan siklus kebajikan dengan menjadi teladan