“Pasien ini memiliki tulang belakang yang melengkung 121 derajat. Kita bisa melihat bahwa tulang belakangnya menekan paru-parunya. Tulang belakangnya melengkung hingga bersentuhan dengan tulang rusuknya. Saat berjalan, pasien ini akan terengah-engah. Karena itu, sebelum menjalani operasi, dia terlebih dahulu melatih ototnya selama setengah tahun. Yang terpenting, kami sangat beruntung dapat bekerja sama dengan dokter dari departemen pulmonologi kita untuk melatih pasien ini,” kata Zhang Jian-jun Kepala pusat bedah minimal invasif tulang belakang dan sendi.

“Kami juga sangat bersyukur kepada RS Tzu Chi yang menyediakan fasilitas untuk menjalankan operasi dengan bantuan komputer. Dengan fasilitas ini, kami dapat menjangkau panggul dari tulang leher dengan tepat. Jadi, operasi bisa dijalankan dengan cepat dan kami dapat memperbaiki postur tubuhnya. Kita bisa melihat bahwa pascaoperasi, kedua bahunya sejajar. Dia pun mulai bisa berjalan,” pungkas Zhang Jian-jun.

Terima kasih. Setiap hari, saya sangat berharap dapat mendengar bagaimana para dokter kita melindungi kehidupan. Di dunia ini, kekayaan, kedudukan, dan ketenaran, semuanya adalah semu. Yang konkret adalah kehidupan. Dari sekian banyak kasus yang kalian bagikan tadi, saya tahu bahwa kalian menangani pasien dengan bersungguh hati dan penuh cinta kasih.

Saya sering berkata bahwa para tenaga medis hendaknya mendedikasikan kehidupan mereka untuk menyelamatkan kehidupan pasien. Inilah yang selalu saya tekankan untuk misi kesehatan kita, mendedikasikan kehidupan untuk menyelamatkan kehidupan. Jadi, tanpa kehidupan, di dunia ini tidak akan ada yang bisa dibicarakan, tidak akan ada yang bisa dilakukan, dan tidak akan terjadi konflik. Namun, asalkan ada kehidupan, maka segalanya akan menjadi sangat kompleks.

Ajaran Buddha mengatakan bahwa di balik kekosongan sejati terdapat eksistensi ajaib. Tidak ada apa pun berarti tidak ada hal apa pun yang terjadi. Inilah yang disebut kekosongan sejati. Bagaimana dengan eksistensi ajaib? Sungguh, ada orang yang jatuh sakit hingga sangat menderita dan enggan hidup lagi. Penderitaan yang tak terkira membuat mereka tidak ingin hidup lagi. Namun, yang penuh kontradiksi ialah mereka tetap mencari pengobatan.

Meski menderita hingga tidak ingin hidup lagi, mereka tetap mencari pengobatan. Dari sini bisa diketahui bahwa semua orang takut mati. Bagaimana kita membantu mereka agar mereka dapat hidup sehat dan bahagia? Ini tidaklah mudah.


“Dalam kesempatan ini, ada satu hal yang ingin saya laporkan pada kalian semua. Di rumah sakit, kami terkadang menerima surat. Dalam salah satu surat tertulis, ‘Pada tanggal 12 Agustus, Dokter Bei-jiang menjalankan operasi pengangkatan tumor usus besar untuk saya.’ Pasien ini bukan nenek tadi. Satu setengah tahun lalu, dia divonis mengidap kanker usus besar di RS lain, tetapi menolak pengobatan karena berbagai sebab. Beruntung, dia bertemu Dokter Lin Bei-jiang. Karena kesulitan ekonomi, dia sempat menolak operasi dan pengobatan. Dokter Bei-jiang menasihatinya dengan sabar dan memberitahunya bahwa dia harus menjalani pengobatan. Jika tidak, ususnya akan mengalami penyumbatan. Dia pun tidak perlu mengkhawatirkan masalah uang karena Dokter Bei-jiang akan memberi tahu bagian pelayanan sosial agar membantu biaya pengobatannya,”
 kata Chien Sou-hsin Kepala RS Tzu Chi Taichung.

“Pasien ini adalah pekerja sementara. Dia lajang dan merupakan seorang perempuan. Dia berkata bahwa saat ini dia tidak mampu, tetapi saat dia mampu, dia pasti akan meneruskan cinta kasih ini untuk membalas kebaikan Dokter Bei-jiang. Saya akan menunjukkan bagian yang ditandai ini, ‘Beliau bahkan memberikan angpau agar saya dapat menjalani pemulihan dengan tenang setelah keluar dari rumah sakit.’ Dokter Bei-jiang memberikan angpau itu sendiri kepada pasien tersebut. Tidak ada orang ketiga yang tahu selain dirinya dan pasien tersebut. Namun, saya lalu mengetahuinya dan kini, semua orang mengetahuinya,” lanjut Chien Sou-hsin.

“Saat itu, saya menelepon Dokter Bei-jiang dan berkata, ‘Bei-jiang, kamu memberikan angpau pada pasien?’ Saya berbincang-bincang dengannya, menyemangatinya, dan memuji perbuatannya. Terakhir, saya berkata padanya, ‘Saya tetap ingin menanyakan berapa banyak isi angpau yang kamu berikan.’ Dia menjawab, ‘Lima puluh ribu dolar NT.’ Baiklah, Bei-jiang, mari beri tahu semuanya mengapa kamu memilih jumlah ini,” pungkas Chien Sou-hsin.

