Saat menyalurkan bantuan internasional, kita melihat banyak orang yang menderita. Saat menjalankan misi bantuan internasional, kita bisa merasakan berbagai jenis perasaan dalam satu detik. Orang-orang yang tak terhitung jumlahnya terus mengerahkan dan mengakumulasi kekuatan sedikit demi sedikit hingga saat ini. Semua ini merupakan perasaan yang berharga. Perasaan seperti ini dimiliki oleh makhluk berkesadaran.
Di dunia ini terdapat makhluk yang tersesat dan makhluk berkesadaran. Makhluk awam adalah makhluk yang tersesat. Bodhisatwa adalah makhluk berkesadaran. Saya selalu memanggil para insan Tzu Chi dengan sebutan ” Bodhisatwa”.
Kepada kalian yang kini berada di hadapan saya, saya bersyukur dari lubuk hati saya. Saya yakin bahwa kalian semua memiliki cinta kasih berkesadaran. Dengan adanya cinta kasih berkesadaran, barulah kita bisa memiliki tekad yang sama. Sungguh, saya sangat bersyukur.
Kini di seluruh dunia, terdapat lebih dari dua ratus negara dan wilayah dan Tzu Chi telah menjangkau lebih dari seratus negara dan wilayah. Inilah yang Tzu Chi lakukan selama lebih dari 50 tahun ini.
Seruan saya terus meluas ke seluruh dunia. Ini bukan sombong, melainkan mengingatkan orang-orang untuk memiliki rasa tanggung jawab dan tidak mengecewakan orang-orang yang memiliki cinta kasih berkesadaran di seluruh dunia yang telah bekerja keras untuk bersumbangsih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih. Inilah misi kita saat ini.

Menghadapi pandemi kali ini, apa yang bisa kita lakukan? Kita hanya bisa menghimpun kekuatan dan memberikan semangat dengan penuh rasa syukur, rasa hormat, dan cinta kasih. Dengan akses transportasi yang memadai, orang-orang bisa pergi ke mana-mana dengan naik pesawat. Di manakah virus penyakit ini bersembunyi? Apakah ia menular dari hewan ke manusia?
Meski hasil tes seseorang negatif sekarang, tetapi bisa saja menjadi positif nanti. Jadi, kita tetap harus tersadarkan.
Kita harus berhati tulus dan menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Janganlah mengganggu hewan dan tetap jaga jarak dengan mereka. Biarkan mereka hidup secara alami di habitat mereka. Janganlah kita mengganggu mereka. Dengan demikian, mereka aman, kita pun aman. Bervegetaris adalah satu-satunya cara. Jadi, kini kita tetap harus menyosialisasikan vegetarisme.

“Semua ini berisi resep masakan vegetaris,” kata salah seorang relawan Tzu Chi.
“Makanan nonvegetaris mengandung banyak bakteri dan bahan kimia yang kurang baik bagi kesehatan. Pola makan vegetaris lebih menyehatkan dan bermanfaat bagi Bumi,” kata Huang Bo warga.
“Kami mengimbau orang-orang untuk mengasihi Bumi. Plastik bisa menimbulkan pencemaran lingkungan,” kata relawan Tzu Chi lainnya.
“Bertambah seorang vegetarian atau berkurang penggunaan satu kantong kertas merupakan permulaan yang sangat baik. Dengan tindakan kecil, kita dapat membawa manfaat bagi seluruh dunia dan Bumi ini,” kata Zhang Yi-min warga.
Bodhisatwa sekalian, menghadapi pandemi ini, kita harus bersungguh-sungguh dan segera memperbaiki diri. Bagaimana kita menyucikan hati manusia dan menyebarluaskan semangat kita? Dengan membimbing orang-orang menuju satu arah yang sama, yaitu cinta kasih. Jadi, kita harus bersungguh-sungguh. Ini bukanlah ilusi, melainkan kenyataan. Kita harus bersungguh-sungguh dan tulus.
Kita harus memiliki ketulusan, kebenaran, keyakinan, dan kesungguhan. Inilah kesungguhan dan ketulusan. Kita harus yakin pada ketulusan dan kebenaran. Cinta kasih Tzu Chi tidak pernah menyimpang sedikit pun. Jadi, dalam waktu satu detik, kita merasakan berbagai jenis perasaan. Kita semua memiliki cinta kasih yang sama. Dengan cara apakah kita mengungkapkan perasaan dan cinta kasih kita?

Ingatlah misi kita setiap detik. Setiap detik dalam kehidupan kita bernilai jika kita bersumbangsih dengan kesungguhan hati dan cinta kasih kita. Apakah kalian mengerti? (Mengerti)
Saya bersyukur kepada insan Tzu Chi di seluruh dunia. Kalian sungguh harus menggenggam kesempatan. Kalian harus bersungguh hati mengingat ajaran saya di dalam hati. Kini saya harus menguras tenaga untuk berbicara. Selama masih mampu berbicara, saya akan berusaha untuk berbicara.
Namun, saya khawatir sudah tidak ada waktu lagi. Karena itu, kalian harus menggenggam waktu dan menghargai jalinan jodoh. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Saya mendoakan insan Tzu Chi di seluruh dunia. Tentu saja, saya juga mendoakan semoga semua orang aman dan tenteram. Saya berharap setiap orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih. Jika tidak menciptakan berkah, kita tidak akan dipenuhi berkah. Jadi, kita akan dipenuhi berkah jika kita menciptakan berkah dengan mencurahkan cinta kasih.
Menghimpun kekuatan untuk meredam pandemi
Menyelamatkan dunia dengan sebersit niat baik
Menyucikan dunia, bervegetaris, dan menciptakan berkah
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 01 Juni 2021