Lihatlah berapa banyak orang di dunia saat ini yang terkena dampak banjir dan kebakaran. Dahulu, saya sering mengatakan tentang dalamnya genangan air dan panasnya api. Saat ini, itu bukanlah sekadar kata-kata. Lihatlah, betapa mengkhawatirkannya kondisi Bumi. Di masa lalu, saya sering berkata tiada waktu lagi. Saat ini, saya harus kembali menyerukan kepada semuanya bahwa sungguh tiada waktu lagi.

Ada banyak bencana di seluruh dunia. Bagaimana kita mengurangi kebakaran hutan dan banjir? Bencana air dan api tidak berperasaan. Bisakah kekuatan manusia menaklukkan alam? Ini sangat sulit. Karma buruk kolektif telah membawa banyak bencana. Bagaimana cara melenyapkan bencana? Satu-satunya cara ialah kita harus memiliki ketulusan untuk menciptakan berkah bagi dunia.

Kita harus menyerukan kepada semua orang untuk memiliki pengetahuan, keyakinan, dan tindakan yang benar. Kita harus menyelaraskan pikiran semua orang di dunia. Hendaklah kita memiliki arah yang benar dan mengendalikan nafsu keinginan kita. Hendaklah kita melenyapkan segala pikiran pengganggu, perbuatan menyimpang, dan pengetahuan yang sesat. Hanya dengan menghimpun cinta kasih dan mempraktikkan kebajikan di jalan yang benar, barulah kita dapat menciptakan berkah bagi dunia.

Saat ini adalah bulan tujuh dalam kalender Imlek. Dahulu, dikatakan bahwa pintu neraka terbuka pada bulan ini sehingga banyak setan berkeliaran di dunia manusia. Semua orang berdoa agar keluarganya tidak diganggu dengan cara membunuh hewan untuk dijadikan persembahan. Inilah pikiran yang menyimpang. Berdoa dengan tulus adalah hal yang benar, tetapi bersembahyang dengan niat menyogok itu salah. Hendaklah kita memiliki pikiran yang lurus dan benar serta niat yang murni.

“Ketika bisnis saya tidak lancar, saya akan meminta saran kepada dewa dan membakar banyak kertas sembahyang. Ketika bisnis saya lancar dan bagus, saya akan membakar lebih banyak lagi kertas sembahyang,” kata Yao Wen-kang relawan Tzu Chi.

“Mereka akan mempersembahkan tiga jenis daging, salah satunya babi, dan menyajikannya di atas meja,” kata Lai Shu-ying Istri Yao Wen-kang.

“Istri saya telah bervegetaris sejak kecil. Dia sering mengajak saya untuk bervegetaris dan membantu orang lain. Saya merasa umat Buddha sepertinya berlebihan, meminta orang lain untuk bervegetaris dan membantu orang. Membantu diri sendiri saja juga sudah baik, mengapa harus membantu orang lain?” kata kata Yao Wen-kang relawan Tzu Chi.

Seorang relawan Tzu Chi Malaysia ini awalnya tidak dapat lepas dari konsumsi daging. Karena anak-anaknya telah bervegetaris di bawah bimbingan guru mereka, akhirnya dia juga ikut bervegetaris.

“Anak saya mengikuti kegiatan di TK Tzu Chi, yakni berpartisipasi dalam pola makan vegetaris. Saat itu, saya bertanya kepada suami saya, ‘Bagaimana jika kita semua bervegetaris?’ Dia berpikir beberapa saat dan mengatakan bahwa dia akan mencobanya,” kata Lai Shu-ying Istri Yao Wen-kang.

“Saya pikir itu adalah hal yang benar untuk dilakukan karena saya ingin melimpahkan jasa kepada leluhur dan berharap mereka turut menerima pahala. Begitulah, saya secara perlahan mulai bervegetaris. Bervegetaris sungguh penting. Bervegetaris dapat menahan temperamen saya dan menumbuhkan welas asih dalam diri saya. Saya merasa lebih memiliki sikap empati terhadap orang lain,” Yao Wen-kang Relawan Tzu Chi.

Anak-anaknya telah menginspirasi orang tua mereka untuk turut mempraktikkan kebajikan. Betapa besarnya kekuatan itu. Hendaklah kita memiliki pikiran yang lurus dan murni, memiliki keyakinan yang benar, dan melakukan apa yang harus kita lakukan. Ketika melihat orang menderita, kita harus membangkitkan niat baik untuk bersumbangsih. Nyalakanlah dupa yang bebas pencemaran di dalam hati kita. Saat kita menyalakan dupa, kita selalu memohon berkah di dalam hati. Apakah berkah akan didapat hanya dengan memohon? Tidak. Kita harus bersumbangsih untuk menciptakan berkah.

Saat dunia damai, keluarga kita pun akan aman dan damai. Ketika kita memiliki pikiran yang lurus dan membimbing semua orang menuju arah yang benar, maka terciptalah kedamaian di masyarakat. Kita semua harus memiliki pikiran yang lurus dan menciptakan berkah bagi dunia. Ketika semua orang menciptakan berkah, dunia akan dipenuhi berkah dan kita sendiri pun akan dipenuhi berkah. Ketika kita semua memiliki pikiran yang lurus dan menciptakan berkah bersama, kita akan mendapat berkah dan dunia ini akan penuh kedamaian. Inilah menciptakan berkah yang sesungguhnya.

Menciptakan berkah tidak hanya di bulan tujuh, melainkan setiap hari. Tidak hanya setiap hari, melainkan pada setiap menit dan detik, kita harus memiliki pikiran dan perbuatan yang benar serta melakukan hal baik bagi dunia. Ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.

Hendaklah semua orang menghimpun tetes-tetes cinta kasih untuk merawat lansia di komunitas masing-masing. Sesama tetangga hendaknya saling menjaga. Bukankah para lansia seperti orang tua kita sendiri? Bukankah yang muda seperti anak-anak kita? Bukankah yang seumuran dengan kita sama seperti saudara kita? Apa yang dimaksud dengan “menyeberangkan“? Ketika kita kenyang, orang lain pun kenyang dan semua makhluk dapat merasa kenyang. Inilah “penyeberangan” yang sesungguhnya. Apakah pintu neraka benar-benar terbuka? Jika ya, kita akan bertemu setan di mana-mana. Lalu, bagaimana kita akan hidup? Tanpa pikiran negatif, tidak akan ada istilah pintu neraka terbuka.

Dengan adanya Bodhisatwa dalam pikiran kita, semua orang adalah Bodhisatwa yang memiliki kekayaan batin dan mampu membantu orang-orang yang menderita. Jadi, pada bulan tujuh Imlek ini, kita harus membuka pintu hati kita dan bersumbangsih. Inilah yang harus kita pelajari sebagai praktisi Buddhis yang menapaki Jalan Bodhisatwa. Inilah kekayaan tertinggi di dunia. Terima kasih.

Hendaklah kita menciptakan berkah bagi dunia dan menumbuhkan kebijaksanaan. Hendaklah kita membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus serta memahami prinsip kebenaran.

Membunuh makhluk hidup akan menciptakan karma buruk
Menyalakan dupa hati yang bebas noda
Menapaki jalan kebajikan dengan pikiran yang murni
Menumbuhkan berkah untuk melenyapkan bencana dan kelaparan