“Awalnya, dia berkata bahwa dia tidak punya uang untuk menjalani operasi. Dia harus bekerja, baru bisa mengumpulkan uang untuk menjalani operasi. Setelah menjalani operasi, dia juga tidak mungkin langsung kembali bekerja. Jadi, dia membutuhkan sejumlah uang untuk melewati satu hingga dua bulan. Saya merasa bahwa 50 ribu dolar NT ini dapat membantunya menjalani pemulihan sebelum kembali bekerja. Karena itulah, saya memilih jumlah ini,” kata Lin Bei-jiang Dokter bedah usus besar dan rectum.

“Apakah kalian mengira kejutan hanya sampai di sini? Belakangan, saya kembali meneleponnya dan berkata, ‘Apakah ini pertama kalinya kamu memberikan 50 ribu dolar NT kepada pasien?’ Ini karena saya merasa bahwa perbuatan baik ini mungkin bukan pertama kalinya. Dengan malu-malu, dia berkata, ‘Ini adalah kedua kalinya.’ Dia sudah pernah melakukan hal yang sama untuk seorang pasien lain. Untuk jumlah yang lebih kecil, dia tidak memberi tahu saya berapa kali karena dia sendiri pun tidak ingat,” kata Chien Sou-hsin Kepala RS Tzu Chi Taichung.

Dalam ajaran Buddha dikatakan bahwa segala sesuatu tidak bisa dibawa pergi, hanya karma yang selalu menyertai. Sungguh, apa yang ditabur, itulah yang dituai.

Seseorang bisa menjadi dokter ternama karena memiliki kebajikan dan keterampilan medis yang luar biasa. Untuk menjadi dokter, seseorang harus menghabiskan banyak waktu untuk belajar. Dengan tekad dan ikrar untuk menyelamatkan pasien, dia memilih untuk menjadi seorang dokter. Dokter harus menjaga tekad dan menjalankan ajaran. Sungguh, kalian harus menjaga tekad dan ikrar kalian di jalan ini. Tekad dan ikrar kalian adalah menyelamatkan pasien. Jika bisa mewujudkannya, kehidupan kalian akan bernilai.

Dokter sekalian, sebanyak apa pun uang yang dihasilkan, kehidupan tetap akan berakhir. Materi sebanyak apa pun tidak bisa dibawa pergi. Saat kehidupan ini berakhir, yang menyertai kita ke kehidupan berikutnya hanyalah karma yang tersimpan dalam kesadaran kedelapan kita. Ini di luar kendali kita. Kekuatan karmalah yang menentukan di mana kita akan terlahir. Kalian telah menciptakan berkah dengan melenyapkan penderitaan orang-orang.

Saat jatuh sakit, yang paling ditakutkan pasien ialah kematian. Orang-orang takut akan kematian. Jadi, dengan mengobati penyakit mereka, kalian telah melenyapkan penderitaan mereka dan membantu mereka hidup sehat. Ini bagai memberi kehidupan baru kepada mereka. Karena itulah, setiap hari, saya mengucap syukur kepada semua orang yang telah bersungguh hati untuk bersumbangsih.

Orang-orang dengan profesi yang berbeda mengerahkan segenap usaha untuk bersumbangsih dengan cara yang berbeda-beda. Para dokter juga mengerahkan segenap usaha untuk bersumbangsih. Saya mendengar bahwa ada operasi yang harus dijalankan berjam-jam, bahkan lebih dari 20 jam. Semua orang sangat bekerja keras.

Para dokter mendedikasikan kehidupan mereka untuk menyelamatkan kehidupan pasien. Mereka mendedikasikan kehidupan untuk menyelamatkan kehidupan. Bagaimana agar pasien sehat kembali? Mereka berjaga di sisi pasien untuk memastikan pasien baik-baik saja. Intinya, banyak hal yang harus disyukuri. Rasa syukur saya tidak habis untuk diungkapkan. Namun, saya yakin bahwa siapa yang menciptakan berkah, dialah yang akan dipenuhi berkah.

Saya berharap orang-orang di belakang kita dapat terus mengikuti langkah kita di jalan ini. Saya berharap ada makin banyak orang yang menapaki jalan yang sama dengan kesatuan hati. Jalan Tzu Chi merupakan jalan yang lapang bagi para dokter humanis. Saya tidak bisa mengobati penyakit, tetapi saya merasa bahwa saya seharusnya telah mengobati batin banyak orang. Saya pun telah mengubah pola pikir banyak orang sehingga mereka yang tadinya diliputi kerisauan dapat memiliki pikiran yang cemerlang dan membangkitkan cinta kasih agung. Ini memberi saya kekuatan yang sangat besar.

Bertekad menjadi dokter humanis yang menjunjung cinta kasih
Di balik kekosongan sejati terdapat eksistensi ajaib
Mengajak insan mulia untuk melenyapkan penderitaan dan membawa kebahagiaan
Bersama-sama menyelamatkan dunia dengan welas asih