Saya bersyukur karena tim medis selalu menghangatkan hati. Pasien menderita penyakit dan inilah penderitaan terbesar. Hal yang paling dibutuhkan oleh mereka ialah cinta kasih. Apakah semua orang dapat menunjukkan cinta kasih? Meski ajaran Buddha berkata bahwa semua orang pada dasarnya memiliki hakikat kebuddhaan, tetapi sejak awal manusia telah tersesat. Jadi, meski cinta kasih dan hakikat sejati tersebut tetap ada, tetapi kesesatan dan kebiasaan buruk sulit untuk dihilangkan.

Meski Tzu Chi baru berusia 50-an tahun, tetapi sejak awal, semua orang di sini telah membangkitkan cinta kasih. Cinta kasih ini sungguh tak ternilai. Mereka disebut sebagai relawan. Kekuatan cinta kasih mereka sangatlah tulus dan terus terhimpun hingga dapat menjalankan misi amal. Semua relawan telah bersumbangsih dengan cinta kasih. Harus ditekankan bahwa sumbangsih dengan cinta kasih ini tidak mengharapkan imbalan apa pun.

Hendaknya kita semua bersumbangsih tanpa pamrih. Semua relawan Tzu Chi telah terbiasa untuk bersumbangsih tanpa pamrih. Ketika seseorang menderita dan sakit, apakah dia dapat terselamatkan hanya dengan cinta kasih? Oleh karena itu, bagi mereka yang menderita karena sakit, kita membangun misi kesehatan untuk menghilangkan penderitaan mereka. Terlebih lagi, saat menyelamatkan kehidupan pasien, Tzu Chi juga memberikan ketenangan hati.

Misi amal akan menjadi pendukung untuk mendampingi pasien. Jika keluarga pasien berada dalam kesulitan, kita akan membantu dan memberikan ketenangan bagi pasien sehingga pasien dapat berfokus pada pemulihannya.

“Kasus ini diterima pada tanggal 30 April tahun ini. Terjadi sebuah kecelakaan serius yang mengakibatkan seorang anak perempuan berusia 3 tahun mengalami pendarahan otak dan kritis. Dia dilarikan ke IGD RS Tzu Chi Taipei. Anak ini mengalami kejang-kejang dan tidak sadarkan diri. Kami segera melakukan intubasi darurat dan memberikan dukungan pernapasan dengan ventilator. Berhubung pendarahan di otaknya tidak terlalu besar, dia tidak memerlukan operasi dengan segera,” kata Cai Wen-xin Dokter spesialis anak.

“Saat dibawa ke ruang ICU, tingkat kesadarannya bernilai 5. Jadi, pada tanggal 7 Mei, pasien ditangani langsung oleh kepala PICU, Dokter Qiu Xin-hui. Meski paru-paru anak itu mengalami memar, dia tidak perlu menjalani operasi karena kondisi pernapasannya dalam kondisi baik. Pada tanggal 8 Mei, kami berhasil melakukan ekstubasi. Selanjutnya, kami memperkirakan bahwa anak ini akan mengalami hemiplegia di kemudian hari dan memerlukan perawatan jangka Panjang,” lanjut Cai Wen-xin.

Cai Wen-xin melanjutkan “Pada tanggal 13 Mei, dia dipindahkan ke ruang rawat inap anak-anak dan ditangani oleh saya. Pertama kali menerimanya, saya merasa bahwa kami harus membantu anak ini hingga pulih sampai kondisi tertentu. Jadi, kami berkonsultasi dengan tim rehabilitasi. Kami sangat berterima kasih kepada tim rehabilitasi yang terdiri atas terapis wicara, terapis okupasi, dan ahli fisioterapi. Setiap hari, mereka datang ke ruang 5B untuk membantu anak ini menjalani terapi. Setiap hari, kami dapat melihat perkembangan anak ini. Kita dapat melihat kondisinya saat keluar dari rumah sakit.

“Dia berusia 3 tahun dan telah menyadari bahwa dia tidak dapat menggerakkan sisi kanan tubuhnya. Dia merasa frustrasi dan mengabaikan semua orang. Kami berpikir bahwa sisi kanannya tidak dapat pulih, tetapi ketika dia kembali ke klinik pada tanggal 3 Juni, dia dapat menggerakkan tangan kanannya dengan bebas. Saya merasa bahwa anak ini sungguh ajaib. Melihat senyuman anak ini adalah kebahagiaan terbesar bagi para dokter. Saya berharap kita dapat meneruskan semangat misi ini kepada generasi yang akan dating,” pungkas Cai Wen-xin.

