Lentera Kehidupan – 26 Februari 2017
Disiarkan di Stasiun Televisi Cinta Kasih DAAITV INDONESIA :
Setiap Hari 18.45 wib, Tayang Ulang: 06.15 wib; 08.45 wib; 22.15 wib

發心立願拔眾苦
Membangun Ikrar dan Tekad Luhur untuk Melenyapkan Penderitaan

Sinopsis:
Tahun lalu, sebelum Hari Natal, sebuah Topan Nina mendatangkan kerusakan parah bagi Provinsi Catanduanes. Banyak warga di sana yang menjadi korban. Dengan sangat cepat, relawan Tzu Chi Filipina segera menuju lokasi bencana setelah akses transportasi pulih. Meski harus menempuh perjalanan yang sulit dan transportasi yang tidak memadai, mereka tetap berangkat menuju lokasi bencana.

Di Filipina ada sekelompok suku asli yang hidup kekurangan. Gaya hidup mereka masih sangat mirip dengan gaya hidup leluhur mereka. Relawan Tzu Chi mendaki gunung untuk melihat. Sungguh, kehidupan warga di sana sangat menderita. Di sana ada banyak bayi dan anak kecil. Rumah yang mereka huni juga sangat sederhana. Banyak orang tinggal bersama di sebuah tempat yang kecil. Relawan Tzu Chi tidak tega melihatnya. Karena itu, mereka segera bersiap-siap dan kembali ke wilayah pegunungan itu untuk membagikan bantuan.

Sama-sama hidup di Bumi ini, tetapi ada orang yang sejak terlahir sudah hidup dalam kondisi serba sulit. Inilah buah karma pengondisi dan buah karma langsung. Karma masa lampaunya mengondisikan dirinya terlahir dan bertumbuh besar di tempat itu dalam kondisi serba sulit. Inilah jalinan jodoh. Berbicara mengenai jalinan jodoh, kita harus memanfaatkan waktu dengan baik. Meski hidup dalam penderitaan, kita tetap harus menciptakan berkah.

Inti sari Lentera Kehidupan_tayang 26 Februari 2017:

發放白米愛無價
Membagikan beras cinta kasih kepada orang yang membutuhkan

救助原民再造福
Membantu warga suku asli dan menciptakan berkah

器捐遺愛在人間
Seorang ibu mendonorkan organ tubuh anaknya untuk mewariskan cinta kasih di dunia

發心立願拔眾苦
Membangun ikrar dan tekad luhur untuk melenyapkan penderitaan


Youtube dengan Bahasa Indonesia Subtitle :

Youtube with English Subtitle : https://youtu.be/Z9r7btSyNO8

Lentera Kehidupan