Berintrospeksi Atas Masa Lalu dan Menciptakan Berkah
Lentera Kehidupan disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV Indonesia : Setiap Hari 18.45 wib, Tayang Ulang: 06.15 wib; 08.45 wib; 22.15 wib.
Waktu berlalu dengan cepat. Kemarin adalah tanggal 1 bulan 1 Imlek. Hari ini sudah tanggal 2. Dahulu, para perempuan yang sudah menikah pulang ke rumah orang tua mereka pada hari ini. Kini banyak orang tinggal di luar negeri. Pada saat-saat seperti ini, tidak mudah untuk pulang ke rumah orang tua. Pandemi COVID-19 kali ini membatasi berbagai aktivitas manusia, termasuk berkunjung ke rumah orang tua. Orang-orang sulit pulang dari luar negeri.
“Terima kasih kepada Master dan insan Tzu Chi di seluruh dunia yang telah membuat kami bisa belajar di Sekolah Menahel. Selama ada niat baik, akan ada berkah. Selama ada tekad, akan ada kekuatan. Barang siapa menanam berkah, dia akan menuainya. Saya Tesnim. Saya cinta kalian. Terima kasih. Selamat Tahun Baru.
“Terima kasih kepada Master dan insan Tzu Chi di seluruh dunia Cinta kasih menyatukan umat manusia. Terima kasih. Terima kasih atas bantuan kalian. Kami mengasihi kalian. Kami cinta Tzu Chi. Selamat Tahun Baru.”
Kemarin kita melihat anak-anak di Turki. Beberapa tahun ini, kita melihat mereka bertumbuh. Kita juga telah melihat kebijaksanaan anak-anak ini. Kita melihat mereka sudah memiliki sekolah yang stabil. Kita juga melihat anak-anak ini dan keluarga mereka pernah kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi akibat kerusakan besar yang terjadi di Suriah. Mereka harus menempuh medan yang sangat sulit.
Dua tahun lalu di Taipei, saya bertemu dengan beberapa pengungsi Suriah dan mendengar kisah perjalanan mereka serta kekerasan seperti apa yang keluarga mereka alami. Mereka harus membawa keluarga mereka untuk mengungsi dan menghindari bahaya, bahkan sambil berlumuran darah.
Begitulah dunia ini, jika hati manusia tidak selaras, umat manusia sulit untuk tenteram, terlebih bagaimana bisa hidup bahagia? Jadi, untuk mewujudkan masyarakat yang tenteram dan harmonis, setiap orang harus mengendalikan pikiran masing-masing. Bencana ulah manusia bermula dari ketidakselarasan pikiran. Kita harus menyelaraskan pikiran kita agar umat manusia dapat hidup tenteram dan bahagia.
Saya sering berkata bahwa manusia memiliki temperamen, sedangkan langit memiliki iklim dan cuaca. Jadi, agar iklim dapat bersahabat, pikiran dan temperamen manusia juga harus dijaga. Dengan demikian, barulah masyarakat akan tenteram. Terima kasih kepada semua orang yang telah menjaga diri dan menunaikan kewajiban masing-masing sehingga di masa pandemi ini, kita dapat melewati satu tahun dengan relatif aman.
Ya, tahun lalu adalah masa pelajaran besar yang membuat kita semua harus mengevaluasi pola hidup kita. Dahulu, adakah arah hidup kita menyimpang? Adakah kita terlalu mengejar nafsu keinginan sehingga membuat masyarakat, iklim, dan hati manusia keluar dari tatanan yang seharusnya?
Masa-masa sekarang ini adalah masa pelajaran besar yang membuat kita berhenti, mendengar, dan melihat serta berintrospeksi kembali dengan sungguh-sungguh. Namun, sudahkah kita berintrospeksi? Sulit juga. Karena banyaknya orang di dunia, pelajaran sesuai Dharma ini suaranya masih terlalu kecil. Tidak mudah bagi orang-orang untuk sadar. Jadi, saya prihatin atas karma kolektif semua makhluk.
Namun, saya juga terus memberi seruan. Kita yang telah berjodoh dengan organisasi kerohanian, apa pun keyakinannya, hendaknya pada masa-masa ini juga dapat menggunakan semangat agama untuk memberi seruan ke arah yang benar. Saya juga sering mengatakan bahwa ketenteraman dan berkah tidak datang tiba-tiba, melainkan memilki sebab dan kondisi pendukung.
Untuk menanam benih berkah, kita harus menggenggam kesempatan untuk berbuat baik. Dengan adanya benih berkah, kita akan menuai buah berkah. Kita sering berbicara tentang lapisan pelindung. Jika memiliki lapisan pelindung ini, kita akan aman. Kita bersyukur pada tahun lalu, meski dunia diliputi pandemic dan hati setiap orang di dunia merasa cemas, tetapi kita di Taiwan dapat tetap aman. Ini tentu ada sebabnya. Taiwan benar-benar menjalankan pencegahan wabah dengan cukup baik.
Begitu juga di Griya Jing Si, dimulai dari pintu masuk, sekelompok anak muda menjalankan prosedur yang ditetapkan. Kadang, saat berjalan di koridor, saya mendengar suara anak-anak muda yang ceria. Saya lalu berhenti dan melihat dari mana asal suara itu. Ternyata, suara itu berasal dari pos pemeriksaan yang dijaga oleh anak-anak muda yang ceria itu.
Setelah pengunjung masuk, mereka masih harus melewati pos berikutnya. Seluruhnya ada tiga pos pemeriksaan. Dengan demikian, kita bisa tenang. Selain adanya sistem penjagaan yang baik, orang-orang juga harus menaati peraturan. Jadi, saya rasa Taiwan juga demikian. Penjagaan dilakukan di berbagai tempat.
Selain itu, orang-orang juga mematuhi peraturan dan rajin mencuci tangan. Begitu masuk ke Taiwan, orang-orang harus menjalankan isolasi. Meskipun sehat, mereka tetap harus diisolasi selama 10 sampai 20 hari. Seperti inilah penjagaan yang dilakukan. Jadi, dapat tetap aman dan selamat, kita harus bersyukur dan berterima kasih karena setiap orang menaati peraturan. Semua ini patut kita syukuri.
Semoga kini kita semua dapat membangkitkan hati yang tulus. Janganlah kita keluar dari pedoman yang seharusnya. Kita harus sungguh-sungguh menaati sila dan bervegetaris. Berusahalah untuk terus menyosialisasikan vegetarisme agar orang-orang dapat lebih menyayangi kehidupan. Kita harus menjaga kehidupan semua makhluk. Inilah yang disebut pertobatan yang tulus. Dengan demikian, barulah dunia dapat benar-benar tenteram.
Berintrospeksi diri di tahun baru
Ketidakselarasan di dunia harus dibenahi dari diri sendiri
Menyelaraskan pikiran dan menunaikan kewajiban
Melindungi semua makhluk dan menciptakan berkah
Lentera Kehidupan disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV Indonesia : Setiap Hari 18.45 wib, Tayang Ulang: 06.15 wib; 08.45 wib; 22.15 wib.
TV Online : https://www.daaitv.co.id/DAAI-WP/live-streaming/
GATHA PELIMPAHAN JASA
Semoga mengikis habis Tiga Rintangan
Semoga memperoleh kebijaksanaan dan memahami kebenaran
Semoga seluruh rintangan lenyap adanya
Dari kehidupan ke kehidupan senantiasa berjalan di Jalan Bodhisattva