“Kenangan sungguh layak untuk diingat kembali. Pada tahun 1986, saya dilantik menjadi komite Tzu Chi. Ini adalah kartu komite pertama saya. Masih muda, bukan? Saat itu, kita tidak memiliki konde rambut Tzu Chi dan tidak memakai qipao. Saya bergabung dengan Tzu Chi demi membantu orang kurang mampu dan membangkitkan kekayaan batin mereka. Dahulu, acara sosialisasi relawan baru sungguh sederhana. Hanya dengan sehelai kain putih dan proyektor, kita sudah dapat berbagi tentang Tzu Chi dengan yang lain,” kata Ma Xiu-zhu relawan Tzu Chi
“Sejak bulan April 2017, saya selalu mengunjungi pasar, pusat perbelanjaan, dan kantor pos setiap hari untuk menggalakkan vegetarisme, membagikan Kata Renungan Jing Si, buletin Tzu Chi, dan celengan bambu, serta menggalang donatur. Ketika ada sebagian orang yang mengalami kesulitan ekonomi, tetapi tetap bersedia untuk turut bersumbangsih, saya sungguh merasa tersentuh. Karena mereka bersedia memberi, saya yakin bahwa kelak, mereka akan memiliki masa depan yang cerah,” kata Huang Hui-zhu relawan Tzu Chi.
Dharma harus dipraktikkan dalam tindakan nyata. Jika kalian menyerap ajaran saya ke dalam hati, menyebarkan ajaran saya, dan membimbing orang dengan metode yang benar sehingga mereka bergabung dengan kita, kalian akan dipenuhi sukacita. Orang-orang yang kalian bimbing juga akan dipenuhi sukacita karena mereka dapat bergabung di sini. Mereka juga menjalankan Tzu Chi dengan tulus dan sekuat tenaga hingga dipenuhi sukacita Dharma. Berhubung dapat menerima semangat Tzu Chi, mereka pun dapat menjalankan misi Tzu Chi. Setelah mendengar Dharma, mereka juga dapat menyaksikan Dharma dengan bersumbangsih secara nyata. Mereka juga memperoleh sukacita Dharma.
Hendaklah semua orang saling menyemangati dan mewariskan Dharma sehingga semua orang dipenuhi sukacita Dharma. Dunia sungguh membutuhkan Dharma. Saya berharap semua orang dapat mendengar Dharma. Dharma dapat menyucikan dunia. Buddha telah memperkirakan bahwa dunia di zaman kita akan dipenuhi Lima Kekeruhan. Jadi, Buddha berharap dapat membuka jalan dengan arah yang benar agar semua orang memiliki pengetahuan dan pandangan benar serta menapaki Jalan Bodhisatwa.
Selama perjalanan saya kali ini, saya selalu mengatakan bahwa kita harus menginventarisasi kehidupan. Hendaklah kita semua merenungkan kembali apa yang telah kita lakukan selama hidup ini. Bagaimana orang tua kita mendidik kita dan seberapa besar budi mereka? Apakah mereka mendidik kita dengan ketat atau dengan memanjakan kita? Apakah mereka hanya memanjakan kita atau mendidik kita dengan aturan yang dapat mendisiplinkan kita?
“Ketika saya SMA, saya ingat bahwa di dalam mobil, ayah saya sering memutar Sutra Makna Tanpa Batas. Kalimat yang paling saya sukai terdapat dalam bab Sifat Luhur dari Sutra Makna Tanpa Batas yang berbunyi, ‘Meneteskan embun ajaran untuk meredam debu nafsu keinginan duniawi.’ Hingga saat ini, ketika hati saya merasa gelisah, saya akan mendengarkan bab Sifat Luhur. Di masa lalu, saya berpikir bahwa melatih diri hanya dapat dilakukan oleh mereka yang memiliki pengalaman. Namun, saat ini, saya menyadari bahwa ajaran Buddha ada dalam kehidupan sehari-hari dan kita dapat mempraktikkannya dalam setiap tindakan dan pikiran kita. Saya sangat berterima kasih kepada orang tua saya. Ayah saya sangat suka memberi pekerjaan kepada saya. Namun, berkat itu, saya dapat berdiri di sini hari ini dan memikul tanggung jawab Tzu Chi dengan berani,” kata Liu Yi-chen relawan Tzu Chi.
“Putra saya, Yi-chen, telah dilantik 11 tahun. Saya berharap kita semua yang ada di Tainan, yakni kaum muda dan paruh baya, dapat bekerja sama dalam kesatuan demi misi Tzu Chi,” kata Liu Ming-zheng relawan Tzu Chi.
“Kami akan bekerja bahu-membahu dan saling bergandengan tangan untuk menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi dunia. Kami akan senantiasa mengikuti Master. Go, go, go.”
Beberapa hari ini, saya telah melihat generasi Tzu Chi kedua, ketiga, dan keempat. Saya berkata, “Ini sungguh baik. Kalian dapat mewariskan semangat Tzu Chi dari generasi ke generasi dan merendahkan hati. Ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.” Kalian tidak hanya harus melakukan daur ulang, tetapi juga harus membimbing orang lain. Kita melakukan semua ini bukan demi uang. Namun, ketika kita membimbing orang lain untuk bergabung, mereka akan menumbuhkan tekad untuk berbuat kebajikan.
Hendaklah kita membimbing setiap orang agar mereka memahami kebenaran sejati, yakni Empat Kebenaran Mulia dan 12 Sebab Musabab yang Saling Bergantungan. Demi semua makhluk yang menderita, kita harus membangun tekad dan ikrar yang baik. Jadi, mari kita bersumbangsih bersama.
Kalian semua harus memahami prinsip kebenaran, termasuk Empat Kebenaran Mulia dan 12 Sebab Musabab yang Saling Bergantungan. Hendaklah kalian mendengar Dharma. Berkat perkembangan teknologi saat ini, ceramah saya dapat direkam. Jadi, saat ini, sangat mudah bagi kita untuk mendengar Dharma. Namun, semuanya tetap harus menghormati Dharma dan guru. Dengan demikian, barulah Dharma dapat meresap ke dalam hati.