Saya merasa bahwa badan misi kesehatan kita memiliki dokter yang sangat tulus dan penuh cinta kasih serta perawat yang berhati murni. Budaya humanis dalam misi kesehatan kita bukan hanya sekadar nama, melainkan sungguh-sungguh berisi cinta kasih yang tulus. Semua tenaga medis merawat pasien dengan cinta kasih yang murni dan tulus. Ini membuat saya merasa tenang.

Sekarang, saya mendengarkan laporan setiap hari. Pada akhir laporan, semuanya akan berkata, “Master, tenang saja.” Pada saat itu, saya dengan tulus akan menjawab, “Saya tentu merasa tenang.” Saya telah mendengar dan melihat bahwa semua orang sungguh-sungguh menanamkan semangat Tzu Chi dalam kesadaran kedelapan mereka. Apa yang ada di dalam kesadaran kedelapan tidak dapat diperlihatkan, tetapi semuanya disebut ingatan.

Ketika lahir, kita tidak membawa apa-apa; ketika meninggal, kita juga tidak membawa apa-apa. Satu-satunya yang dapat kita bawa saat meninggal ialah karma. Karma yang mengikuti kita ada di dalam kesadaran kedelapan kita. Tindakan yang diljalankan setelah berpikir tersimpan dalam kesadaran kedelapan. Entah itu perbuatan baik atau perbuatan buruk, semuanya tersimpan dalam kesadaran kedelapan yang merupakan tempat penyimpanan benih baik dan buruk.

Pada kehidupan mendatang, jika kita memiliki jalinan jodoh yang baik, orang lain akan merasa senang ketika bertemu kita. Jika kita bersumbangsih dengan cinta kasih, semua orang akan memuji kita. Ketika kita mengasihi orang lain, orang lain pun akan mengasihi kita. Di dalam kesadaran kedelapan, kita akan menyimpan banyak benih yang baik.

Sangat banyak kisah yang dapat diceritakan dalam misi kesehatan. Tanpa adanya misi kesehatan, bagaimana mungkin kita dapat melenyapkan penderitaan? Ketika seseorang mengalami sakit dan menderita, apa yang dapat dia lakukan? Saya dapat berkata, “Saya akan melenyapkan penderitaan Anda.” Namun, jika saya bukan seorang dokter, bagaimana cara saya membantunya? Saya harus segera mencari dokter. Selain itu, kerja sama dari perawat juga dibutuhkan.

Seorang dokter memerlukan bantuan beberapa perawat karena seorang dokter harus memeriksa banyak pasien dalam 1 hari. Ketika perawat menerima pasien, pasien itu mungkin membutuhkan pendampingan sepanjang hari. Intinya, dokter dan perawat sekalian, pada era ini, hendaknya kita mengembangkan kesungguhan dan ketulusan. Inilah misi kalian.

Sejak awal, Anda telah memilih untuk menjadi dokter, perawat, apoteker, atau ahli laboratorium. Ini semua adalah pekerjaan profesional. Profesi ini telah menjadi misi kalian.

“Setelah lulus, kami langsung bekerja di RS Tzu Chi. Dari yang tidak tahu apa-apa hingga berkembang menjadi seperti saat ini, kami merasa telah belajar banyak hal. Kami berterima kasih kepada rumah sakit yang telah menjadi sandaran bagi kami. Kami juga menjadi pendukung satu sama lain. Kami ingin berkata kepada Master, ‘Master, tenang saja. Kami sudah dewasa’,” ucap perawat RS Tzu Chi Taipei.

Dengan berpegang teguh pada tekad dan ajaran, jalan kita akan terbuka lebar. Saya berharap para dokter dan semua staf rumah sakit memiliki tekad yang sama dalam misi Tzu Chi. Dokter dan perawat sangatlah istimewa. Jika kalian berpegang teguh pada tekad, saya akan merasa tenang dari kehidupan ke kehidupan.

Dari kehidupan ke kehidupan, saya berikrar untuk terus bertemu dengan para dokter. Saya mungkin tidak akan memilih untuk menjadi dokter ataupun perawat, tetapi saya akan menghormati dan mengasihi mereka. Saya akan tetap memilih tanggung jawab dasar saya sehingga dapat memiliki jalinan jodoh baik untuk bertemu dengan semuanya.

Membangkitkan welas asih atas dasar cinta kasih
Tanpa pamrih memberikan kebahagiaan dan melenyapkan penderitaan
Mengobati berbagai penyakit dan membawa ketenteraman lahir batin
Menciptakan jalinan jodoh berkah dengan ketulusan dan kemurnian