Semua orang di dunia ini hidup di atas bumi dan di kolong langit yang sama. Di seluruh dunia, empat unsur alam tidak selaras. Selain bencana banjir yang kerap terjadi, juga ada gempa bumi.
Di Qinghai, terjadi gempa dahsyat berkekuatan 7,4 SR. Pada suhu di bawah nol derajat Celsius, lebih dari dua ribu murid hanya bisa tidur di dalam tenda di atas tanah yang sangat dingin. Karena itu, relawan Tzu Chi di Sichuan segera bergerak untuk menyiapkan dan mengantarkan tempat tidur lipat dan selimut yang dipertebal bagi orang-orang yang membutuhkan.
Relawan kita harus sangat bekerja keras untuk mengantarkan barang bantuan dengan truk karena sebagian akses jalan ke Qinghai terputus. Saat akses jalan terputus, apa yang relawan kita lakukan? Relawan kita mengambil jalan memutar dan menempuh jarak yang lebih jauh demi mengantarkan barang bantuan ke lokasi bencana.
Kondisi bencana sungguh memilukan. Para Bodhisatwa dunia mengerahkan kekuatan bersama. Para relawan kita merupakan Bodhisatwa dunia. Saat ada makhluk yang menderita, para Bodhisatwa bergerak untuk membantu.
Saya juga sangat bersyukur kepada para sopir truk. Kita membutuhkan truk untuk mengantarkan barang bantuan ke lokasi bencana. Namun, banyak sopir yang menolak karena kondisi sebagian jalan sangat berbahaya. Beruntung, sebelumnya kita pernah menjalin jodoh baik dengan beberapa sopir dan mereka bersedia mendukung penyaluran bantuan kita. Mereka melakukannya bukan demi uang, tetapi berlandaskan tekad dan cinta kasih.
Mereka bekerja sama dengan relawan kita dan membantu mengantarkan barang bantuan untuk menyelamatkan nyawa, meringankan penderitaan, dan membawa kehangatan bagi orang-orang yang membutuhkan. Ada banyak penderitaan di dunia ini, juga ada banyak kisah yang menyentuh. Tidak ada waktu untuk menceritakan semuanya.
Meski cuaca di lokasi bencana sangat dingin, relawan kita dapat mengatasi semua kesulitan dengan semangat untuk memberikan bantuan. Gempa bumi mendatangkan banyak kepiluan. Beruntung, sekelompok Bodhisatwa ini segera bergerak untuk mengantarkan barang bantuan guna memberi kehangatan bagi orang-orang. Relawan kita juga mengantarkan tempat tidur lipat agar murid-murid tak lagi tidur di atas tanah yang dingin. Bagaimana dengan para guru?
Selain melanjutkan kegiatan belajar mengajar agar murid-murid tidak ketinggalan pelajaran, para guru juga harus melindungi mereka. Berhubung para guru harus merawat dan melindungi murid-murid, mereka tidak boleh kedinginan. Dengan barang bantuan yang memadai, tentu para guru juga bisa tidur di atas tempat tidur lipat dan tidak kedinginan.
Sungguh, pada masa sekarang, di seluruh dunia terjadi banyak bencana yang sangat serius. Dunia ini bagaikan rumah yang tengah terbakar. Di dalam rumah yang besar ini, telah terjadi banyak bencana yang mengkhawatirkan. Selain ketidakselarasan empat unsur, di dalam rumah besar ini juga terdapat banyak binatang buas.
Namun, bagaikan anak-anak yang bodoh, orang-orang tetap melekat pada ketamakan dan nafsu keinginan serta berbuat sesuka hati mereka.
Kita harus mengembangkan kebijaksanaan dan memperluas wawasan kita. Jangan hanya memedulikan kondisi di sekeliling kita. Jangan hanya mementingkan kestabilan kehidupan diri sendiri dan mengabaikan orang lain. Jangan hanya mementingkan diri sendiri. Jangkaulah orang-orang yang menderita. Banyak orang yang menderita di dunia ini.
Beruntung, ada para relawan Tzu Chi yang bersedia bergerak untuk menolong orang-orang yang membutuhkan. Kehangatan cinta kasih para relawan kita bagaikan seutas benang yang terus diperpanjang. Ini disebut memperpanjang jalinan kasih sayang. Kita juga harus memperluas cinta kasih.
Saya berharap orang-orang di tempat yang tenteram dapat membangkitkan cinta kasih dan berdonasi sesuai kerelaan masing-masing agar kita dapat terus memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Dunia ini penuh dengan penderitaan. Ada pula pandemi COVID-19 yang sangat mengkhawatirkan dan menimbulkan banyak penderitaan. Para relawan kita yang penuh cinta kasih terus memperluas cinta kasih. Kita harus terus memperluas cinta kasih agar bisa menciptakan berkah bagi dunia.
“Ini akan diantarkan ke lima divisi, yaitu divisi lalu lintas, investigasi kriminal, perlindungan perempuan dan anak, ketertiban umum, dan urusan remaja. Relawan Tzu Chi di Kaohsiung segera membuat pelindung wajah lagi untuk mendukung para personel polisi dan petugas damkar di garis depan,” kata Ding Yue-e relawan Tzu Chi.
“Sebelumnya, kami pernah menangani seorang warga yang jatuh pingsan di jalan. Belakangan baru diketahui bahwa dia ternyata terinfeksi COVID-19. Jadi, para personel polisi berisiko tinggi tertular COVID-19. Tadi saya telah mencoba pelindung wajah itu. Itu sangat nyaman dan protektif. Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi,” kata Xie Long-fu kepala bagian humas Kepolisian New Taipei City.
“Interaksi dengan warga sangat berisiko. Kini sudah ada beberapa personel polisi yang terinfeksi COVID-19. Saya sangat berterima kasih kepada para relawan Tzu Chi yang segera menyumbangkan pelindung wajah bagi kami,” kata Li Jian-guang Kepala Kantor Polisi Zhonghe.
Untuk meredam pandemi ini, kita harus menciptakan berkah. Saya bersyukur kepada relawan Tzu Chi di seluruh dunia yang bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih. Dengan mengungkapkan ketulusan dan cinta kasih universal kita serta menghimpun cinta kasih, tenaga, dan barang bantuan dari orang-orang, barulah orang-orang yang menderita dapat terselamatkan.
Saat menciptakan berkah, kita juga harus menjaga keselamatan diri sendiri. Untuk itu, kita harus saling membantu dan mengasihi.
Saya bersyukur kepada relawan Tzu Chi di seluruh dunia yang menciptakan berkah bagi dunia sebagai Bodhisatwa dunia. Mari kita berdoa dengan tulus semoga dunia ini terbebas dari bencana.
Gempa bumi mengguncang wilayah pegunungan yang bercuaca dingin
Segera memberikan bantuan saat timbul penderitaan
Memberikan bantuan dengan cinta dan kasih sayang
Membawa kehangatan bagi dunia dengan penuh semangat
Segera memberikan bantuan saat timbul penderitaan
Memberikan bantuan dengan cinta dan kasih sayang
Membawa kehangatan bagi dunia dengan penuh semangat
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Mei 2021
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 28 Mei 2021
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 28 Mei 2021