“Relawan dokumentasi mendokumentasikan teladan budi pekerti dan mewariskan sejarah Tzu Chi hingga selamanya. Dahulu, kita menyebutnya relawan 3 in 1. Relawan 3 in 1 menjalankan tiga fungsi. Salah satunya adalah tim pembuat brosur. Kakak Jin-yi juga membentuk tim yang bertugas mengambil video dan foto. Selain itu, juga ada barisan penulis artikel yang dipimpin oleh Kakak Mei-yi,” kata Luo Chun-mei relawan Tzu Chi.
“Awalnya, kita tidak memiliki banyak relawan untuk membentuk tim sebesar ini. Semua orang merogoh kocek sendiri untuk membeli peralatan, komputer, perangkat lunak, dan barang-barang habis pakai. Sungguh, hanya orang yang memiliki kekuatan ikrar dan tahu betapa pentingnya dokumentasi sejarahlah yang bersedia bergabung menjadi relawan dokumentasi,” pungkas Luo Chun-mei relawan Tzu Chi.
Saya mendengar tentang sumbangsih para relawan dokumentasi kita selama lebih dari 30 tahun ini. Baik di Taiwan maupun luar negeri, mereka selalu bertekad untuk bersumbangsih dengan uang dan tenaga sendiri, bahkan tidak memiliki pamrih. Mereka dipenuhi rasa sukacita dan saling bersyukur. Bukankah ini menunjukkan keindahan? Mereka menunjukkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan.
Berkat para relawan dokumentasi, kita dapat mewariskan sejarah Tzu Chi. Sungguh, sejarah Tzu Chi patut untuk didokumentasikan. Para relawan kita merogoh kocek sendiri untuk membeli peralatan yang dibutuhkan. Di mana pun dibutuhkan, para relawan dokumentasi akan bekerja sama untuk melakukan dokumentasi dengan mengambil foto dan video, menulis artikel, dan sebagainya. Kita melakukan dokumentasi secara lengkap.

Bodhisatwa sekalian, berkat kalian, kita dapat mewariskan sejarah Tzu Chi yang sangat nyata. Semua orang menjadi saksi sejarah dan saling memotivasi. Ini sangatlah indah. Kita hendaknya terus mewariskan sejarah seperti ini di dunia. Seiring berjalannya waktu, bukankah ini akan menjadi kebenaran, kebajikan, dan keindahan abadi? Bukankah sejarah kita akan bertahan hingga selamanya? Untuk meninggalkan jejak sejarah, harus dimulai dari “Anda” yang tak terhitung jumlahnya. Para insan Tzu Chi selalu berkata, “Saya bersedia.” Bersedia apa?
Kita semua tahu bahwa dalam setiap kegiatan Tzu Chi, partisipasi setiap orang sangat dibutuhkan. Kini, relawan dokumentasi kita telah tersebar di seluruh dunia. Awalnya, Bapak Huang Jin-yi yang mendampingi para relawan dokumentasi. Sepanjang perjalanan ini, barisan relawan dokumentasi pun makin panjang. Di setiap tempat, kita dapat melihat relawan dokumentasi kita.
Saya masih ingat pada masa-masa awal, setiap kali mengadakan kegiatan, kita bisa melihat beberapa relawan yang membawa kamera dan berkeliling untuk melakukan dokumentasi dengan sungguh-sungguh. Mereka bertekad untuk mendedikasikan diri di Tzu Chi dan mengikuti langkah saya serta bersedia bersumbangsih. Hingga kini, mereka masih mendedikasikan diri di Tzu Chi.

Bodhisatwa sekalian, tanyakanlah pada diri sendiri. Setelah melakukan begitu banyak, apakah kalian menginginkan sesuatu? Tidak. Kalian tidak melekat. Setelah melakukan kebaikan, pikiran kalian pun terbuka dan hati kalian dipenuhi rasa sukacita. Jadi, kalian memperoleh sukacita dalam Dharma. Semua sumbangsih kalian mengandung Dharma. Dharma ada dalam perbuatan kalian.
Terhadap para relawan dokumentasi, saya ingin mengungkapkan rasa syukur saya. Kalian juga harus bersyukur pada diri sendiri. Ini lebih baik daripada rasa syukur saya terhadap kalian. Kalian hendaknya bersyukur pada diri sendiri yang telah bertekad dan menggenggam jalinan jodoh untuk bergabung menjadi relawan dokumentasi. Kalian telah mengambil banyak foto dan melakukan banyak kebaikan.
Mengenai waktu, ruang, dan hubungan antarmanusia, mari kita mengenang perbuatan diri sendiri. Sudah berapa lama kalian menjadi relawan dokumentasi? Berapa banyak tempat yang telah kalian jangkau untuk mendokumentasikan kegiatan Tzu Chi? Berapa banyak jodoh baik yang telah kalian jalin dengan sesama manusia dan insan Tzu Chi?

Di negara yang berbeda-beda, kita dapat segera menolong orang-orang yang membutuhkan. Demikianlah insan Tzu Chi. Makin banyak orang, makin besar kekuatan. Makin banyak orang yang mengulurkan tangan, makin banyak hal yang dapat dilakukan. Jadi, kita sangat bersyukur dan tidak menyesal. Jika dapat lebih memahami Tzu Chi, kita akan makin sukacita.
Berhubung ada banyak relawan, kita bisa membagi tugas dan menjalankan fungsi yang berbeda-beda. Jadi, kita bisa melakukan banyak hal sekaligus. Intinya, hal yang patut disyukuri sangatlah banyak. Relawan dokumentasi kita dapat mendokumentasikan berbagai kegiatan Tzu Chi dan mengirimkan hasilnya ke sini. Saya sangat bersyukur kepada para relawan yang bersumbangsih dengan menjalankan berbagai fungsi.