“Dari 42 tahun pertama dalam kehidupannya, Bapak Zhang menghabiskan 18 tahun 4 bulan di lapas. Saat keluar dari lapas pada usia 42 tahun, dia merasa bahwa dia harus menjauh dari kehidupan yang tidak benar. Akan tetapi, dia kembali mengalami ketidakkekalan. Pada usia 55 tahun, dia terserang strok yang mengakibatkan bagian kanan tubuhnya lumpuh,” kata Lü Ming-huang relawan Tzu Chi.

“Saat berusia 58 tahun, dia terjatuh sehingga kakinya terluka. Saat dia datang ke RS Tzu Chi Taichung untuk berobat, tim survei kasus dan relawan dari kantor pelayanan sosial kita mengajaknya ke Depo Pendidikan Daur Ulang Tzu Chi Xintian untuk melakukan daur ulang agar dia dapat menggerakkan tangan dan kakinya. Ini sangat bermanfaat untuk fisioterapinya,” pungkas Lü Ming-huang.

“Di Tzu Chi, saya menemukan cinta kasih dan rasa hormat. Saya selalu mengingat kata-kata Master. Master berkata, ‘Dengan memungut barang yang dibuang oleh orang lain, kita menciptakan berkah bagi diri sendiri.’ Karena itu, asalkan melihat barang daur ulang, saya pasti memungutnya. Master, mungkinkah Master menerima saya menjadi murid Master?” kata Zhang Pi-hang relawan daur ulang.

Mulai sekarang, Anda adalah murid saya yang baik. Lihatlah, kini kedua tangan Anda sangat berguna. Anda memungut barang yang dibuang oleh orang lain dan mengubahnya menjadi emas. Asalkan membangun tekad, Anda adalah murid saya yang baik. Demikianlah kehidupan.

Saat orang-orang yang menderita menerima perhatian dan pendampingan dari kita, mereka bisa ditarik keluar dari penderitaan, bahkan terinspirasi untuk tekun dan bersemangat menapaki Jalan Bodhisatwa dalam waktu yang tak terbatas. Kita hendaknya bertekad untuk melangkah maju menempuh perjalanan yang sangat jauh ini dari kehidupan ke kehidupan. Saat menoleh, kita akan melihat orang yang tak terhingga yang tengah menanti kita untuk membimbing, menjaga, menoleransi, mengasihi, dan memotivasi mereka. Inilah yang hendaknya kita lakukan hingga selamanya.

Saya juga melihat banyak relawan muda yang sangat berbakat. Asalkan ada kalian yang mendampingi dan mendoakan mereka, mereka bisa menuju arah yang benar. Anggota Tzu Ching juga merupakan harapan masa depan kita. Setelah tumbuh dewasa, mereka bisa menjadi sandaran para relawan senior dan memberikan dukungan. Saya yakin pada mereka.

Untuk mewujudkan masyarakat yang lebih baik, kita harus menyucikan hati manusia. Kita juga harus memotivasi kaum muda untuk mengemban tanggung jawab menyucikan hati manusia dan menciptakan harapan bagi masa depan.

“Istri Kakak Kun-wang menderita penyakit dan berulang kali keluar masuk rumah sakit kita,” kata Hong Qi-fen relawan Tzu Chi.

“Master, saya merasa bahwa saya telah sangat giat bersumbangsih di Tzu Chi, tetapi mengapa berkah yang saya ciptakan tidak bisa mencegah anggota keluarga saya mengalami kesulitan? Saya bertobat karena dedikasi saya belum cukup. Setelah pulang ke Vietnam kali ini, saya bukan hanya akan bersumbangsih di Binh Duong, tetapi juga di wilayah-wilayah yang agak terpencil, seperti Hai Phong dan Ben Tre,” kata Lin Kun-wang relawan Tzu Chi.

Sesungguhnya, ketenteraman, kesehatan, dan umur panjang tidak bisa diperoleh dengan memohon. Lalu, apa lagi yang ingin kita mohon? Kita hendaknya memohon pada diri sendiri agar memiliki pengetahuan dan pandangan benar setiap hari. Sudahkah kita melakukan perbuatan benar dengan bersumbangsih bagi dunia? Orang tua melahirkan dan membesarkan kita dengan harapan kita dapat menjadi orang yang berguna bagi dunia. Demikianlah hendaknya kita membalas budi orang tua.

