Saya senang kita dapat berpartisipasi dalam konferensi COP26. Kini, kita juga bagai berada dalam konferensi tingkat tinggi. Kita bersyukur atas kemajuan teknologi yang memungkinkan kita yang terpisah secara fisik tetap dapat berkumpul dalam waktu yang sama. Saya gembira melihat insan Tzu Chi yang berada di berbagai negara dapat berkumpul pada saat ini.

Memiliki tekad yang sama adalah jalinan jodoh istimewa. Meski berlainan bahasa, saya merasa semua orang menyerukan hal yang sama, yakni Tzu Chi. Saya sungguh terharu, terlebih lewat konferensi COP26 kali ini, ajaran Buddha dapat dikemukakan dalam forum PBB. Di sana, ajaran Buddha dapat terdengar, terlihat, dan terlibat dalam dialog. Inilah harapan saya dalam kehidupan ini demi ajaran Buddha, demi semua makhluk.

Vegetarisme juga dikemukakan di sana. Kita harus bervegetaris dan menyosialisasikan vegetarisme. Dapat dilihat bahwa vegetarisme tidak terbatas pada agama atau ras tertentu saja. Banyak orang telah menyuarakan vegetarisme karena inilah cara untuk meredam perubahan iklim.

Dalam isu ini, semua orang memiliki basis yang sama karena kita tidak bisa hidup tanpa Bumi ini. Kita semua tinggal dan hidup berdampingan di atas bumi yang sama dan menghirup udara yang sama pula. Kita bernapas dengan udara yang sama dan berpijak pada bumi yang sama. Kita sungguh harus menjaga dan melindungi Bumi ini.

Kita juga perlu menjaga kebersihan udara. Jangan biarkan ia tercemar. Namun, berbicara lebih mudah daripada melaksanakan. Belakangan ini, saya terus membahas bahwa dalam pelajaran besar kali ini, perihal makan adalah yang terbesar. Pada masa ini, kita harus memberi edukasi. Semua orang dari berbagai latar belakang harus belajar dan menerima edukasi mengenai hal ini.

Edukasi yang terpenting yang harus dipahami semua orang ialah perihal makan. Perihal makan adalah perkara besar. Karena itu, kita harus menyosialisasikan vegetarisme. Dengan bervegetaris, barulah kita dapat memiliki udara yang bersih. Kita sungguh harus bervegetaris. Dengan pola makan nonvegetaris, kita dapat melihat berapa banyak nyawa hewan yang dikorbankan demi nafsu makan manusia.

Di sisi lain, begitu banyak hewan yang harus diternak. Setiap hari, hampir 8 miliar manusia membutuhkan makanan. Dalam sehari, berapa banyak makanan yang dimakan satu orang? Saya yakin apa yang saya sampaikan belakangan ini selalu didengar dan dipahami oleh semua insan Tzu Chi. Setiap kali saya berbicara, insan Tzu Chi di seluruh dunia mendengarkan secara daring.

Topik yang saya sampaikan tidak lepas dari vegetarisme. Kita semua tahu berapa banyak nyawa hewan yang dikorbankan dalam satu detik. Kita memiliki data dari PBB. Saya percaya kalian semua mengetahuinya dengan jelas. Jangan menganggapnya angin lalu. Setelah mendengar, ingat dan renungkanlah sungguh-sungguh.

Dalam satu detik, 2.556 ekor hewan dibunuh. Setiap hari, sedikitnya 200 juta ekor lebih hewan dikorbankan. Lihatlah, berapa banyak hewan yang harus diternak untuk memenuhi nafsu makan manusia?

 
Bodhisatwa sekalian, semua orang bertanggung jawab atas masalah di dunia. Saat ini, perihal makan adalah perkara besar. Perihal makan telah menjadi masalah besar di dunia. Jika dapat menyelesaikan masalah makan ini, barulah kita dapat memiliki udara yang bersih dan segar. Jika tidak, sebanyak apa pun pengetahuan tak ada gunanya.

Sebaik dan setinggi apa pun teknologi, tidak akan membantu dalam menciptakan udara bersih. Cara terbaik ialah edukasi. Kita harus memberi edukasi tentang perkara besar ini, yakni perihal makan. Jadi, perihal makan adalah perkara besar. Dalam konferensi COP26, mungkin terjadi diskusi mendalam. Namun, bagaimanapun dalamnya diskusi itu, akan lebih baik jika benar-benar dipraktikkan secara nyata.

Kita harus meningkatkan kesadaran orang atas pola makan. Tidak perlu membuat terlalu banyak tulisan atau artikel. Semua itu hanya akan menjadi argumen semata dan tidak membantu dalam membersihkan udara. Yang terpenting ialah semua orang bertindak nyata. Semua orang harus mengetahui, memahami, dan menjalankan solusi yang ada serta memberi kesaksianagar orang-orang mendengar manfaatnya. Praktik nyata adalah yang terpenting.

Kalian semua yang mendengar secara daring adalah murid saya. Guru dan murid harus memiliki tekad yang sama. Kita harus sama-sama bertekad memikul tanggung jawab ini. Pada saat ini, kita harus sama-sama berusaha. Kita semua harus menyatukan tekad. Saat satu tangan bergerak, ribuan tangan ikut bergerak. Begitu pula, saat satu mulut berseru, ribuan mulut ikut berseru. Semua mulut menyerukan hal yang sama, yakni vegetarisme. Ini berkaitan dengan kualitas diri kita.
 
Orang-orang sering berkata, “Kualitas orang ini cukup baik.” Ya, mulai sekarang, kita harus meningkatkan kualitas fisik kita lewat bervegetaris. Jadi, kita hendaknya bervegetarisdan menyosialisasikan vegetarisme. Kita harus menjalankannya secara nyata, baru bisa menginspirasi orang yang melihat dan mendengar seruan kita sehingga lebih banyak dari mereka yang ikut bervegetaris.

Janganlah meremehkan kekuatan kecil yang bagai kunang-kunang karena kunang-kunang juga bisa bercahaya dan menerangi jalan. Jadi, kita harus menjadi seperti kunang-kunang yang menerangi jalan dan membimbing orang-orang ke arah yang benar. Inilah cara kita menyayangi Bumi ini dan membersihkan udara. Jadi, untuk membersihkan udara dan melindungi Bumi, kita harus bervegetaris.

Ini adalah pelajaran besar. Perihal makan adalah perkara besar; bervegetaris adalah yang terpenting. Perihal makan adalah perkara besar. Jika dapat mengubah pola makan dari nonvegetaris menjadi vegetaris, kita dapat membantu membersihkan udara dan melindungi alam.

Saya berharap kalian mendengar kata-kata saya. Kita harus memiliki tekad dan ikrar yang sama. Guru dan murid harus menyatukan tekad dan ikrar. Di mana pun berada, kita bersatu untuk menyosialisasikan vegetarisme. Jadi, dalam pelajaran besar kali ini, perihal makan adalah perkara besar.

Konferensi tingkat tinggi diadakan demi kelangsungan Bumi
Mengembangkan cinta kasih untuk hidup berdampingan dengan alam
Tindakan nyata dalam pola makan harus direalisasikan
Menyatukan tekad untuk menyebarkan pelajaran besar

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 13 Desember 2021