“Kami adalah alumni Tzu Ching Brisbane, Australia yang telah bergabung dengan Tzu Ching sejak tahun 1996 hingga kini, yakni lebih dari 25 tahun,” kata Su Yi-wen Alumnus Tzu Ching.
“Tahun ini adalah tahun ke-30 dibentuknya Tzu Ching. Tzu Ching Australia telah diwariskan dari generasi ke generasi selama lebih dari 20 tahun. Saat ini, anggota Tzu Ching Australia ada sekitar 160 orang dan alumni Tzu Ching ada lebih dari 70 orang. Saya bersyukur anggota Tzu Ching yang kami dampingi dapat meneruskan estafet untuk mewariskan Jalan Bodhisatwa kepada generasi mendatang,” kata Huang Guo-feng Alumnus Tzu Ching.
“Tzu Ching telah berjalan selama 30 tahun. Saya bersyukur memiliki jalinan jodoh untuk dapat menjadi bagian dari Tzu Ching. Kami berjanji kepada Master bahwa kami akan bersama-sama dengan relawan Tzu Chi dan alumni Tzu Ching untuk meneruskan energi dan semangat misi anak muda dari generasi ke generasi,” kata Guan Yi-tong Alumnus Tzu Ching.
“Master, hati kami tidak pernah berubah sejak masih muda. Kami akan terus berusaha menjalankan misi Tzu Chi,” kata Lin Hua-yan dan Wang Hui-lian Alumnus Tzu Ching.
Kita telah mendengarkan anggota Tzu Ching yang jauh dan para alumni Tzu Chi. Saat ini, mereka memikul tanggung jawab untuk mewariskan nilai dan semangat Tzu Chi. Saya sungguh berterima kasih kepada mereka.
Lebih dari 20 tahun hingga 30 tahun yang lalu, kita memulai misi di Selandia Baru dan Australia. Insan Tzu Chi generasi pertama di sana masih ada hingga saat ini. Ini selalu ada dalam ingatan saya dan tidak akan saya lupakan. Saya melihat Julia yang selama ini senantiasa mendampingi setiap benih Tzu Chi. Sesungguhnya, waktu terus berlalu dan dia sudah terlihat sedikit tua saat ini. Waktu terus merenggut masa muda setiap orang. Hendaklah kita semua menghargai diri sendiri dan menginventarisasi kehidupan kita.
Sejarah Tzu Chi harus tetap ada di dunia karena itu adalah bagian dari sejarah manusia. Ajaran Buddha tidak dapat dipisahkan dari dunia dan dunia ini tidak lepas dari penderitaan. Di tengah penderitaan, dibutuhkan Bodhisatwa dunia. Saya sering mengatakan bahwa setiap insan Tzu Chi adalah Bodhisatwa. Saya telah melihat Tzu Ching saat ini.
Bodhisatwa sekalian, kalian harus belajar dari relawan senior bagaimana cara memotivasi orang lain dan kalian harus meneladan mereka. Hendaklah kalian terus membimbing orang-orang agar mereka juga bisa menjadi teladan bagi generasi berikutnya. Hal yang paling penting ialah membangun tekad dan ikrar. Saya mengatakan pada diri sendiri bahwa ini semua bermula dari sebersit niat yang muncul lebih dari 50 tahun lalu. Saat itu, saya membangkitkan welas asih agung yang merasa sepenanggungan sehingga tidak sampai hati melihat makhluk lain menderita.
Saya mempelajari sedikit demi sedikit kebijaksanaan Buddha dan menemukan cara untuk menyediakan tempat berteduh bagi orang-orang di dunia. Saya bukan sekadar berbicara, tetapi juga melakukan tindakan nyata sehingga Tzu Chi dapat ada di dunia hingga hari ini. Setiap Jalan Tzu Chi akan membawa kita ke tanah kelahiran Buddha. Tanah kelahiran Buddha ialah sifat Buddha, yakni kesadaran hakiki setiap manusia.
Saya merasa sungguh terhibur karena arah hidup kalian tidak menyimpang. Ketika kalian berada di arah yang benar, hendaklah kalian menggenggamnya dengan baik. Kalian harus menjalin jodoh dengan saudara se-Dharma secara luas. Saat ini, saatnya kalian yang menjadi teladan bagi generasi selanjutnya. Ini disebut dengan mewariskan pelita batin. Hendaklah kita mewariskan kecerahan hidup dari satu generasi ke generasi berikutnya agar dunia kita terlihat cerah selamanya.

Untuk menciptakan perdamaian dunia, satu-satunya obat paling mujarab ialah bervegetaris, membangkitkan cinta kasih, dan menciptakan berkah bagi dunia. Agar kehidupan kita bernilai, kita harus menciptakan berkah bagi dunia, jangan hanya menikmati dan mengejar berkah. Ketika kita menikmati berkah dan berkah kita telah habis, maka kita tidak dapat memohon berkah kembali. Oleh karena itu, hendaklah kita menciptakan berkah.
Datang ke dunia ini, kita harus memiliki nilai kehidupan dan jangan biarkan hidup kita berlalu dengan sia-sia. Nilai kehidupan kita terletak pada manfaat kita bagi orang lain. Dunia ini membutuhkan Anda. Belakangan ini, saya terus mengatakan pada diri sendiri bahwa dunia ini masih membutuhkan saya. Baik pandemi Covid-19 maupun perubahan iklim saat ini, semuanya telah memberikan dampak yang besar bagi saya. Saya merasa bahwa dunia membutuhkan saya karena ada begitu banyak penderitaan di dunia ini. Saya tidak dapat menetap selama yang saya inginkan. Namun, saya tetap akan membawa manfaat bagi dunia dari kehidupan ke kehidupan.

Bodhisatwa sekalian, hendaklah kalian bersungguh hati. Saya harap semua orang yang ada di Australia, yang dianggap sebagai surga dunia, dapat segera menapaki Jalan Bodhisatwa dan tidak tersesat di surga dunia ini. Kita harus segera membangkitkan cinta kasih berkesadaran untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah harapan terbesar saya.
Di mana pun ladang pelatihan di sana, itulah rumah bagi kalian semua. Di wilayah mana pun kalian berada, hendaklah kalian menjaga dan merawat Aula Jing Si dengan baik dan menggalang Bodhisatwa secara luas. Inilah harapan terbesar saya. Saya mendoakan kalian semua. Hendaklah kita semua menjaga rumah kita, Tzu Chi, dan terus memperluas misi Tzu Chi di dunia. Hendaklah kita senantiasa bersungguh hati dalam segala hal.