Selain itu, berhubung telah mendapat dukungan dari banyak orang, kita hendaknya bertanya pada diri sendiri, “Sudahkah saya mendukung orang lain?” Jika semua orang dapat mendukung pencapaian satu sama lain, masyarakat akan harmonis. Inilah hal yang paling membahagiakan dalam hidup kita. Jadi, kita tidak perlu memohon hal lain. Dengan memberi, kita akan memperoleh.

Kalian sungguh beruntung memiliki jalinan jodoh seperti ini di Vietnam. Karena itu, kalian harus menghargai berkah. Dapat memiliki teman baik yang memiliki kesatuan tekad dan ikrar, kalian hendaknya berhimpun untuk menciptakan berkah. Dengan demikian, barulah kehidupan kalian akan tenteram. Jadi, saya mendoakan kalian.

Ada banyak relawan di Nantou yang harus menjaga keluarga dan karier mereka, tetapi juga menjalankan misi Tzu Chi dengan baik. Mereka sungguh dipenuhi berkah. Di balik para relawan senior yang telah bersumbangsih puluhan tahun ini, terdapat anggota keluarga yang selalu memberi dukungan. Ada pula pasangan suami istri yang bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa. Saya merasa bahwa Nantou sungguh merupakan daerah penuh berkah yang ditempati oleh orang-orang yang penuh berkah.

Di Nantou, terdapat banyak ladang pelatihan dan pemandangan alam yang indah. Namun, para relawan kita bukan hanya melatih diri sendiri, melainkan terjun ke tengah masyarakat untuk menciptakan berkah bagi orang banyak. Karena itu, saya sungguh sangat bersyukur. Hal yang patut disyukuri sangatlah banyak, terlebih pendidikan.

Pascagempa 921, insan Tzu Chi menjalankan “Proyek Harapan” untuk membangun kembali lebih dari 50 gedung sekolah. Lihatlah Kepala Sekolah Xu dan kepala sekolah lainnya. Mereka bekerja di sekolah yang kita bangun kembali. Bersama para guru, mereka terus menginspirasi cinta kasih orang-orang.

Lihatlah relawan senior kita, A-nian. Murid saya ini telah berusia 100 tahun. Hingga kini, hatinya masih ada di Tzu Chi. Beliau juga mewariskan cinta kasih kepada putra dan menantunya. Sejak awal, para relawan kita melangkah dengan mantap dan menyebarkan ajaran Tzu Chi dari mulut ke mulut. Baik perbuatan, ucapan, maupun pikiran kita, semuanya mengandung kebajikan. Jadi, kita berbuat baik dan berbakti untuk menciptakan berkah bagi dunia. Inilah pendidikan yang paling menyeluruh.

Saya sangat bersyukur puluhan tahun ini, para relawan kita telah melakukan hal yang benar. Ingatlah untuk melakukan hal yang benar setiap hari, maju selangkah demi selangkah di jalan yang benar, dan senantiasa membangkitkan niat untuk menginspirasi orang baik di tengah masyarakat. Dengan demikian, barulah kita bisa menciptakan berkah.

Waktu terus bergulir. Kita tetap harus menggenggam waktu. Mari kita mencari tahu lebih banyak tentang Tzu Chi. Semua kisah yang dibagikan insan Tzu Chi adalah Dharma. Saya mendoakan kalian semua. Saya juga bersyukur kepada kalian yang senantiasa menuju arah yang benar dan berbuat baik setiap hari untuk menciptakan berkah bagi dunia.

Saling mendampingi dengan cinta kasih agung demi membebaskan orang-orang dari penderitaan
Membimbing, menjaga, dan menginspirasi orang untuk bersumbangsih bersama
Mewariskan cinta kasih dalam keluarga Bodhisatwa
Memupuk berkah dan kebajikan serta membimbing yang berjodoh