Pemberkahan Akhir Tahun sungguh membawa rasa sukacita. Setiap acara Pemberkahan Akhir Tahun sangatlah agung. Jumlah insan Tzu Chi terus bertambah setiap tahunnya. Dengan hati yang tulus, para insan Tzu Chi berhimpun. Ketulusan menunjukkan kesungguhan hati. Saat berjalan memasuki ruangan ini selangkah demi selangkah, saya mendengar alunan musik dan melihat himpunan Bodhisatwa yang penuh tekad pelatihan. Ini memberi saya dorongan besar. Sungguh, kehidupan tidaklah kekal.

Setiap orang memiliki kisah hidup masing-masing. Berapa lama usia kehidupan seseorang? Tidak ada yang tahu. Karena itu, kita harus menggenggam waktu. Kini, saya menggenggam waktu setiap hari. Setiap hari, saya mengingatkan diri sendiri bahwa kehidupan sangatlah berharga. Setiap detik, saya mengingatkan diri sendiri untuk bersungguh-sungguh memperbaiki diri dan menjalin jodoh baik dengan orang-orang. Bagaimana cara menjalin jodoh baik dengan orang-orang?

Setiap hari, asalkan bisa keluar, saya akan duduk dan bersungguh-sungguh mendengarkan para Bodhisatwa kita berbagi kisah dan pengalaman. Mereka semua adalah relawan senior. Saya mendengar mereka berbagi tentang masa lalu dan masa kini. Hingga kini, mereka masih terus bersumbangsih. Langkah kaki mereka tidak pernah terhenti. Mereka terus berpegang pada tekad mereka. “Saya masih memiliki tekad, ikrar, dan kekuatan untuk menjalankan Tzu Chi.” Demikianlah mereka mengingatkan diri sendiri.

Bodhisatwa sekalian, saya berharap setiap orang dapat berbuat demikian karena ini jugalah yang saya lakukan setiap hari. Setiap detik sangatlah berharga. Mari kita menggenggam waktu yang ada saat ini untuk mengembangkan nilai kehidupan. Selama beberapa hari ini, setiap pementasan adaptasi Sutra di Kaohsiung sungguh menampilkan inti sari Dharma. Inti sari Sutra Bunga Teratai telah ditampilkan dalam Pemberkahan Akhir Tahun selama dua hingga tiga tahun ini.

Demi Pementasan Adaptasi Musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas tahun ini, semua orang telah menyelami inti sari Dharma. Setiap orang melakukan gerakan dan melantunkan Sutra dengan penuh tekad pelatihan. Ada pula sekelompok Bodhisatwa cilik yang bernyanyi dengan lantang dan memperagakan isyarat tangan dengan sangat agung. Penampilan mereka sungguh dipenuhi semerbak ajaran Tzu Chi. Inilah yang disebut semerbak Dharma. Mereka juga merupakan benih Tzu Chi. Saya sungguh sangat sukacita.

Bodhisatwa sekalian, dengan mendidik anak-anak seperti ini, berarti kita menyucikan hati manusia dengan Dharma yang paling murni dan sejati. Saya sungguh sangat bersyukur atas didikan kalian terhadap anak-anak. Melihat keagungan semua orang, saya juga bersyukur pada diri sendiri. Selama puluhan tahun ini, saya sepenuh hati dan tekad membabarkan Sutra Bunga Teratai sekaligus menyelami lautan Dharma Sutra Bunga Teratai. Inti sari dari Sutra Bunga Teratai ialah Sutra Makna Tanpa Batas yang mengajarkan praktik Bodhisatwa. Buddha mengatakan bahwa diri-Nya datang ke dunia ini demi satu tujuan utama, yaitu terjun ke tengah masyarakat untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa.

Pada zaman Buddha, populasi manusia tidak banyak dan akses transportasi belum memadai. Setelah melatih diri dan mencapai pencerahan, Buddha mulai membabarkan Dharma. Saat itu, Beliau mengandalkan kedua kaki-Nya untuk bepergian ke berbagai tempat guna menyebarkan semangat dan filosofi-Nya. Sesungguhnya, berapa jauh Beliau dapat bepergian dengan kedua kaki-Nya? Beliau harus menjangkau tempat dan orang yang berjodoh dengan-Nya, baru bisa memberikan bimbingan sesuai kapasitas masing-masing.

Kini, saat memberikan ceramah, saya sangat bersyukur berkat kemajuan teknologi, ceramah saya dapat didengar secara daring oleh orang-orang di berbagai negara. Saya bersyukur hampir 60 tahun lalu, saya bertekad untuk melatih diri. Kemudian, berkat perpaduan berbagai sebab dan kondisi, saya pun mulai membabarkan Dharma.

Kita telah menghimpun inti sari Sutra Bunga Teratai dan menampilkannya dalam Pementasan Adaptasi Musikal Himne Inti Sari Dharma Sutra Makna Tanpa Batas. Dengan teknologi sekarang, kita bisa terlihat di berbagai tempat. Kita bagaikan memiliki perwujudan di seluruh dunia. Kalian yang hadir dalam acara ini juga bagaikan memiliki perwujudan di seluruh dunia. Asalkan tertangkap oleh kamera, setiap orang di sini dan ladang pelatihan yang agung ini dapat terlihat di seluruh dunia. Dengan satu ketukan jari saja, orang-orang dapat mendengar dan melihat kita.

Mereka juga dapat belajar dari insan Tzu Chi dan ajaran Tzu Chi serta mempelajari pementasan adaptasi Sutra dan terus menyebarkan Dharma. Jadi, saya sangat bersyukur dapat menyebarkan Sutra Bunga Teratai ke seluruh dunia. Inilah aliran jernih Dharma. Aliran jernih Dharma mengelilingi seluruh dunia. Sungguh, saya bersyukur atas banyak hal.

Para Bodhisatwa berhimpun dengan sukacita
Alam semesta mungkin berujung, tetapi ikrar tidak berujung
Giat mempelajari, mempraktikkan, dan menyebarkan kebenaran
Aliran jernih Dharma mengelilingi seluruh dunia