Dunia ini penuh dengan penderitaan. Setiap kali ada bencana dan penderitaan, Tzu Chi akan bergerak dengan kesungguhan dan cinta kasih. Hal ini memerlukan kerja sama dari semua negara sehingga ada orang yang melanjutkan upaya untuk bersumbangsih. Setiap hari, saya selalu bersyukur dan tersentuh. Di setiap tempat, saya mengasihi dan menghargai semua orang dengan cinta kasih yang sama. Ketika melihat anak-anak muda, saya sering kali merasa khawatir. Saya memikirkan masa depan Tzu Chi, terutama di kancah internasional. Bagaimana Tzu Chi di masa depan?

Saat ini, waktu terus berjalan dan usia semua orang terus bertambah. Banyak dari kita yang sudah menua, tetapi saya merasa sedikit lebih tenang karena melihat generasi muda telah bertumbuh. Anak-anak muda telah mulai mengemban tanggung jawab dan memiliki arah yang benar. Tanggung jawab yang mereka emban bukan hanya meliputi wilayah tertentu, melainkan sampai ke tingkat global. Sebagai organisasi internasional nonpemerintah, Tzu Chi dapat bergabung di PBB untuk berbagi pengalaman.

Saat ini, kita juga tengah menggalakkan vegetarisme. Tentu saja, akan ada orang yang mengganggap sepele pola makan vegetaris. Pola hidup vegetaris adalah suatu hal yang amat penting berkaitan dengan perubahan iklim dan kelangsungan bumi. Banyak permasalahan muncul dari mulut kita, baik dari apa yang kita katakan maupun apa yang kita makan. Semuanya berasal dari mulut.

Orang yang bervegetaris pasti bertutur kata dengan cinta kasih yang tulus. Terlebih lagi, mereka tidak sampai hati untuk mengonsumsi daging hewan karena hatinya memiliki cinta kasih agung. Cinta kasih yang melindungi kehidupan dan dunia dapat membuat dunia ini dipenuhi keharmonisan dan cinta kasih agung. Semuanya telah melayani dengan tulus.

Melihat generasi muda yang penuh dengan kebijaksanaan dan cinta kasih, saya melihat harapan di dunia. Dahulu, saya sangat khawatir dan merasa tidak ada harapan. Saat ini, saya yakin masih sempat dan ada harapan karena melihat kebijaksanaan generasi muda dengan arah yang benar dan berani bertanggung jawab. Praktik tulus yang mereka lakukan sungguh membuat saya merasa tenang. Saya memohon kepada generasi muda untuk terus bergerak ke arah yang benar dan bersumbangsih bagi dunia. Dunia ini adalah harapan masa depan bagi generasi muda. Oleh karena itu, anak-anak muda harus lebih bersungguh hati.

Bagi relawan senior, hendaknya kalian senantiasa menjaga semangat yang telah kalian bangun bersama saya. Kita harus berinteraksi dengan relawan senior. Relawan lansia harus kita jaga dan relawan muda harus kita bimbing. Para Bodhisatwa di Amerika Serikat hendaknya menjaga para lansia dan membimbing anak-anak muda dengan hati yang tulus.

“Program pendampingan belajar ini sangat berarti bagi siswa Sekolah El Menahil. Setelah menjadi pengungsi, mereka tidak memiliki apa-apa. Dalam situasi tidak memiliki apa pun, mereka tiba-tiba melihat sebuah jendela dan pintu yang terbuka lebar. Bagi mereka, program ini bukan hanya program belajar bahasa Mandarin, tetapi juga menjadi jembatan untuk berkomunikasi dengan dunia,” kata Faisal Hu relawan Tzu Chi Turki.

“Tentu saja, bagi para pendamping dari perguruan tinggi, program ini juga sangat penting. Banyak pendamping yang bukan insan Tzu Chi. Namun, setelah tiba di El Menahil dan melihat bantuan yang diberikan Tzu Chi, mereka memahami bahwa Tzu Chi sungguh telah melakukan banyak hal,” pungkas Faisal Hu.

“Saya pernah mengunjungi Sekolah El Menahil di Turki. Saya memiliki kesan yang tidak terlupakan, yaitu ketika melihat Kakak Faisal Hu berinteraksi dengan pengungsi Suriah. Ada sebuah keindahan yang tak tergambarkan tentang bagaimana mereka berinteraksi dengan Kakak Faisal Hu dan menghormati beliau. Tentu saja, di sana ada begitu banyak kisah menyentuh, terutama kisah-kisah dari para pengungsi,” kata Yan Bo-wen Ketua badan misi amal Yayasan Tzu Chi.

“Saya percaya bahwa para pendamping akan pulang dengan rasa haru dan membagikan pengalaman mereka. Terlebih lagi, para pendamping muda yang bukan anggota Tzu Chi, pengaruh mereka saat berbagi pengalaman akan lebih besar,” pungkas Yan Bo-wen.

Saya sangat berterima kasih kepada Faisal Hu. Setiap kali saya menyebut El Menahil, Suriah, dan Turki, saya merasa sangat dekat. Saya juga selalu melakukan gestur ini. Saya merasa sangat dekat dan bersyukur. Semuanya telah bersumbangsih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih.

Kita telah melihat anak-anak bertumbuh. Dari usia yang masih sangat kecil, mereka terus bertumbuh. Kini, beberapa dari mereka sudah melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, bahkan ada yang sudah lulus dan bekerja. Jika bukan karena kalian, Faisal Hu, Bapak Yu, Ru-yi, serta Profesor Cuma dan Wakil Gubernur Uslanmaz yang datang berhimpun dengan Tzu Chi dan mendukung Faisal Hu, pencapaian ini tentu tidak akan mudah diraih.

Saat ini, kita telah membawa harapan lebih dekat. Jalan masa depan harus kita tapaki dengan mantap. Kita dapat mengasihi dan menghargai lebih banyak orang serta membina lebih banyak insan berbakat. Ketika melihat gambar-gambar yang indah di hadapan saya, saya melihat suasana hati anak-anak yang penuh dengan cinta kasih dan kedamaian. Semua ini tecermin dalam karya mereka. Hati mereka terjaga dengan baik. Inilah insan-insan berbakat. Di gambar ini, mereka melukiskan langit biru, awan putih, dan kehijauan yang melimpah. Inilah situasi hati mereka. Dapat terlihat bahwa pendidikan kita berjalan dengan sangat baik. Terima kasih.

Baik kalian yang hadir di sini maupun yang berada di Amerika Serikat, ketahuilah bahwa hati saya selalu setara dalam mengasihi kalian semua. Kalian adalah bagian dari hati dan jiwa saya. Apa yang ingin saya lakukan, kalian telah melakukannya dengan baik untuk saya. Terima kasih. Tolong sampaikan salam saya kepada semua Bodhisatwa di sana. Saya mendoakan kalian semua.

Meneruskan estafet cinta kasih dan niat baik
Generasi muda mengemban tanggung jawab demi masa depan
Melindungi kehidupan dengan tulus melalui pola makan vegetaris
Mewujudkan ikrar agung dan mewariskan pelita hati